Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PT Multi Medika Internasional Tbk (MMI) hari ini menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Jakarta. Dalam rapat tersebut, Perseroan mengumumkan strategi dan program kerja yang akan menjadi fokus utama di tahun 2024.
Di tahun 2024, PT MMI akan memfokuskan bisnisnya pada sektor Fast-Moving Consumer Goods (FMCG). Langkah ini sejalan dengan visi Perseroan untuk memperkuat posisi di pasar dan memperluas jangkauan produk yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen sehari-hari.
“Saat ini MMI sudah masuk mulai ke market nasional maupun regional di Indonesia untuk memasarkan produk-produk fast moving dari MMI. Fokus utama kami saat ini adalah distribusi di daerah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara. Tahun depan MMI akan mulai masuk ke Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. MMI juga akan mulai menyisir dari golongan distributor 1, wholesaler, reseller, motoris hingga warung-warung kecil dengan produk kami dalam kemasan renceng,” jelas Mengky Mangarek, CEO PT Multi Medika Internasional Tbk.
Baca juga : Dukung Pengembangan dan Inovasi Cloud, Eranyacloud Lakukan IPO
Pada semester pertama 2024, Perseroan telah meluncurkan beberapa produk unggulan, yaitu Tisu Bambu dan Baby Diapers (Popok Bayi). Selain itu, Perseroan juga berencana untuk meluncurkan produk Air Alkali dengan pH Tinggi yang diharapkan dapat menarik minat konsumen yang peduli akan kesehatan.
“Dari investasi yang dikeluarkan oleh MMI, 10% dialokasikan untuk NPD (New Product Development) berupa lisensi, riset dan dan market survey untuk produk-produk yang akan dikeluarkan. Oleh karena itu, selain baby diapers dan tisu tahun depan MMI akan masuk ke industri kosmetik dan skincare,” jelas Mengky Mangarek.
Untuk mendukung penjualan produk-produk baru tersebut, perseroan telah memperluas saluran distribusi ke retail terbesar di Indonesia serta pasar tradisional, baby shop dan toko tradisional (general trade) ke seluruh Indonesia antara lain Jabodetabek, Bandung dan Batam.
Baca juga : Pemilik PT APMR Bantah Alihkan Saham Perusahaan
Langkah-langkah strategis yang telah diambil membuahkan hasil positif. Pada bulan Maret 2024, pendapatan Perseroan berhasil mencapai penjualan sebesar Rp16 miliar, meningkat signifikan dibandingkan dengan penjualan pada bulan Januari dan Februari 2024.
“Kami sangat optimis dengan arah baru yang kami ambil dalam bisnis FMCG ini. Dengan produk-produk inovatif dan ekspansi distribusi yang luas, kami yakin dapat terus meningkatkan kinerja dan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham serta konsumen kami,” ujar Mengky Mangarek.
RUPS kali ini juga menekankan komitmen perseroan untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan kebutuhan pasar yang dinamis, serta berupaya memberikan produk yang berkualitas tinggi dan layanan terbaik bagi konsumen di seluruh Indonesia. (H-2)
Selama 2024, laba bersih PT FKS Food Sejahtera Tbk (AISA) melonjak tajam sebesar 269,66% menjadi Rp69,48 miliar, dari laba bersih Rp18,8 miliar di 2023.
Laba usaha perseroan juga meroket dari sebelumnya hanya sebesar Rp45,16 miliar pada 2023 menjadi Rp414,10 miliar pada tahun 2024.
OJK menghendaki perusahaan yang melantai di bursa melakukan pembelian kembali saham (buyback) tanpa rapat umum pemegang saham mengingat IHSG sempat anjlok, Selasa (18/3).
Profesionalisme adalah kunci utama dalam mengembangkan BUMN agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat
Dalam RUPS, telah disahkan raihan pendapatan PT JIEP tahun buku 2023 sebesar Rp 255,95 miliar yang tumbuh sebesar 126% dibandingkan tahun 2022.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa per Mei 2025, jumlah investor saham di Indonesia telah mencapai rekor tertinggi, yakni 7.001.268 SID.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 12 Juni 2925, dibuka melemah 10,61 poin atau 0,15% ke posisi 7.211,85.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Rabu, 11 Juni 2025, dibuka melemah 16,15 poin atau 0,22% ke posisi 7.214,59.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 10 Juni 2025, ditutup menguat 117,31 poin atau 1,65% ke posisi 7.230,74.
Direktur PT Mitra Angkasa Sejahtera Tbk (BAUT) Simon Hendiawan menyampaikan laporan kepemilikan saham di perseroan untuk memenuhi ketentuan Pasal 2 POJK Nomor 4/POJK.04/2024.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah terbatas, pada perdagangan Rabu 4 Juni 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved