Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
OTORITAS Jasa Keuangan (OJK) resmi menggelar acara pembukaan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024 pada Sabtu (5/10). Acara ini bertujuan memperluas akses keuangan masyarakat terhadap sektor jasa keuangan yang lebih bertanggung jawab dan produktif.
Acara ini diadakan di Balikpapan, Kalimantan Timur, sebagai wujud komitmen OJK untuk mendorong literasi dan inklusi keuangan di daerah.
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam sambutannya menekankan pentingnya kolaborasi dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di seluruh Indonesia.
"Dengan memiliki literasi dan inklusi keuangan yang baik, maka akan terbuka peluang ekonomi baru di daerah, yang dapat memperkuat perekonomian nasional dan mewujudkan Indonesia Emas 2045," ujar Mahendra.
Pemilihan Kalimantan Timur sebagai lokasi pembukaan BIK 2024 merupakan langkah OJK untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di luar Pulau Jawa.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi menambahkan bahwa perluasan inklusi keuangan harus disertai dengan edukasi yang memadai agar masyarakat dapat memanfaatkan layanan keuangan secara bijak dan produktif.
Baca juga : Pengetahuan Masyarakat di Bidang Keuangan baru di Level 65,43%
Pelaksanaan BIK 2024 juga mencakup program GENCARKAN yang diinisiasi OJK bersama Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI). Di Kalimantan Timur, acara ini menghadirkan 68 booth dari berbagai lembaga keuangan, UMKM, dan regulator, serta menyelenggarakan lebih dari 100 kegiatan.
Secara nasional, BIK 2024 akan melibatkan 35 kantor OJK daerah dengan target penyelenggaraan 3.100 kegiatan dan 8,7 juta akses produk serta layanan jasa keuangan.
Friderica juga mengingatkan bahwa perkembangan teknologi informasi telah memudahkan akses masyarakat terhadap produk keuangan, namun hal ini diikuti dengan tantangan baru berupa meningkatnya kejahatan di sektor keuangan.
Baca juga : OJK: Gen Z dan Milenial Rentan Terjerat Pinjol
Selain BIK, OJK juga menyelenggarakan acara Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (Like It) di Balikpapan, yang berfokus pada literasi keuangan bagi generasi muda, khususnya Gen Z.
Friderica menekankan pentingnya generasi muda memahami perencanaan keuangan yang bijak, mengingat mereka mendominasi populasi Indonesia.
Friderica juga menyoroti fenomena sosial seperti YOLO, FOMO, dan FOPO yang berpotensi mendorong gaya hidup konsumtif di kalangan generasi muda.
Melalui Like It, OJK berupaya mengedukasi Gen Z agar mampu membedakan antara kebutuhan dan keinginan, serta menghindari perilaku impulsif seperti doom spending dan instant gratification.
Like It 2024 berlangsung dalam tiga seri, bekerja sama dengan Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), untuk menyebarluaskan literasi keuangan dan mendorong budaya investasi bagi generasi muda. (RO/Z-10)
Menuju 2045, target inklusi keuangan 98% perlu dimaknai lebih dari pencapaian administratif.
BWS Kantor Cabang Cirebon menyelenggarakan kegiatan edukasi dan literasi keuangan bagi mahasiswa Itekes Mahardika Cirebon.
Holding Ultra Mikro (UMi) yang terdiri dari BRI, PNM, dan Pegadaian mendorong inklusi keuangan dan pemberdayaan usaha mikro di seluruh Indonesia.
PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia (Mandiri Inhealth) menggandeng PT Asuransi Jiwa IFG dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat.
Riset Studi Analisis Ekosistem dan Persepsi terhadap Bank Digital di Indonesia dari Populix mencatat 54% generasi Z dan Milenial menggunakan bank digital terutama untuk top-up e-wallet.
Sebanyak 76,3% penduduk tercatat telah memiliki rekening di lembaga keuangan formal, dan 88,7% telah menggunakan layanan keuangan formal.
OJK mencatat adanya peningkatan dalam penyaluran pinjaman melalui layanan fintech peer-to-peer lending (P2P lending) atau pinjaman online (pinjol), serta skema pembiayaan buy now pay later
OJK telah mengendus potensi penyimpangan atau fraud dalam transaksi surat kredit ekspor (letter of credit/LC) PT Bank Woori Saudara sejak 2023.
Industri aset digital Indonesia berhasil menunjukkan eksistensinya sebagai aset diversifikasi investasi.
OJK Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Eko Yunianto menyebut pinjaman fintech peer to peer (P2P) lending (pinjaman online) pada Februari 2025 tercatat sebesar Rp1,148 triliun tumbuh 20,97%
OJK juga mencatat nilai kapitalisasi pasar juga menunjukkan tren positif dengan kenaikan 6,11% secara month to date menjadi Rp12.420 triliun, atau meningkat 0,69% secara year to date.
OJK telah meminta perbankan untuk melakukan pemblokiran terhadap 17 ribu rekening yang terindikasi aktivitas judi online (judol).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved