Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
PENGAMAT ekonomi energi dari Universitas Padjadjaran Yayan Satyakti mendorong adanya perbaikan iklim investasi di Indonesia guna menarik dan mempertahankan kehadiran investor. Hal ini disampaikan menyusul keputusan LG Energy Solution (LGES), perusahaan asal Korea Selatan, yang mundur dari Proyek Titan, sebuah proyek pengembangan baterai kendaraan listrik di Indonesia.
“Keputusan LG untuk keluar memang sangat disayangkan, tetapi kita juga tidak bisa menutup mata bahwa iklim investasi kita memang perlu diperbaiki,” ujar Yayan kepada Media Indonesia, Rabu (23/4).
Ia menilai selama ini regulasi yang dibuat pemerintah Indonesia masih kurang kompetitif, terutama dalam mempercepat proses investasi yang dibutuhkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ICOR (Incremental Capital Output Ratio) Indonesia sebesar 6,33 pada tahun 2023. Meski mengalami penurunan dari 8,6 pada 2021 dan 6,02 pada 2022, angka ini masih lebih tinggi dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya. Semakin tinggi nilai ICOR, semakin tidak efisien suatu negara untuk berinvestasi.
Yayan juga menyoroti bahwa keputusan LG mundur bukan hanya karena faktor internal Indonesia, tetapi juga karena tekanan eksternal. Khususnya dampak dari perang dagang global yang dipicu tarif impor tinggi dari Amerika Serikat (AS). Hal ini membuat biaya impor dan ekspor meningkat. Akibatnya menghambat aliran investasi internasional ke sektor EV.
“Perang dagang yang dipicu tarif Trump turut berdampak langsung pada investasi EV. Oleh karena itu, perlu ada deregulasi dan perbaikan arah industri serta hilirisasi EV ke depan,” tambahnya.
Sementara itu, Pakar Otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu menjelaskan konsorsium LG Energy Solution, LG Chem, dan LX International tengah meninjau ulang kelanjutan proyek mereka. Hal ini dipicu oleh dinamika pasar global yang lesu. Serta, melambatnya permintaan EV buatan Korea di Indonesia yang sulit bersaing secara harga dengan produk battery electric vehicle (BEV) asal Tiongkok.
Meski demikian, LG Energy Solution tetap melanjutkan investasinya melalui PT HLI Green Power yang merupakan perusahaan joint venture (JV) antara Hyundai Motor Company, LG Energy Solution (LGES), dan Industri Baterai Indonesia atau dikenal Indonesia Battery Corporation (IBC).
"Merek telah mengoperasikan pabrik produksi sel baterai di Karawang, Jawa Barat. Pabrik tersebut memiliki kapasitas produksi sebesar 10 GWh per tahun dan direncanakan akan diperluas ke depannya," pungkasnya. (Ins/M-3)
Investor reksa dana mencatatkan pertumbuhan hingga Mei 2025 menjadi 15,6 juta, naik hampir 30% daripada periode sama 2024 sebesar 12,1 juta investor,
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan bahwa jaminan keamanan menjadi kunci dalam menarik investor untuk menanamkan modal di suatu daerah.
Di tengah perubahan lanskap kewirausahaan global, pelaku wirausaha kini dihadapkan pada tantangan membangun bisnis yang tangguh dan berkelanjutan.
PENURUNAN daya saing Indonesia di tingkat global dinilai mengkhawatirkan. Terlebih penurunan daya saing itu utamanya disebabkan oleh penurunan peringkat efisiensi pemerintah.
PENURUNAN tajam peringkat daya saing Indonesia dalam laporan IMD World Competitiveness Ranking 2025 tidak lepas dari merosotnya efisiensi pemerintah dan efisiensi bisnis.
Pembentukan Badan Otorita Tanggul Laut (giant sea wall) masih dalam proses.
Kepala Negara juga menyebut proyek ini menjadi salah satu yang terbesar di Asia Tenggara, mencerminkan keseriusan Indonesia dalam mendorong energi bersih.
Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda Laos menegaskan bahwa proyek pengembangan Industri Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi di Halmahera Timur merupakan katalisator ekonomi daerah.
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Andre Rosiade mengapresiasi langkah strategis pembangunan industri baterai kendaraan listrik terintegrasi.
DPR RI mendukung penuh langkah Antam dalam membangun ekosistem industri baterai kendaraan listrik terintegrasi bersama Indonesia Battery Corporation (IBC) dan mitra global.
PRESIDEN Prabowo Subianto menyoroti peran mantan presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam mendorong proyek pengembangan industri baterai kendaraan listrik di Indonesia.
PRESIDEN Prabowo Subianto menargetkan Indonesia akan memproduksi hingga 100 gigawatt hour (GWh) baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved