Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) terus memperkuat komitmennya dalam mengimplementasikan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) sebagai bagian dari kontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Direktur Utama Pupuk Kaltim, Budi Wahju Soesilo, menjelaskan bahwa perusahaannya tidak memandang TJSL semata-mata sebagai kewajiban, tetapi sebagai bagian dari upaya strategis untuk menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan.
“Pupuk Kaltim memastikan setiap program yang dijalankan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan secara optimal,” ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Rabu (2/7).
Pada tahun ini, Pupuk Kaltim menjalankan delapan program unggulan dalam bidang TJSL. Seluruh program tersebut bertujuan untuk memberikan kontribusi nyata terhadap pencapaian tujuan pembangunan nasional, khususnya di bidang peningkatan kesejahteraan masyarakat, penguatan ekonomi lokal, pendidikan, kesehatan, serta pelestarian lingkungan.
Program pertama adalah PKT Berseri, yang merupakan inisiatif pengendalian hama berbasis hayati dengan menggunakan pestisida organik. Program ini diterapkan di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, dan melibatkan para petani lokal dalam pelatihan teknologi pertanian ramah lingkungan.
Selanjutnya, PKT Karunia yang merupakan program pemanfaatan karung bekas kemasan produk untuk didaur ulang menjadi bahan produksi. Inisiatif ini sejalan dengan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle), serta memberikan dampak ganda berupa pengurangan limbah industri dan pemberdayaan UMKM di Kota Bontang.
Melalui program PKT Kilau Samudera, Pupuk Kaltim turut melakukan konservasi ekosistem laut dan terumbu karang di wilayah perairan Bontang yang mengalami kerusakan akibat aktivitas tidak ramah lingkungan serta dampak perubahan iklim.
Perusahaan juga berupaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia melalui program Suvi Training, berupa pelatihan dan sertifikasi bagi masyarakat lokal. Di bidang kesehatan, Pupuk Kaltim menggagas program Pegalgas sebagai inisiatif pencegahan stunting secara terstruktur dan menyeluruh di Kota Bontang.
Ada juga program Evolution (Employee Volunteering Initiation) yang memberikan ruang bagi karyawan untuk terlibat aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan. Kemudian, ada PKT Makrifah Herbal yang berfokus pada pengembangan tanaman obat keluarga sebagai alternatif kesehatan masyarakat.
Terakhir, program PKT Bisa yang menitikberatkan pada penguatan ekonomi sirkular di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, melalui sinergi antara petani, peternak, pelaku perikanan, dan UMKM lokal.
“Soal keberlanjutan tidak dapat diselesaikan secara parsial. Seluruh program TJSL kami rancang untuk menciptakan ekosistem mandiri yang dapat tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan, dengan partisipasi aktif masyarakat sebagai pelaku utama perubahan,” tutup Soesilo
Melalui program-program TJSL tesebut, Pupuk Kaltim baru-baru ini menyabet tiga penghargaan di ajang TOP CSR Awards 2025, yautu TOP Leader on CSR Commitment 2025, TOP CSR Awards 2025, dengan predikat Star 5, serta Platinum Trophy yang menjadi bukti kuat dedikasi perusahaan terhadap implementasi TJSL dalam mendorong keberlanjutan.
Soesilo menambahkan, ke depan perseroan akan terus memperkuat sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan guna memastikan pertumbuhan perusahaan berjalan seiring dengan kemajuan masyarakat dan pelestarian lingkungan. (Ant/E-3)
MMS Group Indonesia (MMSGI) lewat anak usahanya PT Multi Harapan Utama (MHU) berhasil meraih tiga penghargaan bergengsi pada ajang TOP CSR Award 2025.
Pada kesempatan tersebut, BAZNAS mendapatkan penghargaan TOP CSR Awards 2025 #STAR 5 (bintang lima), serta meraih Top Leader on CSR Commitment 2025
PT Pertamina Patra Niaga, anak usaha Pertamina, terus berupaya memberikan manfaat kepada masyarakat melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Sebanyak 15 orang petani akan mengikuti pelatihan lanjutan pada bulan Februari 2025, setelah sebelumnya 10 petani telah mendapatkan sertifikat pelatihan.
Sub holding PTPN IV PalmCo tercatat telah mengucurkan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) hingga Rp7,4 miliar sepanjang Desember 2024.
PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia atau Asabri melaksanakan program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) yakni Gerakan Pengelolaan Limbah Peserta ASABRI.
Kelompok masyarakat tersebut kini mendapatkan solusi jangka panjang mengatasi persoalan gajaH, yakni dengan menjalankan program agroforestri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved