Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
BANYAKNYA dampak yang diakibatkan pelarangan truk sumbu 3 saat Lebaran terhadap para importir. Salah satunya adalah mengganggu ketersediaan stok bahan baku di pabrik.
Wakil Ketua Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) Jawa Timur, Medy Prakoso, mengatakan dampak yang ditimbulkan kebijakan pelarangan truk sumbu 3 saat Lebaran terhadap para importir itu sangat panjang. Selain akan menyebabkan terganggunya ketersediaan bahan baku di pabrik, tenaga kerjanya juga akan banyak yang menganggur.
“Ketersedian bahan bakunya terhambat. Akibatnya, para pekerjanya juga kan terpaksa banyak yang menganggur karena nggak ada kerjaan,” ujarnya dalam keterangan yang diterima (7/3).
Sementara, lanjutnya, jika mesin pabrik sudah start, itu tidak bisa berhenti lagi. Sebab, menurutnya, dibutuhkan biaya lebih besar lagi jika harus dihentikan dan menghidupkan mesinnya kembali. “Tapi ya itu, biaya listriknya kan jalan terus, air harus bayar, dan pajaknya juga harus tetap bayar. Jadi, dampak pelarangan itu terhadap kami para importir cukup luas,” katanya.
Menurutnya jika harus menggunakan truk sumbu 2, menurut Widy, biaya yang dikeluarkan para importir akan sangat besar. Belum lagi untuk biaya-biaya di pelabuhan seperti storage dan biaya gangguan di jalan. “Jadi, apalagi keuntungan yang bisa kita peroleh dari hasil kerja keras kita sebagai importir,” ungkapnya.
Dia juga menegaskan operasional para importir tidak bisa mengikuti jadwal libur yang ditetapkan pemerintah. Hal itu disebabkan para importir itu sudah memiliki jadwal yang direncanakan sejak lama untuk pembelian dan stok. Menurutnya, di importir itu ada yang namanya PPIC (Production Plan Inventory Control) dan FIFO (First In First Out) yang dibuat untuk merancang dan mengontrol semua proses produksi.
“Jadi, importir itu sudah memiliki jadwal yang sudah direncanakan sekian lama. Kita ini sudah membuat rencana sendiri untuk pembelian dan stok, termasuk untuk memenuhi stok saat Lebaran dan Nataru. Jadi, kami tidak bisa mengikuti jadwal-jadwal pemerintah,” katanya.
Artinya, lanjutnya, bagaimana pengadaan barang itu semua sudah disesuaikan dengan jadwal pengirimannya. Jadi, menurutnya, para importir itu kalau mau produksi sudah menghitung kapan bahan baku itu dibutuhkan dan berapa besar kebutuhannya. “Kita semua ada takarannya, termasuk saat menyambut Lebaran nanti, Jadi, tidak bisa ujug-ujug kita hentikan pengiriman bahan bakunya hanya karena libur Lebaran,” tuturnya.
Jadi, tegasnya, para importir itu memiliki jadwal-jadwal yang sudah tertata. Biasanya, menurutnya, dalam awal tahun atau bahkan akhir tahun para importir itu sudah membuat jadwal-jadwal pengiriman barangnya. “Nah, apalagi pabrik besar pasti punya jadwal-jadwal yang harusnya disesuaikan oleh para pemilik transporter. Artinya, mereka harus menyesuaikan dengan jadwal kami, sesuai dengan produksi kami, sesuai dengan stok kami, sesuai dengan supply dan demand kami,” tukasnya.
Dia menuturkan para importir sama sekali tidak bisa mengendalikan waktu yang harus disesuaikan dengan libur-libur Lebaran. Hal itu disebabkan para importir sudah membuat jadwal sendiri yang dilakukan jauh sebelum ditetapkannya jadwal pelarangan saat Lebaran. “Jadi, harus ada penataan dari Kementerian Perhubungan agar tidak menyulitkan bagi kami para importir,” tandasnya.
Dia mengatakan jika setengah hari saja importir tidak bekerja, itu akan sangat berdampak terhadap perekonomian. Dia mengutip apa yang pernah disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang mengatakan bahwa rumus ekonomi itu adalah consumer good, investasi, government extended ditambah dengan diferensial antara ekspor dan impor. “Artinya, lima variabel ini tetap akan dijaga, termasuk ekspor dan impor,” ujarnya.
Karenanya, dia berharap agar diajak juga untuk memberi masukan sebelum kebijakan pelarangan terhadap truk sumbu 3 itu diterapkan. “Diajak koordinasi lah paling tidak,” ucapnya. (M-3)
Selain itu, kemacetan pasca libur Lebaran turut memperparah situasi. Banyak kendaraan pengangkut tidak dapat memasuki terminal peti kemas pada hari kejadian dan baru bisa masuk
Bea Cukai bertugas memastikan bahwa pemasukan barang kiriman telah memenuhi peraturan perundang-undangan
Bea Cukai meresmikan fasilitas Pusat Logistik Berikat (PLB) milik PT Multi Rezeki Pratama (PT MRP) di Kawasan Industri Cikembar, Kabupaten Sukabumi
MENDAG resmikan Satuan Tugas (Satgas) Pengawasan Barang Tertentu yang Diberlakukan Tata Niaga Impor untuk memberantas barang-barang ilegal dari luar negeri, Jumat (19/7).
Bea Cukai Yogyakarta telah melakukan pemeriksaan ATA Carnet terhadap peralatan konser musik Westlife yang diadakan di Candi Prambanan, Yogyakarta
Pembangunan pelabuhan KCN masih berlangsung secara bertahap dan ditargetkan rampung pada 2026.
Lebih dari 80 persen distribusi barang di dunia diangkut melalui jalur laut. Jumlahnya mencapai hampir 12 miliar ton setiap tahun.
PENGAMAT maritim dari Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas Strategic Center (ISC) Marcellus Hakeng Jayawibawa menanggapi pengembangan ekonomi berbasis maritim di Riau.
Pelabuhan Satui memiliki peran strategis sebagai pintu gerbang logistik pertambangan dan industri di Kalimantan Selatan.
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Djaka Budhi Utama menyoroti adanya sejumlah celah yang masih dimanfaatkan untuk aktivitas ilegal.
Kemacetan disebabkan oleh kesalahan perencanaan operasi di salah satu terminal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved