Kepala WTO Minta Mitra Dagang AS Tetap Tenang Jika Donald Trump Kembali dan Terapkan Tarif Baru

Thalatie K Yani
17/4/2024 05:55
Kepala WTO Minta Mitra Dagang AS Tetap Tenang Jika Donald Trump Kembali dan Terapkan Tarif Baru
Kepala WTO, Ngozi Okonjo-Iweala, mengimbau mitra perdagangan AS untuk tetap tenang jika Donald Trump kembali ke Gedung Putih(AFP)

KEPALA Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) mengimbau mitra perdagangan Washington untuk "tetap tenang", jika Donald Trump kembali ke Gedung Putih dan menepati janjinya untuk memberlakukan tarif impor sebesar 10 persen.

"Saya sungguh berharap hal itu tidak akan terjadi," kata Direktur Jenderal WTO Ngozi Okonjo-Iweala dalam pidato di Peterson Institute for International Economics, sebuah lembaga pemikir di Washington.

"Jika sesuatu terjadi, maka anggota lainnya akan tetap tenang dan tidak melakukan pembalasan sehingga kita dapat mempertahankan sistem perdagangan dunia."

Baca juga : Kamala Harris Mengaku Ketakutan akan Kemungkinan Trump Kembali ke Gedung Putih

Namun, dia memperingatkan jika Trump melanjutkan dengan tarif baru tersebut, langkah-langkah balasan dari negara-negara lain bisa terjadi, mengakibatkan "pertarungan bebas, yang akan mengguncang stabilitas dan prediktabilitas perdagangan."

Dalam wawancara dengan CNBC bulan lalu, calon presiden Partai Republik berusia 77 tahun itu menyebut dirinya "pengagum tarif," menambahkan bahwa lonjakan harga yang kemungkinan terjadi bagi konsumen Amerika dari langkah tersebut akan diimbangi oleh pemotongan pajak.

"Saya sepenuhnya percaya pada mereka secara ekonomi ketika Anda dieksploitasi oleh negara lain," kata Trump dalam wawancara tersebut. 

Baca juga : Trump Ubah Persidangan Penipuan di New York jadi Ajang Kampanye

"Di luar aspek ekonomi, ini memberi Anda kekuatan dalam berurusan dengan negara lain."

Okonjo-Iweala mengatakan jika negara-negara lain mengikuti langkah tersebut, dia akan berharap adanya mediasi, sebaliknya, "semua orang akan kalah."

"Ini situasi yang merugikan bagi semua orang. Tidak ada yang menang. Dan saya harap itu akan menjadi jelas, sehingga tidak terjadi."

Baca juga : Ini Daftar Panjang Masalah Hukum Trump

Selama masa kepresidenannya, Trump memberlakukan tarif bea cukai, terutama pada impor dari Tiongkok, untuk mencoba memaksa Beijing membuat konsesi -- kebijakan yang pada akhirnya tidak mengubah neraca perdagangan antara dua ekonomi terbesar di dunia.

Dia juga memberlakukan tarif pada Uni Eropa, yang merespons dengan mengenakan pajak berlebihan pada produk Amerika.

Presiden Joe Biden, penerus Trump dan saingannya dalam pemilihan November 2024, telah menenangkan hubungan dengan sekutu Eropa, tetapi tetap memberikan tekanan pada Tiongkok. (AFP/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya