Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

BUMN Harus Tetap Profesional Jelang RUPS

Putra Ananda
01/8/2024 21:37
BUMN Harus Tetap Profesional Jelang RUPS
Papan-papan elektronik berisi data pergerakan bursa saham(MI / Susanto)

PAKAR Hukum BUMN Universitas Indonesia, Teddy Anggoro, menekankan pentingnya menjaga profesionalisme dalam Badan Usaha Milik Negara (BUMN) agar tidak terlibat politik kotor, jelang Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). 

Pernyataan ini disampaikan di tengah maraknya demo dan hoax yang menyerang beberapa pejabat tinggi BUMN, termasuk Wakil Direktur Utama MIND ID  Dany Amrul Ichdan, dan , Direktur Bio Farma Kamelia Faisal

"Salah satu bagian menimbang dalam UU BUMN, mengarahkan segala upaya untuk menjadikan BUMN perusahaan-perusahaan yang profesional yang akhirnya akan membawa pada kesejahteraan rakyat Indonesia," ujar Teddy Anggoro dikutip di Jakarta, Kamis (1/8). 

Baca juga : PT MMI Gelar RUPS, Umumkan Strategi dan Program Kerja Tahun 2024

Ia menekankan bahwa profesionalisme adalah kunci utama dalam mengembangkan BUMN agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.

Teddy menambahkan bahwa syarat terciptanya BUMN yang profesional adalah manajemen perusahaan yang fokus pada tugas mengembangkan dan membangun perusahaan. 

"Sehingga hal-hal pribadi harus dikesampingkan dan diletakkan di bawah kepentingan korporasi," tegasnya. 

Baca juga : Astra International Bagi Dividen Tunai Rp21 Triliun

Menurutnya, manajemen yang berfokus pada kepentingan perusahaan akan menghindarkan BUMN dari berbagai masalah yang dapat menghambat operasional dan peningkatan nilai perusahaan.

Permasalahan pribadi yang berlarut-larut dalam manajemen dapat berdampak negatif pada operasional BUMN. 

"Permasalahan pribadi dalam manajemen yang berkelanjutan dan terus menerus akan berakibat pada terhambatnya operasional dan peningkatan nilai perusahaan. Karena jika terjadi kondisi di mana permasalahan pribadi berkembang menjadi permasalahan hukum maka biaya, waktu, dan perhatian perusahaan akan tersita dan menghambat tercapainya tujuan dalam undang-undang BUMN," jelas Teddy.

Baca juga : UNTR Bagikan Dividen Rp5,7 Triliun dan Perkenalkan Anggota Baru di RUPST 2024

Menjelang RUPS, beberapa BUMN seringkali dihadapkan pada isu-isu yang tidak berdasar dan serangan politik yang bertujuan untuk melemahkan manajemen. Kasus terbaru yang dialami oleh Dany Amrul Ichdan dan Kamelia Faisal adalah contoh nyata dari upaya-upaya tersebut. 

Serangan melalui demo bayaran yang hanya dilakukan kurang dari 10 orang dan penyebaran hoax di media sosial tidak hanya mengganggu individu yang bersangkutan tetapi juga mengganggu stabilitas dan fokus perusahaan.

"Kondisi ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga integritas dan profesionalisme dalam manajemen BUMN. BUMN harus menjadi tempat bekerja yang kondusif, bebas dari politik kotor, terutama menjelang RUPS," kata Teddy. Menurutnya, menjaga lingkungan kerja yang profesional dan bebas dari intrik politik adalah langkah krusial untuk memastikan BUMN dapat beroperasi dengan optimal dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh undang-undang.

Dengan mengedepankan profesionalisme dan menjauhkan politik dari manajemen BUMN, Teddy percaya bahwa perusahaan-perusahaan negara dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi nyata bagi kesejahteraan rakyat Indonesia. 

“Sangat disayangkan jika kredibilitas seseorang diserang tanpa bukti hukum dan akurasi data yang valid. Ini menjadikan kebebasan berekspresi yang tidak bertanggung jawab. Menjelang RUPS ataupun rumor pergantian direksi, serangan bermuatan pribadi dan hoax sering terjadi. Walaupun kita yakin, publik sudah semakin cerdas dan bijak memahami informasi media sosial dan gerakan-gerakan demonstrasi,” tutup Teddy Anggoro. (Z-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya