Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
CENTRE for Strategic and International Studies (CSIS) Indonesia memandang skeptis perihal pengawasan hingga pengauditan yang akan dilakukan pada Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara). Itu karena lembaga yang selama ini bertugas untuk mengawasi dan mengaudit juga memiliki kredibilitas yang patut dipertanyakan.
“Jangan juga kita berpikir kalau Danantara diaudit itu akan menjadi lebih baik tanpa diaudit. Ini permasalahannya kita tahu semua, misal, audit dari BPK itu juga banyak yang diragukan. Jadi kalau itu diaudit BPK, KPK, itu akan menjadi lebih baik, itu tidak otomatis,” ujar peneliti senior Departemen Ekonomi CSIS Indonesia Deni Friawan dalam taklimat media, Jakarta, Selasa (25/2).
Kehadiran lembaga audit dan penegak hukum dalam perjalanan operasional Danantara tak akan 100% membuat kinerja dan kerja lembaga anyar itu betul-betul bersih dan baik. Deni menilai, lembaga pemeriksa hingga penegak hukum di Indonesia sejauh ini masih berkompromi dengan penyelewengan.
“Karena memang praktiknya (BPK, KPK) seperti itu (berkompromi). Ini kan di UU tujuannya supaya tidak ada perusahaan BUMN yang dikriminalisasi jika nanti ada salah ambil kebijakan dan merugikan negara, tetapi itu tidak berarti juga KPK atau BPK tidak bisa mengaudit, itu tetap ada, walau tidak bisa menjamin juga,” jelas Deni.
Karenanya, hal paling penting yang perlu diperhatikan pada operasionalisasi BPI Danantara ialah adanya tata kelola yang baik. Itu dinilai menjadi prinsip yang tak bisa ditawar. Jika tata kelola dilakukan dengan baik, besar kemungkinan praktik penyelewengan dapat ditekan.
Sayangnya, kata Deni, orang-orang yang mengisi jabatan di BPI Danantara justru berpotensi memiliki konflik kepentingan tinggi. Alih-alih menimbulkan kepercayaan publik dan menjamin kinerja lembaga anyar itu menjadi baik, justru publik menjadi ragu pada kinerja Danantara.
“Ini menarik, dengan penetapan Rosan dan Dony. Dalam UU BUMN disebutkan bahwa Dewas adalah Menteri BUMN. Sementara pelaksanannya adalah Kepala Danantara. Misal Kementerian BUMN dengan Kementerian Investasi itu dua entitias setara, kalau yang mengawasi setara, itu jadi percuma. Itu menurut saya, belum lagi conflict of interest. Jadi sebaiknya, harus dipisahkan, kalau Kepala Danantara ya sudah itu saja (mundur dari jabatan menteri),” pungkas Deni. (Mir/M-3)
Puskeu Polri menerima penghargaan yang diberikan BPK RI atas komitmen dan kinerja dalam mewujudkan tata kelola keuangan Polri yang akuntabel dan transparan melalui aplikasi Puskeu Presisi
Pemerintah Kota Denpasar wajib menindaklanjuti sesuai dengan rekomendasi yang diberikan oleh BPK RI setelah Laporan Hasil Pemeriksaan ini diterima.
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) diminta melakukan audit investigasi terkait pengadaan private jet, penyewaan apartemen, serta mobil dinas yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
PT Timah memastikan membuka diri terhadap proses audit dan evaluasi dari lembaga berwenang, termasuk yang dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Bupati Bekasi menyampaikan bahwa keberhasilan meraih opini WTP merupakan hasil kerja keras seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Bekasi.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur kembali meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI untuk Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2024.
Pentingnya peran pengusaha muda dalam menciptakan ekosistem ekonomi baru yang adaptif, inovatif, dan berdaya saing global.
Laporan keuangan tidak hanya berfungsi sebagai dokumen formal, tetapi juga sebagai alat komunikasi strategis kepada masyarakat dan calon investor.
CEO BPI Danantara Rosan Roeslani mengungkapkan Jepang tertarik memberikan pendanaan jangka panjang untuk proyek-proyek energi baru terbarukan (EBT) dan keberlanjutan di Indonesia.
ANGGOTA Komisi VI DPR RI, Asep Wahyuwijaya, menyoroti urgensi evaluasi dan refleksi dalam proses transformasi Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara, (Danantara).
Mufti Aimah Nurul Anam kritik rencana pajak amplop nikah dan pajak digital. Ia nilai kebijakan makin menekan rakyat dan pertanyakan kinerja Danantara kelola dividen.
Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara berhasil mengantongi pendanaan jumbo senilai US$17 miliar atau sekitar Rp277,42 triliun (kurs Rp16.319) dalam empat bulan terakhir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved