Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
DI tengah kebijakan tarif resiprokal yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap produk impor dari berbagai negara, Indonesia mencatatkan kinerja perdagangan yang positif dengan Negeri Paman Sam.
Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini menyampaikan neraca perdagangan Indonesia dengan Amerika Serikat pada April 2025 mencatatkan surplus sebesar US$1,12 miliar.
“Total ekspor Indonesia ke Amerika Serikat pada bulan April 2025 mencapai US$2,08 miliar," ujarnya dalam konferensi pers Rilis BPS secara daring, Senin (2/6).
Sementara, nilai impor dari Amerika Serikat hanya sebesar US$960 juta pada periode tersebut.
Saat ditanya mengenai dampak langsung dari penerapan tarif impor tinggi oleh AS terhadap kinerja perdagangan Indonesia, Pudji menyatakan pihaknya masih memerlukan kajian lebih lanjut.
“Mengenai dampak langsung, perlu kajian khusus yang komprehensif sehingga tidak bisa langsung dijawab pada saat ini," katanya.
Pada April 2025, neraca perdagangan barang Indonesia mencatat surplus US$160 juta dan menjadi terendah sejak Mei 2020. Tiga negara penyumbang surplus terbesar adalah Amerika Serikat dengan US$5,44 miliar, kemudian India sebesar US$3,98 miliar, dan Filipina dengan US$2,92 miliar.
Surplus perdagangan Indonesia ditopang oleh komoditas nonmigas yang surplus US$1,51 miliar. Pada Januari hingga April 2025, surplus nonmigas terbesar dari AS, yang didorong oleh komoditas mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya atau HS85. Kemudian, alas kaki atau HS64, serta pakaian dan aksesoris atau rajutan atau HS61.
Airlangga menyampaikan proses pembentukan Satgas PHK dan Satgas Deregulasi akan berjalan secara paralel.
Untuk menghadapi perang dagang akibat kebijakan tarif Trump, ekonom UGM menyarankan strategi campuran antara kooperasi (diplomasi ekonomi) dan kompetisi (diversifikasi).
PRESIDEN Prabowo Subianto menanggapi hasil negosiasi dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengenai tarif impor yang tidak resiprokal.
Kesepakatan dagang dengan AS dinilai masih tetap merugikan Indonesia. Tarif yang dipatok di angka 19% dinilai masih cukup tinggi dan memberikan risiko terhadap neraca perdagangan nasional.
Bank Indonesia atau BI menilai keputusan tarif impor Amerika Serikat memberikan dampak positif terhadap pasar keuangan Indonesia, terutama karena memberikan kepastian bagi para investor
Prabowo mengakui perundingan dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam rangka menurunkan tarif impor untuk produk Indonesia berjalan dengan alot
Hal ini dilakukan setelah Presiden melakukan lawatan ke sejumlah negara selama dua pekan.
Sudah saatnya Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan. Pasalnya, kesepakatan tarif antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) sudah terjadi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved