Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Daerah Miliki Peran Krusial dalam Pencapaian Visi 2045

M Ilham Ramadhan Avisena
10/10/2024 06:42
Daerah Miliki Peran Krusial dalam Pencapaian Visi 2045
Ilustrasi(MI/Lina Herlina)

Kunci mencapai visi Indonesia menjadi negara maju di 2045 mesti diletakkan pada paradigma pembangunan di tiap daerah. Dengan begitu, visi tersebut tak hanya dimiliki oleh pemerintah pusat, melainkan juga pemerintah daerah. Peranan daerah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi krusial. Pasalnya, pelaku ekonomi di level daerah sejatinya merupakan aspek utama dari aktivitas perekonomian nasional

Demikian disampaikan Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga Badri Munir Sukoco dalam Forum Diskusi Denpasar 12 bertajuk Tantangan Ekonomi Pemerintahan Baru, Rabu (9/10).

Dia menilai, kepala daerah, hingga ke level kepala desa merupakan kunci penting untuk mengerek level perekonomian nasional. Kepala daerah mesti memiliki visi yang sama dengan pemerintah pusat agar misi menjadi negara maju bisa terealisasi di 2045.

Baca juga : Pemerintah: Ekonomi Harus Tumbuh di Atas 6% untuk Capai Visi 2045

"Itu perlu didorong agar kepala daerah memanfaatkan kewenangan yang dimiliki untuk mengembangkan ekonomi daerah. Indonesia belum punya spesifikasi khusus di tiap daerah. Ini menjadi tantangan bagi semua kepala daerah untuk mencapai itu," kata Badri. 

Kepala daerah, lanjutnya, mesti diberikan kebebasan dalam bergerak dan berinovasi untuk mendorong perekonomian wilayahnya. Sayangnya hal itu tampak belum dilakukan kendati telah disediakan payung hukum melalui otonomi daerah. 

Pada 2023, misalnya, hanya ada dua provinsi yang memiliki Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tertinggi, yakni Jakarta dan Kalimantan Timur. Itu menandakan kepala daerah di wilayah lain tak banyak berinovasi mengembangkan perekonomiannya. 

Baca juga : Pertumbuhan Ekonomi Stagnan 5% karena Masalah Struktural di Era Jokowi

Salah satu cara yang mudah untuk dilakukan agar daerah bisa meningkatkan perekonomiannya ialah menemukan kekhususan yang dimiliki. Tiap wilayah perlu memiliki sektor ekonomi unggulan agar perekonomiannya dapat bertumbuh dan bertransformasi. 

"Daerah ini adalah pelaku utama transformasi ekonomi Indonesia. Desa menjadi yang paling penting. Karenanya, klasterisasi, benchmarking, dan adaptasi best practices dari Desa Mandiri di Indonesia dan dunia, per sektor ekonomi unggulan perlu dilakukan," terang Badri. 

Bahkan dia menyarankan agar gelontoran dana alokasi umum (DAU) dan dana alokasi khusus (DAK) hanya diberikan kepada daerah yang mampu melakukan transformasi ekonomi. Itu bertujuan agar pemerintah daerah bisa terpantik untuk berinovasi. 

Baca juga : Pemerintah Dorong Pengembangan Usaha Mikro dalam 10 Tahun Terakhir

"DAU DAK tidak diberikan kalau tidak ada proposal yang jelas terkait transformasi khusus. Jadi kalau tidak jelas tidak diberikan. Karena memang pertumbuhan ekonomi nasional ini bukan semata tanggung jawab dari pemerintah pusat saja," kata Badri.

"Ini mesti didorong supaya visi 2045 ini jadi ambisi kolektif, bukan hanya yang di Jakarta saja," lanjutnya. 

Adapun pada 2025, pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah menyepakati dana transfer ke daerah (TKD) sebesar Rp919,9 triliun. Itu terdiri dari Dana Bagi Hasil (DBH) Rp192,2 triliun; DAU Rp446,6 triliun; DAK Rp185,2 triliun. 

Baca juga : Ini Penyebab Tingginya Korupsi di Tingkat Pemda

Kemudian Dana Otonomi Khusus Rp17,5 triliun; Dana Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta Rp1,2 triliun; Dana Desa Rp71 triliun; dan Dana Insentif Fiskal Rp6 triliun.

"APBN 2025 adalah APBN transisi yang disusun dengan semangat berkelanjutan, optimis," kata Anggota DPR terpilih partai NasDem Fauzi H Amro. 

"Namun tetap hati-hati dan waspada terhadap dinamika lingkungan global dan nasional dan penguatan well being," tandasnya. (Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya