Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
KEPALA Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) mengimbau mitra perdagangan Washington untuk "tetap tenang", jika Donald Trump kembali ke Gedung Putih dan menepati janjinya untuk memberlakukan tarif impor sebesar 10 persen.
"Saya sungguh berharap hal itu tidak akan terjadi," kata Direktur Jenderal WTO Ngozi Okonjo-Iweala dalam pidato di Peterson Institute for International Economics, sebuah lembaga pemikir di Washington.
"Jika sesuatu terjadi, maka anggota lainnya akan tetap tenang dan tidak melakukan pembalasan sehingga kita dapat mempertahankan sistem perdagangan dunia."
Baca juga : Kamala Harris Mengaku Ketakutan akan Kemungkinan Trump Kembali ke Gedung Putih
Namun, dia memperingatkan jika Trump melanjutkan dengan tarif baru tersebut, langkah-langkah balasan dari negara-negara lain bisa terjadi, mengakibatkan "pertarungan bebas, yang akan mengguncang stabilitas dan prediktabilitas perdagangan."
Dalam wawancara dengan CNBC bulan lalu, calon presiden Partai Republik berusia 77 tahun itu menyebut dirinya "pengagum tarif," menambahkan bahwa lonjakan harga yang kemungkinan terjadi bagi konsumen Amerika dari langkah tersebut akan diimbangi oleh pemotongan pajak.
"Saya sepenuhnya percaya pada mereka secara ekonomi ketika Anda dieksploitasi oleh negara lain," kata Trump dalam wawancara tersebut.
Baca juga : Trump Ubah Persidangan Penipuan di New York jadi Ajang Kampanye
"Di luar aspek ekonomi, ini memberi Anda kekuatan dalam berurusan dengan negara lain."
Okonjo-Iweala mengatakan jika negara-negara lain mengikuti langkah tersebut, dia akan berharap adanya mediasi, sebaliknya, "semua orang akan kalah."
"Ini situasi yang merugikan bagi semua orang. Tidak ada yang menang. Dan saya harap itu akan menjadi jelas, sehingga tidak terjadi."
Baca juga : Ini Daftar Panjang Masalah Hukum Trump
Selama masa kepresidenannya, Trump memberlakukan tarif bea cukai, terutama pada impor dari Tiongkok, untuk mencoba memaksa Beijing membuat konsesi -- kebijakan yang pada akhirnya tidak mengubah neraca perdagangan antara dua ekonomi terbesar di dunia.
Dia juga memberlakukan tarif pada Uni Eropa, yang merespons dengan mengenakan pajak berlebihan pada produk Amerika.
Presiden Joe Biden, penerus Trump dan saingannya dalam pemilihan November 2024, telah menenangkan hubungan dengan sekutu Eropa, tetapi tetap memberikan tekanan pada Tiongkok. (AFP/Z-3)
Youtube menguji coba kecerdasan buatan (AI) untuk mengidentifikasi pengguna di bawah 18 tahun.
SEKRETARIS Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso mengungkapkan bahwa pemerintah akan melakukan negosiasi tarif lanjutan dengan AS.
Pemerintah Meksiko mengekstradisi 26 narapidana yang diduga memiliki peran penting dalam kartel narkoba terbesar di negara itu ke AS.
TARIF impor AS terhadap Tiongkok bersama dengan sejumlah mitra dagang di seluruh dunia mendorong harga barang-barang di perekonomian AS menjadi lebih tinggi.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menandatangani perintah eksekutif pada Senin (11/8) yang memperpanjang penghentian tarif lebih tinggi terhadap Tiongkok hingga 10 November 2025.
AMERIKA Serikat (AS) dan Tiongkok sepakat menunda kenaikan tarif impor selama 90 hari, hanya beberapa jam sebelum masa gencatan senjata perdagangan kedua negara berakhir pada Selasa (12/8).
Presiden Donald Trump yakin Presiden Rusia Vladimir Putin siap capai kesepakatan terkait perang di Ukraina.
Pentagon mengumumkan seluruh 800 personel Garda Nasional telah sepenuhnya dikerahkan ke Washington DC.
Ketika ditanya apakah konsekuensi tersebut berupa sanksi atau tarif, Trump menolak merinci, hanya mengatakan tidak perlu menjelaskannya.
Melania Trump mengancam akan menggugat Hunter Biden US$1 miliar, karena klaim Melania diperkenalkan ke Trump oleh Jeffrey Epstein.
Presiden Donald Trump menegaskan Rusia akan hadapi konsekuensi sangat berat, jika Presiden Rusia Vladimir Putin tolak gencatan senjata.
Sejumlah pemimpin Eropa optimistis dengan pembahasan gencatan senjata Rusia-Ukraina jelang pertemuan Donald Trump dan Vladimir Putin di Alaska.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved