Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pernah Disinggung Jokowi, Tren Impor Pipa Malah Meningkat

Abdillah M Marzuqi
16/8/2024 18:47
Pernah Disinggung Jokowi, Tren Impor Pipa Malah Meningkat
Ilustrasi pipa(Antara)

 

PRESIDEN Joko Widodo sempat jengkel terkait adanya impor pipa di Indonesia. Pasalnya, pipa yang diimpor tersebut ternyata bisa diproduksi oleh pabrik di dalam negeri.

Baca juga : Ini 5 Isu Strategis Perundingan IEU CEPA yang Ditargetkan Kelar Akhir 2023

Kekesalan Presiden bukan tanpa alasan. Sebab, impor untuk komoditas Oil Country Tubular Goods (OCTG) yang mengacu pada pipa untuk industri hulu minyak dan gas bumi (migas) lebih besar daripada ekspor.

Berdasarkan data yang disampaikan Asisten Deputi Bidang Industri Maritim dan Transportasi, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Firdaus Manti, impor pipa pada 2018 sebesar 198.793 ton dan ekspornya 99.054 ton.

Pada 2019 impornya 188.999 ton dan ekspornya 109.973 ton. Kemudian 2020, impor OCTG tercatat 133.001 ton dan ekspornya 102.492 ton. Lalu, 2021 impornya sebesar 104.883 dan ekspornya 56.306 ton.

Baca juga : Presiden: Belanja Produk Lokal Sudah Rp400 Triliun

Sedangkan pada 2022 impornya tercatat 102.984 ton dan ekspornya 41.657 ton. Kemudian 2023 impornya 201.731 ton dan ekspornya 70.201 ton.

"Kalau dilihat tren ekspor impor komoditas OCTG dari 2018 sampai 2023, drill pipe untuk kode HS sekian dan casing tubing jumlah impor ini masih lebih besar," kata Firdaus dalam acara Supply Chain & National Capacity Summit 2024 lewat keterangan yang diterima, Jumat (15/8).

Sebelumnya, Jokowi menitipkan pesan agar pengawasan impor pipa diperketat, khususnya dalam afirmasi pembelian produk lokal dalam pengadaan barang/jasa pemerintah.

Baca juga : Presiden: Sedih Saya, Belinya Barang Impor Semuanya!

"5 tahun lalu, saya jengkel betul, sudah perintah kepada BUMN untuk beli pipa. 'Gak ada spek dalam negeri, Pak. Nomornya ini Pak, ukurannya ini terpaksa kita harus impor'," kenang Jokowi tanpa menyebut BUMN yang dimaksudkan.

Faktanya, Jokowi mendapati pabrik pipa di Indonesia sudah mumpuni memenuhi kebutuhan yang dimaksud. Bahkan, pabrik itu mengekspor produk untuk negara-negara lain, seperti AS, Jepang, dan beberapa negara lainnya di Eropa.

"Yang orang sana beli produk pipa kita, kita malah beli impor. Ini kan sekali lagi kita ini orang-orang pintar, tapi melakukan hal yang sangat bodoh sekali. Maaf," jelasnya.

Jokowi berpesan agar Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) beserta segenap Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) agar mengawasi afirmasi belanja produk lokal dalam pengadaan barang/jasa pemerintah. (M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya