Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Bantu Dorong Produktivitas Pertanian, Pupuk Kaltim Diberi Penghargaan

Naufal Zuhdi
16/7/2025 09:32
Bantu Dorong Produktivitas Pertanian, Pupuk Kaltim Diberi Penghargaan
Ilustrasi(Pupuk Kaltim)

PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) membantu merancang model pertanian modern di Kelurahan Bulutana, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Wilayah tersebut merupakan dataran tinggi dengan potensi pertanian yang besar, namun masih menghadapi berbagai tantangan mendasar. 

Melalui program bertajuk Berkelanjutan, Sejahtera dan Mandiri (Berseri) itu, Pupuk Kaltim merancang model pertanian yang lebih efisien dan ramah lingkungan, sekaligus memberdayakan petani lokal untuk mengelola sumber daya pertanian secara berkelanjutan. Sasarannya, pemanfaatan limbah ternak dan pertanian menjadi pupuk kompos organik, sekaligus mendorong diversifikasi pendapatan berbasis agribisnis lokal.

"Program ini representasi komitmen Pupuk Kaltim terhadap pembangunan berkelanjutan, khususnya sektor pertanian perdesaan dengan mengedepankan pendekatan holistik yang menyentuh aspek ekonomi, sosial dan lingkungan secara terpadu," ungkap Direktur Utama Pupuk Kaltim Gusrizal. 

Dijelaskan Gusrizal, sepanjang Maret 2024 hingga Februari 2025, program ini telah berhasil mengolah total 34,6 ton limbah kotoran hewan dan lebih dari 1,5 ton limbah pertanian seperti jerami. Itu semua kemudian diproses menjadi pupuk organik berkualitas tinggi. Inovasi itu pun berdampak besar dalam menurunkan emisi gas rumah kaca, serta menekan praktik pembakaran terbuka terhadap limbah pertanian yang selama ini menjadi penyumbang polusi udara dan degradasi lingkungan. 

Dari sisi kapasitas produksi pertanian, sebelum program PKT Berseri dijalankan, petani Bulutana hanya mampu menghasilkan rata-rata 3,8 ton padi per hektare. Namun, setelah penerapan teknologi dan metode pertanian ramah lingkungan, produktivitas meningkat hingga menyentuh 6,3 ton per hektare. 

"Selain peningkatan hasil produksi, biaya pertanian pun bisa ditekan signifikan oleh petani berkat pemanfaatan kompos dan pestisida nabati hasil produksi mandiri," tandas Gusrizal.

Penguatan kelembagaan kelompok tani binaan juga menjadi perhatian utama, dengan pelatihan intensif terkait perencanaan usaha tani, teknik produksi kompos, pemupukan berimbang, hingga pengendalian hama dan manajemen usaha berbasis pertanian. Pendekatan ini menjadikan kelompok tani lebih tangguh, serta memiliki kapasitas menjalankan usaha mandiri. 

"Saat ini pengembangan agrowisata di Kelurahan Bulutana sebagai alternatif pendapatan juga mulai dirintis, dengan menjadikan kawasan pertanian sebagai destinasi edukasi lingkungan dan pertanian organik," tutur Gusrizal.

Inisiatif ini sekaligus membangun fondasi sosial yang kuat di tingkat komunitas, dengan mengedepankan nilai gotong royong dan solidaritas sosial, sebagai modal penting dalam membangun masyarakat pedesaan yang tangguh dan adaptif. Untuk itu, Pupuk Kaltim akan terus mendorong replikasi model PKT BERSERI, dengan menyesuaikan karakteristik lokal dan memperkuat peran aktif masyarakat sebagai penggerak utama perubahan. 

"Penghargaan AREA tahun ini pun makin memotivasi Pupuk Kaltim untuk terus hadir sebagai agen perubahan, serta berbuat untuk rakyat dalam mendukung asta cita Pemerintah dengan menciptakan perubahan nyata di masyarakat,” pungkas Gusrizal.

Berkat program pemerdayaan itu, Pupuk Kaltim dianugerahi penghargaan Asia Responsible Enterprise Awards (AREA) 2025, pada kategori Social Empowerment. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik