Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
BADAN Pusat Statistik (BPS) mengumumkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK). Dari survei tersebut, didapati indeks literasi keuangan masyarakat mencapai 65,43% dan indeks inklusi keuangan sebesar 75,02% pada 2023.
"Berdasarkan hasil SNLIK tahun 2024, indeks literasi keuangan adalah 65,43% dan indeks inklusi keuangan 75,02%," kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti saat merilis Hasil SNLIK 2024 di kantor BPS Jakarta, Jumat (2/8).
Ia menjelaskan, indeks literasi keuangan konvensional berada di angka 65,08% dan indeks inklusi keuangan berada di angka 73,55%. Sementara itu, indeks literasi keuangan syariah tercatat lebih rendah, yakni 39,11% dan indeks inklusi keuangan syariah hanya 12,88%.
Baca juga : OJK Gandeng Asuransi Astra Sosialisasikan Pentingnya Literasi Keuangan
SNLIK dilakukan di 34 provinsi dan 120 kabupaten/kota, dengan jumlah responden mencapai 10.800 orang dengan usia bervariatif, yakni 15 tahun-79 tahun.
"Hasil SNLIK 2024 ini memberikan gambaran tingkat literasi dan inklusi keuangan nasional secara menyeluruh dan bisa mencerminkan populasi dari Indonesia," bebernya.
Di kesempatan yang sama, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Frederica Widyasari Dewi menyampaikan, indeks literasi keuangan komposit perkotaan tercatat 69,71% dan perdesaan 59,25%.
"Sedangkan indeks inklusi keuangan komposit perkotaan berada di angka 78,41% dan 70,13% di perdesaan," imbuhnya.
Lebih tingginya tingkat literasi dan inklusi keuangan masyarakat perkotaan ketimbang perdesaan lantaran perbedaan akses terhadap informasi. (E-2)
Ketua Dewan Energi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan pemerintah akan merevisi data angka kemiskinan nasional.
AWAL April 2025, Bank Dunia melalui Macro Poverty Outlook menyebutkan pada tahun 2024 lebih dari 60,3% penduduk Indonesia atau setara dengan 171,8 juta jiwa hidup di bawah garis kemiskinan.
BANK Dunia resmi mengubah standar garis kemiskinan global dengan meninggalkan purchasing power parity (PPP) 2017 dan saat ini menggunakan PPP 2021.
DINAMIKA geopolitik global mewarnai beragam pemberitaan media arus utama atau media sosial kita.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi deflasi sebesar 0,37% pada Mei 2025. Angka ini berbanding terbalik dengan yang terjadi di April 2025 yang mengalami inflasi 1,17%.
Neraca perdagangan Indonesia pada April tercatat surplus sebesar US$160 juta. Kendati surplus, angka ini turun drastis dibandingkan capaian pada Maret 2025 yang mencapai US$4,33 miliar.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) terus mempertegas komitmennya dalam mendukung transformasi digital di sektor pendidikan.
Fundtastic kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun generasi cerdas finansial dengan mendukung acara Graduation Sekolah Kanisius tahun ini.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) terus berupaya memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk berinvestasi.
Para pelaku usaha ultra mikro yang dianggap menjadi tulang punggung perekonomian di daerah maupun nasional yang memiliki pengaruh besar atas tumbuhnya perekonomian negara.
Talkshow tersebut menyoroti peran penting keuangan digital dalam meningkatkan kemandirian ekonomi penyandang disabilitas.
Orangtua, pendidik, dan berbagai lembaga kini mulai menyasar kalangan anak dan remaja untuk menanamkan literasi keuangan yang bisa menyeimbangkan kebutuhan dan keinginan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved