Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Market Outlook 2nd Half 2024 Jadi Bekal untuk Kenali Strategi Investasi

Andhika Prasetyo
18/7/2024 09:30
Market Outlook 2nd Half 2024 Jadi Bekal untuk Kenali Strategi Investasi
Kisi Asset Management menggelar acara Market Outlook 2nd Half 2024.(Kisi Asset Management)

Kisi Asset Management menggelar acara Market Outlook 2nd Half 2024, Rabu (17/7), dengan tujuan memberikan wawasan mendalam mengenai strategi investasi di Indonesia dalam menghadapi dinamika makroekonomi dan geopolitik yang berubah cepat.

Acara tersebut dihadiri Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementrian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu, serta Head of Fixed Income Research Mandiri Sekuritas Handy Yunianto. Keduanya memberikan pandangan terkait dinamika makroekonomi dan geopolitik serta arah investasi.

"Kami berkomitmen memberikan pandangan yang mendalam dan terpercaya kepada para pemangku kepentingan tentang bagaimana menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di pasar yang terus berubah ini," kata Direktur Utama di Kisi Asset Management Mustofa melalui keterangan tertulis, Kamis (18/7).

Baca juga : BRIF Bagikan Dividen Bulanan, Simak Mekanismenya

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Kisi Asset Management Arfan Fasri Karniody mengungkapkan saham sektor properti berpotensi berkinerja positif seiring dengan perkiraan adanya pemangkasan suku bunga acuan oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed.

Konsensus memperkirakan probabilitas The Fed akan menurunkan tingkat suku bunga acuan pada September 2024 mendatang semakin tinggi, seiring dengan data inflasi AS yang semakin mendekati target The Fed sebesar plus minus 2%.

“Akan terjadinya Fed interest rate- cut, yang paling bermomentum adalah properti. Karena apa, bukan berarti Bank Indonesia (BI) akan serta  merta memangkas suku bunga, tetapi kemungkinan untuk kenaikan udah hampir kecil sekali, sekarang yang paling momentum adalah properti,” ujar Arfan setelah acara Market Outlook 2nd Half 2024 di The Energy Building, Jakarta, Rabu.

Baca juga : Reksa Dana Saham Syariah Berdenominasi Dolar AS Pertama di Indonesia yang Berfokus di ASEAN

Kedua, lanjutnya, sektor perbankan berpotensi melanjutkan berkinerja positif seiring dengan perkiraan adanya pemangkasan suku bunga acuan oleh The Fed.

“Perbankan, dengan penurunan suku bunga, akan lebih bisa memberikan pinjaman dengan bunga yang lebih rendah. Artinya, beban si peminjam lebih rendah, jadi, si peminjam tidak perlu membayar bunga yang lebih tinggi, kemungkinan dia untuk bisa membayar sehingga tidak macet lebih tinggi,” imbuhnya.

Acara itu juga menjadi momentum untuk pengumuman rencana peluncuran produk, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan investasi yang berkembang di tengah kondisi ekonomi global saat ini.

Baca juga : Ini 5 Tipe Investasi Berdasarkan Karakter Anda

Kisi Asset Management berencana menerbitkan produk baru yaitu Reksa Dana Global Sharia. Reksa dana itu akan diinvestasikan dalam portofolio yang mencakup nama-nama terkenal secara global di bidang teknologi seperti Tesla, Nvidia, Google dan Apple.

"Latar belakang dari penerbitan produk ini adalah untuk menyediakan produk investasi bagi investor yang menginginkan eksposur di saham-saham teknologi dunia khususnya di bidang AI, Semiconductor dan EV," tuturnya.

Mustofa percaya bahwa perusahaan-perusahaan teknologi akan tumbuh dengan baik dalam jangka panjang. Selain diharapkan bisa memberikan potensi tingkat pertumbuhan yang tinggi, juga menawarkan diversifikasi investasi yang lebih luas dengan
investasi ke berbagai negara dan sektor.

"Produk ini cocok untuk investor dengan time horizon jangka panjang yang mencari keseimbangan antara keuntungan dan kepatuhan terhadap prinsip syariah," tandasnya. (Ant/Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya