Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Konsisten Dorong Pencapaian SDGs, Pupuk Kaltim Boyong 4 Penghargaan

13/8/2024 09:28
Konsisten Dorong Pencapaian SDGs, Pupuk Kaltim Boyong 4 Penghargaan
PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) boyong empat penghargaan dalam ajang TJSL CSR Award 2024 dari BUMN Track.(Pupuk Kaltim)

Berkat aksinya dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) boyong empat penghargaan dalam ajang TJSL CSR Award 2024 dari BUMN Track. Penghargaan tersebut diberikan atas dasar kiprah perseroan dalam pencapaian sasaran manfaat yang secara efektif sejalan dengan empat pilar SDGs yakni Pilar Sosial, Ekonomi, Lingkungan serta Hukum dan Tata Kelola. 

VP TJSL Pupuk Kaltim Sugeng Suedi mengungkapkan apresiasi itu menjadi kesinambungan dalam mendorong terwujudnya pembangunan berkelanjutan di Indonesia, melalui optimalisasi manfaat tanggung jawab sosial lingkungan yang dikembangkan secara terukur sesuai sasaran manfaat dalam meningkatkan realisasi program di masyarakat. 

Pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan merupakan aspek utama yang dikedepankan Pupuk Kaltim dalam memberi manfaat. Sehingga dalam satu kaitan program mampu mengakomodasi seluruh sasaran dengan pencapaian yang jelas dan signifikan. 

Baca juga : Kedepankan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan, Pupuk Kaltim Sabet Tiga Penghargaan

"Melalui pemberdayaan, Pupuk Kaltim tidak hanya melakukan perbaikan sosial dari sisi kesejahteraan masyakarat, tapi juga menciptakan peluang baru sekaligus mendorong upaya perbaikan lingkungan secara berkesinambungan. Langkah ini yang dikembangkan Pupuk Kaltim dalam mencapai sasaran TJSL di masyarakat," ujar Sugeng.

Salah satu program yang dikembangkan Pupuk Kaltim dalam menyasar seluruh aspek tersebut yakni Undergoing Rapid Environmental Action (UREA). Program itu fokus di kawasan pesisir Bontang. UREA terdiri dari tiga sub program yaitu Konservasi Taman Laut dan Sarana Media Terumbu Karang (Kilau Samudera), Gerakan Lindungi Mangrove Sebagai Budaya Jaga Alam dan Dunia (Gemilang Buana), dan Inovasi Kitosan dari Limbah Cangkang Rajungan (Intan Karang). Semua berkonsentrasi pada aktivitas konservasi hingga pemanfaatan potensi hasil kelautan dalam satu payung yang saling terintegrasi.

Penggabungan tiga subprogram itu pun ditarget mampu memberikan kebermanfaatan yang lebih besar pada aspek ekonomi, sosial dan lingkungan bagi masyarakat khususnya di kawasan sekitar perusahaan. 

Baca juga : Aice Group Raih Penghargaan “Indonesia Best CSR in Consumer Goods Sector 2024” di ajang The Iconomics Indonesia Best 50 CSR Awards 2024

Kilau Samudera sebagai subprogram utama berfokus pada konservasi taman laut dan terumbu karang di perairan Bontang, yang keberadaannya sangat rentan terhadap kerusakan akibat aktivitas manusia dan perubahan iklim. Pupuk Kaltim melalui program ini berupaya memulihkan ekosistem terumbu karang, dengan menanam kembali fragmen di area yang telah mengalami degradasi.

Pupuk Kaltim pun bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk lembaga penelitian, universitas dan komunitas lokal untuk secara bersama melakukan kegiatan transplantasi terumbu karang. Struktur ini tidak hanya mendukung pertumbuhan karang, tetapi juga menyediakan habitat bagi berbagai jenis biota laut.

Selain upaya fisik, subprogram ini juga mencakup program pendidikan dan peningkatan kesadaran lingkungan bagi masyarakat. Pupuk Kaltim secara rutin menggelar edukasi bagi masyarakat, nelayan hingga pelajar akan pentingnya menjaga ekosistem terumbu karang. 

Baca juga : Pupuk Kaltim Raih The Best Anugerah UKM TJSL Awards 2024

Selanjutnya, Gemilang Buana yang berfokus pada perlindungan dan rehabilitasi hutan mangrove menjadi senjata untuk melindungi garis pantai dari abrasi dan menjadi habitat bagi berbagai jenis biota laut. 

Melalui subprogram ini, Pupuk Kaltim melakukan penanaman mangrove di pesisir yang mengalami degradasi secara bertahap, melibatkan masyarakat untuk penanaman dan perawatan mangrove untuk menciptakan rasa memiliki dan tanggung jawab dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Terakhir, subprogram Intan Karang menjadi gagasan inovatif yang berfokus pada pengolahan limbah cangkang rajungan menjadi produk bernilai tambah yaitu kitosan. Melalui inovasi ini, Pupuk Kaltim tidak hanya mengurangi limbah yang mencemari lingkungan, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar. (Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya