Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MENTERI Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono memastikan kerjasama pengembangan budidaya lobster dengan Vietnam untuk kepentingan nasional. Langkah ini sebagai upaya menjadikan Indonesia sebagai bagian dari rantai pasok (supply chain) perikanan dunia.
"Kita harus belajar. Sebagai negara tetangga, saya katakan kita harus bisa menjadi bagian dari global supply chain kalau misalnya Indonesia-Vietnam nyatu. Vietnam hebat, tarif masuk (produk perikanan) ke Eropa 0%, nilai ekspornya di atas USD10 milyar. Kita masih belum. Ini kalau kita bersama-sama, barengan, saya katakan sama Vietnam, kita akan jadi jagoan di kawasan," ujar Menteri Trenggono dalam keterangan resmi yang diterima, Rabu (10/1).
Trenggono malam ini bertolak ke Vietnam mendampingi Presiden Joko Widodo. Kunjungan ke Vietnam salah satunya terkait kerja sama perikanan termasuk soal pengembangan budidaya lobster di Indonesia.
Baca juga: KKP Luncurkan 2 Kapal Pengawas Baru Berkecepatan Tinggi
Trenggono memaparkan, KKP dengan Kementerian Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Vietnam sebelumnya telah menandatangani kerja sama perikanan tahun lalu. Sehingga dengan kunjungan kenegaraan ini, realisasi dari kerja sama tersebut bisa segera dilakukan.
"Malam ini saya pergi ke sana mendampingi Bapak Presiden, pertama kerja sama soal sektor perikanan. Jadi umum. Terus kemudian yang kedua salah satunya untuk melanjutkan, jadi mempercepatlah karena MoU-nya sudah ditandatangani. Jadi kita tinggal peresmian daripada penandatangan MoU sektor perikanan itu. Lobster, BBL salah satunya ada di dalam perjanjian itu," papar Trenggono.
Baca juga: KKP Perketat Pengawasan Penyelundupan BBL di Sektor Darat dan Laut
Trenggono melanjutkan, kerja sama dengan Vietnam akan mendorong tumbuhnya hilirisasi sektor perikanan di Indonesia, termasuk untuk komoditas lobster. Di samping itu, akan terjadi transfer teknologi dan etos kerja yang dapat meningkatkan kemampuan para pembudidaya lobster di dalam negeri.
Diakuinya, yang menjadi kendala pengembangan budidaya lobster di Indonesia selama ini di antaranya persoalan pakan hingga teknologi budidaya yang masih sangat tradisional. Dengan kerjasama ini, dia optimis persoalan tersebut bisa tersolusikan, dan benih bening lobster (BBL) tidak lagi menjadi komoditas penyelundupan yang berujung kerugian negara.
"Kalau kita barengan, kita bisa dapat transfer etos kerja yang baik. Rasanya kita bisa di situ," tandas dia.(RO/Z-10)
Turunnya ekspor Indonesia didorong oleh sektor non-migas seperti komoditas bijih logam serta terak dan abu yang turun 98,32% dengan andil terhadap ekspor nonmigas 4,57%.
Kerja sama ini dinilai membawa prospek cerah pada pengembangan budidaya lobster, serta memperbesar peluang Indonesia menjadi bagian dari rantai pasok lobster dunia.
Perubahan cuaca menyebabkan tangkapan ikan tak menentu. Di sisi lain, benur jumlahnya lebih banyak dan lebih bernilai ekonomi tinggi.
DATA Kementerian Kelautan dan Perikanan menyebutkan total luas terumbu karang di Indonesia mencapai 2,5 juta hektar. Namun, sekitar 70% atau 1,75 juta hektar dalam kondisi rusak
Asosiasi Pengusaha Bumiputera Nusantara Indonesia (Asprindo) menyatakan kesiapan untuk mengimplementasikan Global Quality and Standard Programme (GQSP) Indonesia Fase 2.
Untuk tahun ini, Dinas Perikanan Batam menargetkan ekspor ikan ke Singapura sebesar 5.500 ton dengan nilai mencapai Rp250 miliar.
Melalui perjanjian ini, diharapkan kondisi kerja awak kapal perikanan migran Indonesia di Taiwan dapat semakin membaik.
Selama ini, para petani yang ingin beternak ikan terpaksa harus membeli benih ikan dari luar daerah seharga Rp1.000 per ekor.
Sebuah fenomena terjadi di Waduk Jatiluhur, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Lebih dari 100 ton ikan mengalami mati massal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved