Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Pasar keuangan di Asia sebagian besar menguat pada Selasa (23/4). Hal ini dipicu adanya harapan pendapatan minggu ini dari sejumlah perusahaan raksasa teknologi, sehingga membantu mengimbangi kekhawatiran mengenai rencana suku bunga yang akan diumumkan Federal Reserve (bank sentral), terkait pertumbuhan dan inflasi AS.
Meredanya ketegangan Iran-Israel setelah kedua negara saling melancarkan serangan rudal terus membebani harga minyak, sementara yen sedikit lebih tinggi karena Jepang kembali memperingatkan pihak berwenang mereka memiliki ruang untuk melakukan intervensi guna mendukung mata uang tersebut.
Investor sedikit lebih optimis pada pekan ini setelah pergolakan yang terjadi pada minggu lalu dipicu oleh meredupnya harapan penurunan suku bunga AS dan kekhawatiran bahwa krisis Timur Tengah dapat meningkat menjadi perang regional.
Baca juga : 4 Hal yang Bakal Tentukan Sentimen Pasar Pekan ini, Salah Satunya IKK
Fokus saat ini tertuju pada laporan perusahaan-perusahaan raksasa Wall Street termasuk Amazon, Apple, Netflix dan General Motors. Para pengamat mengatakan bahwa para pedagang ingin melihat pendapatan yang kuat serta pandangan positif.
Namun, ada kekhawatiran bahwa ekuitas akan terpukul jika hasilnya mengecewakan. Lonjakan pasar dalam beberapa bulan terakhir sebagian terbantu oleh spekulasi bahwa perusahaan-perusahaan akan memberikan imbal hasil yang besar, bahkan ketika harapan penurunan suku bunga The Fed memudar.
Namun, ketiga indeks utama di New York mencatatkan kenaikan yang sangat dibutuhkan, sementara indeks London berakhir pada rekor tertinggi karena Bank of England diperkirakan akan segera menurunkan suku bunganya berkat pendinginan inflasi.
Baca juga : Saham AS Terpukul Data Inflasi Terbaru, Harga Emas Melonjak
Dan sebagian besar negara Asia juga mengikuti langkah yang sama. Saham di Hong Kong mengumpulkan lebih dari satu persen, sementara Tokyo, Sydney, Seoul, Singapura, Taipei, Manila dan Jakarta juga menikmati aksi beli.
Data penting dari Washington pekan ini akan memberikan gambaran tentang rencanak kebijakan bank sentral, terkait pertumbuhan PDB AS dan tingkat inflasi. Ini akan menjadi pertimbangan utama bagi pembuat kebijakan moneter.
“Perdebatan seputar sikap Federal Reserve terhadap penurunan suku bunga masih ada, terutama setelah Ketua Jerome Powell dan pembuat kebijakan lainnya mengadopsi nada yang lebih hawkish minggu lalu sebagai respons terhadap tekanan inflasi yang terus-menerus,” kata Stephen Innes dari SPI Asset Management.
Baca juga : Inflasi Melambat di Prancis, Meningkat di Italia
Hawskish adalah kebijakan moneter yang cenderung kontraktif seperti menaikkan suku bunga atau mengurangi neraca bank sentral.
"Rilis data ini akan sangat penting dalam menentukan apakah The Fed mempertahankan sikap kebijakannya saat ini, mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama."(AFP/M-3)
Pialang: Lebih dari Sekadar Perusahaan? Pialang bukan sekadar perusahaan. Temukan peran vital, inovasi, dan dampaknya dalam membentuk pasar finansial modern.
Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing keluar bersih di pasar keuangan domestik mencapai Rp2,84 triliun selama periode transaksi 7-10 Oktober 2024.
GUBERNUR Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan ketidakpastian pasar keuangan global mulai mereda dengan risiko yang masih tetap harus diwaspadai ke depan.
BANK Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing masuk bersih di pasar keuangan domestik mencapai Rp8,34 triliun dalam periode 1-4 Juli 2024.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami pelemahan pada perdagangan Jumat (5/7).
BANK Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing keluar bersih di pasar keuangan domestik mencapai Rp0,78 triliun dalam periode 19-20 Juni 2024.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan masih terdapat ruang untuk penurunan suku bunga acuan atau BI Rate ke depan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2025 mencapai 5,12% (yoy), meski dihadapkan pada ketidakpastian global
BPS Provinsi Maluku Utara mencatat inflasi bulan Juli 2025 sebesar 2,46 persen secara bulanan (month-to-month/mtm), dengan penyumbang inflasi tertinggi yakni cabai rawit.
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Jakarta pada Juli 2025 sebesar 0,11% (mtm), lebih rendah dari bulan sebelumnya (0,13%; mtm).
penyumbang utama inflasi Juli 2025 secara year-on-year yakni kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil sebesar 1,08%.
BPS melaporkan kenaikan harga beras pada Juli 2025, dengan inflasi mencapai 4,14%. Beras medium mengalami lonjakan tertinggi. Simak detail selengkapnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved