Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat idAA- dengan prospek stabil kepada PT Bank Jabar Banten Syariah (bank bjb syariah). Penilaian ini menunjukkan bank bjb syariah memiliki kapasitas yang kuat untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya.
Peringkat ini didasarkan pada dukungan kuat dari perusahaan induknya, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (bank bjb), yang memiliki 99,24% saham di bank bjb syariah.
Profil kredit standalone bjb syariah mencerminkan posisi pasar di atas rata-rata, tingkat permodalan yang kuat, dan profil likuiditas di atas rata-rata.
Baca juga : Penghimpunan Dana di Pasar Modal Capai Rp162 Triliun Sepanjang 2023
Namun, faktor-faktor seperti profitabilitas yang di bawah rata-rata dan kualitas aset yang moderat turut mempengaruhi penilaian tersebut.
Ita Garmeita, Direktur Bisnis sekaligus Pelaksana Tugas Direktur Utama bank bjb syariah, menyatakan rasa syukurnya atas penilaian yang diberikan Pefindo.
“Peringkat ini mencerminkan komitmen kami untuk terus meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada nasabah. Dukungan kuat dan sinergi dari pemegang saham bank bjb menjadi pendorong utama dalam pencapaian ini, dan kami akan terus berupaya meningkatkan profitabilitas dan kualitas aset kami,” ungkap Ita.
Ita menambahkan pihaknya sangat optimistis dengan kinerja keuangan yang dicapai dan akan terus berupaya mencapai pertumbuhan berkelanjutan serta memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham dan nasabah.
Baca juga : BMRI Resmi Stock Split dengan Rasio 1:2
Menurut laporan keuangan posisi Desember 2023, total aset bank bjb syariah meningkat 9,7% menjadi Rp13.649,9 miliar pada 2023 dari Rp12.445,8 miliar pada 2022.
Sementara total ekuitas tumbuh menjadi Rp1.388,5 miliar pada tahun yang sama dari Rp1.331,3 miliar dari tahun sebelumnya. bank bjb syariah berhasil melakukan penyaluran pembiayaan sebesar Rp8.782,4 miliar atau naik 18% dibandingkan pada tahun sebelumnya Rp7.441 miliar.
Terakhir, pada segi pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) bank tumbuh 11,1% yoy menjadi Rp10.135,7 miliar dari sebelumnya Rp9.119,6 miliar. Dana murah atau current account saving account (CASA) bank bjb syariah juga naik 3,39% menjadi Rp3.986 miliar dan pendapatan setelah distribusi bagi hasil bank bjb syariah tumbuh 4,92% yoy menjadi Rp564 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp538 miliar.
Ita menyampaikan bank bjb syariah juga menegaskan komitmennya untuk terus memberikan layanan terbaik bagi seluruh nasabah serta berperan aktif dalam pengembangan ekonomi syariah di Indonesia.
"Dengan dukungan kuat dari bank bjb dan komitmen dari seluruh tim, bank bjb syariah yakin dapat menghadapi tantangan dan peluang di masa depan dengan baik," ujar Ita.
Melalui upaya terus-menerus dalam memperkuat kinerja keuangan, peningkatan pelayanan, serta inovasi produk, bank bjb syariah bertekad menjadi mitra keuangan yang amanah dan memberikan kemaslahatan bagi masyarakat dan kontributor utama dalam pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. (H-2)
Pengamat Perbankan & Praktisi Sistem Pembayaran Arianto Muditomo mengatakan penurunan BI Rate sebesar 25 bps pada Rabu (20/8), memberikan sinyal pelonggaran kebijakan moneter.
Penyelenggaraan IDBS 2025 sejalan dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, yang pada 2024 mencapai US$90 miliar dan naik 13% dari tahun sebelumnya.
PT Trimegah Karya Pratama atau UltraCorp terus mengembangkan bisnis dengan menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan termasuk perbankan.
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) kembali menyelenggarakan BCA Business Case Competition (BBCC), sebuah kompetisi tahunan bagi mahasiswa Indonesia.
Kesadaran akan pentingnya perencanaan keuangan jangka panjang mendorong banyak individu dan keluarga menjadikan asuransi jiwa sebagai bagian dari strategi perlindungan masa depan.
Sebagai platform investasi digital, Fundtastic terus berinovasi memperkuat posisinya dalam ekosistem keuangan di Indonesia.
PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) memproyeksikan indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi menguat ke level 8.000 dalam sepekan mendatang.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Senin, 25 Agustus 2025, dibuka menguat 73,72 poin atau 0,94% ke posisi 7.932,57.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis 21 Agustus 2025, dibuka melemah 39,99 poin atau 0,50% ke posisi 7.903,83.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Rabu 20 Agustus 2025, diprediksi bergerak mendatar. Sentimen utamanya akan berasal dari tingkat domestik.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Selasa 19 Agustus 2025, diprediksi bergerak mendatar.
PT BNI Sekuritas mengumumkan pencetakan rekor dari Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) sebagai Perusahaan Sekuritas yang Melakukan Perdagangan Langsung Saham dengan Nasabah Terbanyak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved