Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SEBAGAI dukungan atas perkembangan industri dan digitalisasi pasar modal Indonesia, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) meluncurkan platform bagi investor untuk menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dinamakan electronic general meeting system atau eASY.KSEI sejak Mei 2020. Platform eASY.KSEI memungkinkan investor menghadiri RUPS secara daring.
“eASY.KSEI dikembangkan untuk memberikan kemudahan bagi investor untuk hadir RUPS dari mana saja, tanpa harus datang ke lokasi pelaksanaan RUPS tersebut secara offline. Terdapat 40,6% investor dari seluruh Indonesia yang hadir RUPS secara daring pada Juni 2025, bulan yang cukup banyak penyelenggaraan RUPS,” jelas Direktur Utama KSEI Samsul Hidayat, dikutip Jumat (4/7).
Lebih lanjut, Samsul menjelaskan investor juga dapat memberikan kuasa secara elektronik melalui modul e-Proxy pada eASY.KSEI.
“Selain menghadiri RUPS secara daring, keuntungan lain yang disediakan eASY.KSEI adalah investor dapat memberikan kuasa kehadiran RUPS secara elektronik. Terdapat 5.674 investor yang menggunakan eASY.KSEI untuk memberikan kuasa secara daring sehingga kehadirannya pada RUPS dapat diwakilkan,” ujar Samsul.
Selain itu, eASY.KSEI memfasilitasi investor untuk memberikan suara secara elektronik melalui modul e-Voting pada eASY.KSEI.
Melalui e-Voting, investor dapat berpartisipasi dalam pengambilan keputusan saat RUPS berlangsung tanpa harus hadir di lokasi. Adapun pemungutan suara dilakukan secara real-time sehingga hasil voting dapat langsung diketahui.
eASY.KSEI sangat mendukung kondisi demografi serta karakteristik investor pasar modal Indonesia. Berdasarkan data Single Identification Number (SID) yang tercatat di KSEI per Juni 2025, jumlah investor saham telah mencapai 7,13 juta dengan jumlah investor yang berdomisili di Jakarta sekitar 14%, sedangkan sisanya tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Dari sisi profil investor pasar modal, saat ini sekitar 54,97% investor didominasi oleh generasi Z dan milenial yang melek teknologi online dan digital.
Samsul juga mengungkapkan bahwa pengembangan eASY.KSEI juga sesuai dengan profil investor pasar modal Indonesia yang didominasi oleh generasi Z dan milenial muda.
Hal tersebut dibuktikan melalui mudahnya mengakses eASY.KSEI melalui website fasilitas Acuan Kepemilikan Sekuritas atau AKSes.KSEI (https://akses.ksei.co.id) dengan menggunakan username dan password yang telah dimiliki.
“Investor hanya login ke AKSes.KSEI dan klik pada menu eASY.KSEI, proses single login ini termasuk sangat mudah untuk profil investor pasar modal yang didominasi oleh generasi muda,” lanjutnya.
Platform eASY.KSEI yang awalnya dikembangkan sebagai solusi bagi investor yang ingin hadir RUPS pada masa pandemi covid-19, diharapkan dapat terus memberikan kemudahan dan menjadi solusi bagi investor untuk menghadiri RUPS secara daring, serta memberikan suara secara elektronik dari mana saja pada masa penyelenggaraan RUPS .
“Kami berharap dengan eASY.KSEI, investor dapat lebih mudah menghadiri RUPS tanpa harus khawatir perbedaan jarak dan waktu, sehingga tetap dapat berpartisipasi dalam menentukan arah perusahaan sebagai pemegang saham,” pungkasnya. (Z-1)
PT Allianz Global Investors Asset Management Indonesia, sebuah perusahaan manajemen investasi, secara resmi mengumumkan kemitraan strategis dengan Standard Chartered Indonesia.
MAYORITAS investor pemula merasa kebingungan saat memulai saham apa yang dipilih, kapan membeli, bagaimana mengelola risiko, dan siapa yang bisa dipercaya untuk bertanya.
Tidak hanya pelaku usaha, kini banyak investor Indonesia dari kalangan muda hingga profesional mulai terjun ke berbagai instrumen investasi
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kinerja positif pada perdagangan saham selama sepekan pada periode 14–18 Juli 2025.
Lembaga Pengelola Investasi atau Indonesia Investment Authority (INA) berhasil menarik Foreign Direct Investment (FDI) sebesar Rp13,8 triliun di 2024.
Banyak investor saat ini cenderung bersikap wait and see, menunggu kebijakan suku bunga diturunkan untuk mulai mengalokasikan dana ke altcoin.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved