Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
PT Perusahaan Gas Negara (PGN) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung kemajuan sumber daya manusia (SDM) nasional melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) bertajuk PGN Muda Maju. Program ini telah mencapai tahap akhir, ditandai dengan terpilihnya 40 penerima beasiswa Pendidikan. Sebanyak 20 di antara mereka turut hadir dalam acara puncak Young On Top National Conference (YOTNC) ke-15 di Balai Kartini, Jakarta, Sabtu (19/7)).
Penyerahan beasiswa secara simbolis dilakukan oleh Direktur Manajemen Risiko PGN, Arief Kurnia Risdianto kepada perwakilan 20 orang mahasiswa terbaik. Arief juga turut berpartisipasi menjadi salah satu pembicara utama di salah satu sesi YOTNC ke-15. Ia berbagi pengalaman kepada generasi muda tentang pentingnya membangun karier dengan ketahanan dan semangat yang tak mudah padam. Sebagai salah satu direktur termuda di PGN, Arief menekankan bahwa apa yang ia dapat hingga saat ini tidak terjadi secara instan.
“Saya mulai berkarier di BUMN sejak 2003. Meskipun sekarang menjabat sebagai direktur, posisi ini saya capai setelah 15 tahun perjalanan dan pembelajaran di Pertamina,” ujarnya di hadapan ratusan anak muda di YOTNC ke-15.
Dalam kesempatan tersebut, Arief menyoroti pentingnya endurance dan resiliensi dalam menghadapi dinamika dunia kerja. “Karier itu bukan lari sprint, tapi maraton. Kita harus bisa mengatur energi, semangat, dan passion agar tetap menyala sepanjang perjalanan karier,” tambahnya.
Arief juga mengajak anak muda untuk tidak terjebak pada mitos kerja cerdas lebih penting daripada kerja keras. Menurutnya, kerja cerdas hanya bisa dilakukan setelah seseorang melewati fase kerja keras dan membangun kompetensi yang mumpuni. Adapun PGN Muda Maju merupakan hasil kolaborasi PGN dengan komunitas nasional Young On Top (YOT), yang selama ini dikenal aktif dalam menginspirasi dan membina anak muda Indonesia melalui berbagai pelatihan dan kegiatan kepemudaan.
PGN Muda Maju telah berjalan sejak 11 Juni 2025, dimulai dengan rangkaian pelatihan daring yang membekali peserta dengan berbagai ilmu dan keterampilan penting dari manajemen karier, pengembangan karakter, hingga kesehatan mental dan sosial. Tahun ini, lebih dari 500 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi seluruh Indonesia mengikuti program PGN Muda Maju, dan sebanyak 40 orang di antaranya berhasil terpilih sebagai penerima beasiswa pendidikan dari PGN.
Sekretaris Perusahaan PGN, Fajriyah Usman, menyampaikan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan dalam menciptakan keberlanjutan.
“PGN Muda Maju adalah bentuk nyata komitmen kami dalam mendukung generasi muda Indonesia agar siap bersaing di dunia profesional. Kami di PGN ingin hadir bukan hanya sebagai penyedia energi, tapi juga sebagai penyala semangat generasi muda,” tutur Fajriyah Usman.
“Melalui program ini, kami ingin membantu mahasiswa membentuk mindset dan karakter yang kuat untuk bisa sukses, bukan hanya di kampus, tapi juga di dunia kerja dan masyarakat."
Pupuk Kaltim membantu merancang model pertanian modern di Kelurahan Bulutana, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Program MMSGI dinilai mendorong kemandirian ekonomi masyarakat adat Dayak Kenyah, di Desa Lung Anai Kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Penghargaan ini diselenggarakan oleh La Tofi School of Social Responsibility, dengan fokus pada pencapaian ESG perusahaan dalam kerangka SDGs PBB.
Pupuk Kaltim perkuat program TJSL untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.
PT Astra Agro Lestari mendorong peran pemuda dalam mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kawasan perkebunan kelapa sawit.
Program STAR Track dirancang bagi mahasiswa yang ingin membangun karier lebih awal tanpa harus menunda pendidikan lanjutan setelah lulus sarjana.
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo meresmikan SMA Kemala Taruna Bhayangkara serta SMA Global Darussalam Academy di DI Yogyakarta.
HARI pertama di sekolah menengah bukan sekadar perpindahan ruang belajar, melainkan juga lompatan emosional bagi anak-anak yang baru meninggalkan masa kecil mereka di bangku sekolah dasar.
Hal itu merupakan upaya kolaborasi untuk mewujudkan sekolah unggul berbasis digital dan inklusif.
Pendidikan pada usia dini merupakan fase yang sangat penting bagi tumbuh kembang anak di masa depan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved