Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
Kisi Asset Management menggelar acara Market Outlook 2nd Half 2024, Rabu (17/7), dengan tujuan memberikan wawasan mendalam mengenai strategi investasi di Indonesia dalam menghadapi dinamika makroekonomi dan geopolitik yang berubah cepat.
Acara tersebut dihadiri Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementrian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu, serta Head of Fixed Income Research Mandiri Sekuritas Handy Yunianto. Keduanya memberikan pandangan terkait dinamika makroekonomi dan geopolitik serta arah investasi.
"Kami berkomitmen memberikan pandangan yang mendalam dan terpercaya kepada para pemangku kepentingan tentang bagaimana menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di pasar yang terus berubah ini," kata Direktur Utama di Kisi Asset Management Mustofa melalui keterangan tertulis, Kamis (18/7).
Baca juga : BRIF Bagikan Dividen Bulanan, Simak Mekanismenya
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Kisi Asset Management Arfan Fasri Karniody mengungkapkan saham sektor properti berpotensi berkinerja positif seiring dengan perkiraan adanya pemangkasan suku bunga acuan oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed.
Konsensus memperkirakan probabilitas The Fed akan menurunkan tingkat suku bunga acuan pada September 2024 mendatang semakin tinggi, seiring dengan data inflasi AS yang semakin mendekati target The Fed sebesar plus minus 2%.
“Akan terjadinya Fed interest rate- cut, yang paling bermomentum adalah properti. Karena apa, bukan berarti Bank Indonesia (BI) akan serta merta memangkas suku bunga, tetapi kemungkinan untuk kenaikan udah hampir kecil sekali, sekarang yang paling momentum adalah properti,” ujar Arfan setelah acara Market Outlook 2nd Half 2024 di The Energy Building, Jakarta, Rabu.
Baca juga : Reksa Dana Saham Syariah Berdenominasi Dolar AS Pertama di Indonesia yang Berfokus di ASEAN
Kedua, lanjutnya, sektor perbankan berpotensi melanjutkan berkinerja positif seiring dengan perkiraan adanya pemangkasan suku bunga acuan oleh The Fed.
“Perbankan, dengan penurunan suku bunga, akan lebih bisa memberikan pinjaman dengan bunga yang lebih rendah. Artinya, beban si peminjam lebih rendah, jadi, si peminjam tidak perlu membayar bunga yang lebih tinggi, kemungkinan dia untuk bisa membayar sehingga tidak macet lebih tinggi,” imbuhnya.
Acara itu juga menjadi momentum untuk pengumuman rencana peluncuran produk, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan investasi yang berkembang di tengah kondisi ekonomi global saat ini.
Baca juga : Ini 5 Tipe Investasi Berdasarkan Karakter Anda
Kisi Asset Management berencana menerbitkan produk baru yaitu Reksa Dana Global Sharia. Reksa dana itu akan diinvestasikan dalam portofolio yang mencakup nama-nama terkenal secara global di bidang teknologi seperti Tesla, Nvidia, Google dan Apple.
"Latar belakang dari penerbitan produk ini adalah untuk menyediakan produk investasi bagi investor yang menginginkan eksposur di saham-saham teknologi dunia khususnya di bidang AI, Semiconductor dan EV," tuturnya.
Mustofa percaya bahwa perusahaan-perusahaan teknologi akan tumbuh dengan baik dalam jangka panjang. Selain diharapkan bisa memberikan potensi tingkat pertumbuhan yang tinggi, juga menawarkan diversifikasi investasi yang lebih luas dengan
investasi ke berbagai negara dan sektor.
"Produk ini cocok untuk investor dengan time horizon jangka panjang yang mencari keseimbangan antara keuntungan dan kepatuhan terhadap prinsip syariah," tandasnya. (Ant/Z-11)
CitraGarden City menghadirkan inovasi hunian dengan meresmikan Show Unit Cluster Malta, rumah 3 lantai terbaru yang mengusung arsitektur bergaya Mediterania modern.
Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat RI menyebut realiasai investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang atau Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) masih jauh dari target.
HARAPAN baru bagi jutaan perempuan Indonesia kembali menyala melalui peluncuran Orange Bond oleh PT Permodalan Nasional Madani (PNM).
Keterbukaan terhadap ide dan kolaborasi lintas sektor merupakan kunci dalam mewujudkan visi Indonesia menuju 2045.
Kehadiran Indonesia dalam pameran ini merupakan undangan resmi dari Pemerintah Provinsi Gansu.
Bank Indonesia mengungkapkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2025 tercatat sebesar US$152,6 miliar atau senilai Rp2.477 triliun.
Investor reksa dana mencatatkan pertumbuhan hingga Mei 2025 menjadi 15,6 juta, naik hampir 30% daripada periode sama 2024 sebesar 12,1 juta investor,
Reksa dana indeks dan ETF mengalami pertumbuhan rata-rata total dana kelolaan mencapai 28,90% selama periode 2014–2024.
PT Insight Investments Management (IIM) mencatatkan prestasi dengan meraih 16 penghargaan dari dua ajang bergengsi.
Reksa Dana Trimegah Sepak Bola Merah Putih juga untuk meningkatkan kualitas dan pengembangan sepak bola Indonesia
Tingkat literasi dan inklusi keuangan di bidang pasar modal yang hanya 4,11% dan 5,19% (berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2022).
Danamon ingin memberikan berbagai pilihan investasi untuk nasabah, dengan asumsi orang tidak menaruh seluruh dananya dalam satu instrumen investasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved