Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
SAAT ini, Thailand sedang dilanda gelombang panas ekstrem dengan suhu melonjak hingga mencapai rekor tertinggi di beberapa daerah.
Merespon hal tersebut terkait dari sektor pangan, Pengamat Pertanian, Syaiful Bahari mengungkapkan bahwa perubahan iklim tidak bisa dijadikan kambing hitam terhadap kelangkaan produksi atau gejolak harga pangan.
"Sebenarnya masalah pangan di Indonesia, tidak hanya disebabkan oleh perubahan iklim ekstrem, apakah itu El Nino atau curah hujan tinggi. Kalau penyebabnya alam sebenarnya pemerintah sudah bisa mengantisipasi lebih awal agar tidak terjadi kelangkaan pangan di dalam negeri," kata Syaiful saat dihubungi pada Rabu (1/5).
Baca juga : Kepala Bapanas Jelaskan Alasan Harga Telur belum Turun
Masalah pangan di Indonesia, lanjut Syaiful, lebih disebabkan oleh kekeliruan kebijakan pembangunan pertanian nasional karena tidak memiliki arah yang jelas sektor pangan dan pertanian yang mau dibawa ke arah mana.
"Masalah lahan pertanian produktif yang semakin berkurang atau menyempit, kelangkaan dan mahalnya pupuk, usia petani yang semakin menua (aging farmer), pembangunan infrastruktur pertanian yang lamban, dan teknologi pasca panen yang tertinggal jauh dengan negara lain, semua ini menyebabkan biaya produksi pertanian samkin mahal," ucap Syaiful.
Akibatnya, sambung dia, hal tersebut berdampak produktivitas pertanian Indonesia semakin turun dan tidak efisien. Sementara itu, Syaiful menyatakan bahwa pemerintah lebih suka mengambil jalan pintas yaitu impor untuk memenuhi kebutuhan pangan di dalam negeri, seperti beras yang terjadi dua tahun terakhir ini.
Baca juga : Atasi Krisis Pangan. Leafy Tawarkan Inovasi Atasi Keterbatasan Lahan Pertanian
"Jadi masalah utama pangan di Indonesia bukan datang dari luar, tetapi dari dalam. Buktinya, negara-negara seperti Vietnam, Thailand, India dan lain-lain, menghadapi persoalan iklim yang sama, tetapi pertanian mereka tetap maju dan semakin berkembang," ungkap dia.
Untuk mengantisipasi apabila gelombang panas tersebut menjangkau Indonesia, ia menyebut bahwa pemerintah harus segera menyusun program mitigasi pangan nasional, salah satunya adalah bagaimana cara memperkuat cadangan pangan nasional.
"Bukan hanya sekedar memenuhi stok gudang Bulog dengan komoditi impor. Buatkan regulasi yang jelas sehingga seluruh stakeholder bisa bekerja untuk meningkatkan cadangan pangan nasional," pungkasnya. (Z-6)
Turunnya hujan membuka asa bisa kembali menanam padi di tengah ketidakpastian kondisi cuaca
Pupuk Kaltim membantu merancang model pertanian modern di Kelurahan Bulutana, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Indonesia kini resmi memiliki wadah kolaboratif dan strategis untuk pengembangan teknologi dan pemanfaatan biochar melalui dibentuknya Asosiasi Biochar Indonesia Internasional.
POLITEKNIK Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma) melakukan audiensi dengan Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, di Balaikota Timoho, Selasa (8/7/2025).
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan saat ini pemerintah telah siap untuk mengirimkan bantuan pangan berupa beras sebanyak 10 ribu ton ke Palestina.
Peruri memperkenalkan pendekatan smart farming yang memungkinkan pemantauan kondisi lahan secara real-time.
Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) menyerahkan 23.171 pohon trembesi untuk menghijaukan dua ruas jalan tol di wilayah Bakauheni-Palembang.
Sementara sapi yang mengonsumsi rumput memiliki lebih banyak asam lemak omega-3 dan asam laktat. Kandungan ini penting bagi kesehatan jantung dan sistem pencernaan.
Greenhouse Mangrove bertujuan untuk meningkatkan literasi publik mengenai pentingnya ekosistem mangrove dalam menjaga lingkungan pesisir.
Riset terbaru mengungkap pemanasan global membuat ribuan meteorit tenggelam di bawah es Antartika setiap tahun.
Studi ungkap letusan vulkanik Franklin dan pelapukan batuan cepat 720 juta tahun lalu memicu peristiwa Snowball Earth yang membekukan seluruh planet.
Tahun 2023 catat gelombang panas laut terbesar dan terlama. Fenomena ini rusak ekosistem, ganggu perikanan, dan jadi sinyal titik balik iklim.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved