Headline
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
LEMBAGA Penjamin Simpanan (LPS) menyebut inklusi dan literasi keuangan masyarakat akan mampu mendukung pencapaian target pertumbuhan ekonomi 8%.
"Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8%. Di sini pentingnya inklusi dan literasi keuangan," kata Anggota Dewan Komisioner LPS Didik Madiyono dalam LPS Financial Festival 2025 di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (6/8).
Ia menuturkan pertumbuhan sebesar 8% bukan target yang mudah dicapai, terutama di tengah berbagai tantangan seperti kedidakpastian global, tekanan geopolitik, dan pelemahan ekonomi global.
Meski demikian, Didik menjelaskan pertumbuhan tidak hanya soal angka karena kualitas pertumbuhan juga ditentukan oleh sejauh mana masyarakat ikut merasakan dampaknya.
Oleh sebab itu, kata dia, inklusi dan literasi keuangan sangat penting yaitu akses terhadap layanan keuangan formal termasuk pemahaman masyarakat mengenai cara mengelola keuangan yang baik.
Masyarakat perlu mengerti berbagai peluang dan risiko di sektor keuangan sehingga pada akhirnya memberikan manfaat nyata terhadap investasi maupun keuangan keluarga.
Ia menekankan masyarakat harus mampu mengelola investasi dan memahami risiko terhadap sektor-sektor keuangan serta produk-produk keuangan.
LPS pun mendorong masyarakat, terutama generasi muda dan pelaku usaha kecil, untuk lebih memahami pentingnya menabung di bank termasuk mengenal manfaat penjaminan simpanan LPS.
Menurutnya, inklusi dan literasi keuangan akan membuat masyarakat mampu membuatkan keputusan keuangan yang lebih baik sehingga tercipta pertumbuhan ekonomi yang lebih berkualitas.
Selain itu, dengan masyarakat memiliki inklusi dan literasi keuangan yang baik, tidak akan terjadi kasus investasi bodong atau terjebak pinjaman online (pinjol) maupun judi online.
"Yang paling aman memang menabung di bank. Menabung di bank sudah pasti aman, dijamin LPS lagi,” kata Didik.
Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 yang dirilis oleh OJK dan BPS, indeks literasi keuangan nasional mencapai 66,46%, sementara indeks inklusi keuangan naik menjadi 80,51%. Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, yakni indeks literasi berada di angka 65,43% dan inklusi 75,02%.
Berlandaskan hasil tersebut, LPS terpanggil untuk terus memperkuat perannya, mendorong peningkatan literasi keuangan nasional.
LPS Financial Festival dihelat untuk merayakan 80 tahun Kemerdekaan Indonesia, dan juga 20 tahun Lembaga Penjamin Simpanan mengabdi untuk Indonesia. Sejak pertama berdiri hingga saat ini, banyak capaian yang telah diraih LPS, antara lain menyelamatkan Bank Century, menyehatkan kembali BPR Indramayu Jabar, menjamin hampir 100% nasabah bank yang beroperasi di Indonesia, inovasi dalam percepatan pembayaran klaim penjaminan yang awalnya 20 hari kerja sekarang hanya menjadi 5 hari kerja, dan banyak capaian lainnya.
LPS Financial Festival dirancang untuk memberikan edukasi keuangan yang dikemas secara inspiratif, interaktif dan menarik, dengan dimeriahkan oleh berbagai hiburan seru dan penampilan para musisi ternama, seperti Wali, Codiac, dan lainnya. (Ant/E-1)
Peran para KOL sebagai jembatan informasi sangat strategis dalam menyebarluaskan pemahaman tentang fungsi dan peran LPS dalam sistem keuangan nasional.
Purbaya menyampaikan dirinya ingin memperkuat peran LPS dalam resolusi perbankan dan pengelolaan program penjaminan polis asuransi.
Ribuan peserta dan penonton dari luar kota dan luar negeri diharapkan ikut menggerakkan sektor pariwisata, perhotelan, kuliner, dan UMKM lokal.
Kebiasaan kecil seperti mencatat pengeluaran, menyisihkan uang jajan, hingga mengenali produk keuangan yang aman, akan sangat berpengaruh dalam membentuk perilaku finansial jangka panjang
Selama 2024 sampai dengan 31 Oktober 2024, LPS telah melakukan penanganan simpanan terhadap 15 bank yang dicabut izin usahanya.
OTORITAS Jasa Keuangan (OJK) berupaya memperluas inklusi keuangan syariah guna meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan bagi masyarakat melalui berbagai program dengan mengenalkan produk layanan jasa keuangan syariah.
Kinerja keuangan yang terus menunjukkan tren positif tersebut ditopang strategi dalam menjaga kualitas pembiayaan melalui pendampingan intensif dan program apresiasi kepada nasabah.
PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) ambil bagian dalam kegiatan Fintech Lending Days (FLD) 2025 yang diselenggarakan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia di Kota Sorong.
Edukasi finansial bertajuk Investing in Youth, Empowering Communities. Program ini menyasar 300 siswa dari tiga sekolah menengah atas di Jakarta dan Depok.
Kesadaran akan pentingnya perencanaan keuangan jangka panjang mendorong banyak individu dan keluarga menjadikan asuransi jiwa sebagai bagian dari strategi perlindungan masa depan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved