Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Mesir Kantongi Tambahan Pinjaman IMF Seiring Anjloknya Pound

Wisnu Arto Subari
07/3/2024 08:20
Mesir Kantongi Tambahan Pinjaman IMF Seiring Anjloknya Pound
Uang kertas pound Mesir diletakkan di atas meja pada 6 Maret 2024 di Kairo.(AFP/Khaled Desouki)

MESIR mengantongi tambahan pinjaman IMF sebesar US$5 miliar pada Rabu (6/3). Ini terjadi setelah bank sentral menaikkan suku bunga dan membiarkan mata uangnya pound anjlok hampir 40%.

Keputusan Bank Sentral Mesir untuk menaikkan suku bunga deposito ke rekor tertinggi 27,25% mengejutkan pasar. Ini langkah yang disebut-sebut untuk mempercepat jalur disinflasi.

Bank tersebut juga berkomitmen membiarkan nilai tukar ditentukan oleh kekuatan pasar. Ini penting untuk menyatukan nilai tukar resmi dan pasar gelap.

Baca juga : Dolar AS Rebound, Pound Jatuh Terseret Inflasi Inggris

Pada penutupan pasar pada Rabu, pound diperdagangkan pada rekor terendah sekitar 50 terhadap dolar AS. Kondisi ini setelah lebih dari satu tahun nilai tukar resmi stabil di sekitar 30,9 terhadap dolar.

Para pembeli di Kairo menyuarakan kekhawatirannya mengenai kebijakan ini. Salah satu dari mereka, Ezzat Hemaida, mengatakan bahwa kebijakan tersebut, "Memengaruhi kita dalam segala hal. Saat para pedagang mengetahui harga telah berubah, harga langsung naik," katanya kepada AFPTV.

Perdana Menteri Mesir Mostafa Madbouly dan Dana Moneter Internasional mengatakan kesepakatan telah ditandatangani untuk meningkatkan paket pinjaman IMF dari US$3 miliar menjadi US$8 miliar. Kepala misi IMF di Mesir, Ivanna Vladkova Hollar, menyambut baik langkah-langkah tersebut. Langkah-langkah tersebut, "Menentukan untuk bergerak menuju rezim nilai tukar fleksibel yang kredibel," katanya.

Baca juga : Inflasi Zona Euro Terus Turun pada Februari

Dia juga mengatakan langkah tersebut akan membantu meningkatkan ketersediaan cadangan devisa. Selama berbulan-bulan negeri itu mengalami kekurangan devisa yang parah sehingga terjadi lonjakan nilai tukar di pasar gelap dan menimbulkan kekhawatiran tidak akan mampu membayar tagihan utang luar negerinya yang sangat besar.

Belum jelas bank sentral akan melanjutkan upaya untuk mengelola depresiasi pound--seperti yang telah berulang kali dilakukan di masa lalu--atau kekuatan pasar akan sepenuhnya bebas untuk menetapkan nilai tukar terpadu yang baru.

Investasi UEA 

Nilai tukar yang sepenuhnya fleksibel dan kebijakan moneter lebih ketat merupakan salah satu syarat yang ditetapkan oleh IMF. Lembaga dana moneter itu selama setahun terakhir telah menunda tahap dan peninjauan pinjamannya.

Baca juga : Ekonomi Brasil Tumbuh 2,9% pada 2023

Pengumuman pada Rabu datang dengan kesepakatan memastikan gabungan peninjauan pertama dan kedua atas pinjaman tersebut. Demikian pernyataan IMF yang tidak menentukan jangka waktu.

Mesir telah mendevaluasi mata uangnya tiga kali dalam beberapa tahun terakhir. Sebelumnya mereka menahan diri untuk tidak sepenuhnya mengambangkan poundsterling dengan alasan kekhawatiran dampaknya terhadap warga Mesir yang dua pertiga hidup pada atau di bawah garis kemiskinan.

Para analis mengatakan Kairo telah berani mengambil tindakan dalam reformasi nilai tukar setelah pengumuman investasi asing langsung sebesar US$35 miliar pada akhir bulan lalu oleh Uni Emirat Arab. Menurut Hollar, ini mengurangi tekanan pendanaan jangka pendek.

Baca juga : Setelah Turun, Ekonomi Kanada Tumbuh 1% pada Kuartal Keempat

Kekurangan mata uang asing yang parah selama berbulan-bulan telah menyebabkan nilai tukar di pasar gelap melonjak hingga 70 pound per dolar AS pada awal tahun ini. Ini terjadi sebelum turun mendekati nilai tukar resmi setelah tahap pertama sebesar US$15 miliar disetorkan oleh UEA.

Inflasi kronis 

Sejak krisis terbaru dimulai pada awal 2022, perekonomian Mesir--hampir seluruhnya bergantung pada produk atau input impor--terpuruk akibat inflasi kronis. Angka inflasinya mencapai rekor tertinggi hampir 40% pada Agustus lalu.

Bank sentral menggambarkan langkahnya untuk menaikkan suku bunga pada Rabu sebagai upaya mendorong proses pengetatan moneter untuk mempercepat jalur disinflasi dan memastikan penurunan inflasi. Bank tersebut juga mengatakan pendanaan yang cukup telah diperoleh untuk memanfaatkan likuiditas valuta asing. Ini muncul setelah ada kekhawatiran Mesir tidak akan mampu membayar utang luar negerinya yang bertahun-tahun melakukan pinjaman dalam jumlah besar.

Baca juga : Laut Merah Buat Pasar Saham Dunia Memerah

Utang luar negeri Mesir telah membengkak menjadi US$164,7 miliar. Bunganya diperkirakan mencapai US$42 miliar pada tahun ini. Pada Februari, cadangan mata uang asing negara tersebut mencapai US$35,3 miliar.

Perekonomian Mesir, yang didominasi oleh perusahaan-perusahaan yang terkait dengan militer dan selama bertahun-tahun berfokus pada megaproyek infrastruktur yang mahal, telah terpukul keras oleh serangkaian guncangan baru-baru ini. Perang di Ukraina menyebabkan investor menarik miliaran dolar keluar dari negara tersebut, sementara harga gandum dan impor lain melonjak.

Pengiriman uang, menurut angka bank sentral, dari pekerja Mesir di luar negeri--sumber utama mata uang asing--merosot sebanyak 30% pada Juli-September 2023 saja. Yang terbaru, serangan pemberontak Houthi Yaman terhadap pelayaran Laut Merah telah memangkas biaya penting di Terusan Suez sebesar 40%-50%. (AFP/Z-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik