Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Rupiah Hari Ini, 3 Februari 2025: Melemah Imbas Kebijakan Ugal-ugalan AS

Andhika Prasetyo
03/2/2025 10:23
Rupiah Hari Ini, 3 Februari 2025: Melemah Imbas Kebijakan Ugal-ugalan AS
Ilustrasi(Antara)

Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan Senin, 3 Februari 2025, melemah hingga 98 poin atau 0,60% menjadi Rp16.403 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.304 per dolar AS. Analis Bank Woori Saudara Rully Nova memperkirakan kurs rupiah hari ini terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah karena penerapan kebijakan tarif oleh Pemerintah AS.

Nilai tukar rupiah hari ini diperkirakan diperdagangkan melemah di kisaran Rp16.300-Rp16.400 per dolar AS. Itu dipengaruhi peningkatan indeks dolar dan yield obligasi Pemerintah AS akibat kebijakan tarif oleh pemerintah Trump," ujar Rully Nova di Jakarta, Senin.

Presiden AS Donald Trump telah menandatangani Perintah Eksekutif penerapan tarif 25% atas barang-barang impor dari Kanada, Meksiko, sementara Tiongkok 10%. Menurut Perintah Eksekutif terpisah dari pemimpin Amerika itu, tarif akan berlaku untuk barang-barang dari Kanada yang tiba untuk dikonsumsi dan digunakan mulai pukul 12.01 pagi waktu timur (12.01 WIB) pada 4 Februari.

Namun, jika barang dimuat ke kapal di pelabuhan atau sedang dalam perjalanan dengan moda transportasi terakhir dan belum memasuki AS sebelum 1 Februari pada pukul 12.01 pagi waktu timur, maka barang tersebut tidak akan dikenakan tarif tambahan. Trump mengatakan Tiongkok, Kanada dan Meksiko tidak dapat berbuat apapun saat ini untuk mencegah penerapan bea oleh Washington.

Presiden AS itu mencatat bahwa Kanada bertanggung jawab atas meningkatnya penyelundupan narkoba yang signifikan ke AS. Dia juga menuduh narkoba masuk melalui Meksiko, sementara Tiongkok dituduh memproduksi barang haram tersebut.

"Kebijakan Trump dapat berdampak pada proyeksi inflasi AS menjadi tinggi akibat inflasi barang impor, sehingga ruang penurunan suku bunga The Fed menjadi sempit," ucap Rully.

Faktor lain yang memberikan sentimen pelemahan terhadap kurs rupiah adalah proyeksi rilis data Badan Pusat Statistik (BPS) pada hari ini yang diperkirakan akan menyampaikan angka inflasi berada pada level rendah.

“Penyebab melemahnya angka inflasi diperkirakan berasal dari penurunan harga sembako dan penurunan pengeluaran masyarakat akibat daya beli yang tergerus,” tandasnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya