Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PEMERINTAH Indonesia telah meningkatkan target penggunaan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) menjadi 23% pada 2025 dan 31% pada tahun 2030. Sebagai bagian dari komitmen ini, regulasi terkait energi surya terus dikembangkan, termasuk penerbitan Peraturan Menteri ESDM Nomor 2 Tahun 2024 mengenai Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap.
Perwakilan Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Muhamad Alhaqurahman Isa menjelaskan, perubahan utama dalam regulasi tersebut. Dia menyoroti sistem kuota PLTS yang lebih fleksibel.
"Pemerintah tidak lagi membatasi kapasitas PLTS yang hendak dipasang selama ketersediaan kuota sistem masih ada," katanya dikutip dari Antara, Selasa (26/11).
Untuk mendukung visi besar pemerintah Indonesia menuju transisi energi, ATW Solar berkolaborasi dengan Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI) menggelar Indonesia Solar Vision Forum 2024.
VP Penjualan dan Pelayanan Pelanggan Retail PLN Rahmi Handayani memaparkan pengalaman implementasi sistem kuota perdana yang terjadi pada Juli lalu.
Dia menjelaskan tingginya animo masyarakat terhadap PLTS Atap dengan data yang menunjukkan bahwa dari 900 Mega-watt kuota PLTS yang dibuka, hanya tersisa 85 Mega-watt pada akhir Juli, atau kurang dari 10 persen dari kuota yang tersedia.
"Sisa 85 MW akan ter-carry over ke tahun 2025,” terang Rahmi.
Ketua AESI Mada Ayu Habsari menyampaikan, tingginya tingkat pemenuhan kuota ini menegaskan respons positif terhadap sistem terbaru untuk PLTS Atap dari pelaku industri, sebagaimana yang dijelaskan oleh
Dia memaparkan bahwa inovasi dalam pembiayaan, seperti skema zero front-investment, menjadi salah satu pendorong utama yang memudahkan pelaku industri untuk beralih ke PLTS Atap.
Pendekatan ini, menurut Mada, tidak hanya meningkatkan daya tarik PLTS Atap tetapi juga memperkuat kepercayaan sektor industri terhadap potensi energi surya sebagai solusi jangka panjang.
Direktur ATW Solar Juan Davi menekankan pentingnya kolaborasi dari berbagai sektor untuk mendorong percepatan adopsi energi surya di Indonesia.
"Salah satu tema utama yang terus muncul sepanjang hari ini adalah kolaborasi. Transisi menuju energi terbarukan membutuhkan upaya bersama dari pemerintah, sektor swasta, dan asosiasi. Forum seperti ini membuktikan bahwa kemitraan yang kuat dapat membantu kita mengatasi tantangan dan mendorong kemajuan nyata di sektor energi surya.
Menurut dia, ATW Solar berharap dapat terus berpartisipasi dalam mendukung terciptanya sinergi yang kuat dalam upaya mempercepat adopsi energi surya dan mencapai target bauran Energi Baru dan Terbarukan.
Inisiasi forum seperti ini diharapkan menjadi jembatan yang mempertemukan regulator, implementator, dan pelaku industri sehingga dapat mendorong kolaborasi antarsektor demi masa depan energi yang berkelanjutan di Indonesia. (Ant/Z-10)
Instalasi panel surya merupakan lanjutan dari proyek serupa di kantor pusat Mowilex di Jakarta pada 2022 lalu.
PRESIDEN Prabowo Subianto meresmikan sebanyak 55 pembangkit listrik Energi Baru Terbarukan (EBT) yang tersebar di 15 provinsi, termasuk milik Medco.
Pabrik Ajinomoto di Mojokerto dan Karawang juga memperkuat penggunaan energi terbarukan melalui kerja sama dengan PT PLN (Persero) dengan memanfaatkan Renewable Energy Certificate (REC).
PLTS diprediksi memberikan peluang lapangan kerja bagi lebih 350.000 pekerja, paling tinggi di antara sektor EBT lainnya.
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 dinilai berpotensi menghambat momentum Indonesia dalam merealisasikan transisi energi.
Penelitian dan pilot project perlu digencarkan untuk menyesuaikan algoritma machine learning dengan kondisi geologi Indonesia.
PT Perkebunan Nusantara III, bersama Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), mengambil langkah strategis dalam transisi energi melalui pengembangan PLTS.
Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), sebagai subholding dari PT Pertamina menyatakan keinginan untuk mengembangkan PLTN di Indonesia.
PT Medco Energi Internasional Tbk, melalui anak usahanya PT Medco Power Indonesia (Medco Power), memulai operasi komersial PLTS berkapasitas 25 di Bali Timur.
Indonesia diproyeksikan akan menjadi net importer gas fosil pada 2040, hingga dampak kesehatan dan lingkungan yang meningkat di sekitar pembangkit.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved