Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
MENJELANG penutupan liburan, pasar saham masih bergerak masif kisaran level 7.274,84. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tampaknya sedang mengejar momen Santa Clause Rally, yaitu fenomena yang kenaikan di pasar saham pada minggu terakhir bulan Desember melalui 2 hari perdagangan pertama di bulan Januari.
Ini terjadi meski tidak banyak indikator peristiwa data ekonomi yang sedemikian kuat. Dari Amerika, tidak banyak yang bisa kita nantikan selain data ketenagakerjaan, mulai dari Initial Jobless Claims, Continuing Claims dan JOLTS Job Openings yang diproyeksikan naik tipis dari sebelumnya.
Begitu juga dengan data PMI Manufacturing Amerika yang diproyeksikan naik dari sebelumnya 48,2 menjadi 48,4 – 48,7.
Baca juga: Pertahankan Suku Bunga, BI Dinilai Berkomitmen pada Stabilitas Rupiah
Dari Tiongkok, pelaku pasar menantikan data Industrial Profits (yoy) yang akan keluar Rabu (27/12), diikuti dengan data PMI Manufacturing dan Non-Manufacturing yang diproyeksi naik meski tipis.
Dari Jepang, akan hadir data penjualan ritel/ Retail Sales (yoy) yang diproyeksikan naik dan data Industrial Production (yoy) yang diproyeksi turun dari sebelumnya.
Baca juga: Dunia Usaha Apresiasi Keputusan BI Tahan Suku Bunga
"Tidak banyak data penggerak pasar pekan ini, namun harapan terjadinya Santa Clause Rally kian besar begitupun dengan potensi koreksinya," kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus, Rabu (27/12).
Indeks S&P 500 diperdagangan 0,5% dari level tertinggi sepanjang masa yaitu 4.796,56. Meski level overbought terus menunjukkan pelebaran, namun pelaku pasar dan investor dipengaruhi oleh persepsi dan ekspektasi yang berlebihan terhadap potensi penurunan tingkat suku bunga pada bulan Maret 2024.
Sejak tahun 1969, S&P 500 selalu memperoleh keuntungan dengan rata-rata rata 1,3% dalam kurun waktu 7 hari, dimana 5 hari perdagangan akhir tahun dan 2 hari di awal tahun.
"Sejauh mana indeks global mampu bertahan di area penguatan, sejauh itu pula persepsi dan ekspektasi pelaku pasar dan investor terhadap potensi penurunan tingkat suku bunga terjaga," kata Nico
Apalagi volume perdagangan mulai turun secara keseluruhan dan adanya beberapa perdagangan yang tutup, mulai dari Kanada, Selandia Baru, Australia hingga Eropa.
Di tengah meningkatnya persepsi dan ekspektasi akan potensi pemulihan yang lebih besar pada tahun depan, maka banyak dari negara-negara juga bersiap untuk bisa mengikuti arus pemulihan.
"Hanya saja memang belum 100% kuat, karena pasar masih rapuh untuk menahan tingginya ekspektasi tersebut," kata Nico. (Z-10)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Selasa 29 Juli 2025, dibuka menguat 11,02 poin atau 0,14% ke posisi 7.625,79.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Senin, 28 Juli 2025, dibuka menguat 87,25 poin atau 1,16% ke posisi 7.630,75.
PT Allianz Global Investors Asset Management Indonesia, sebuah perusahaan manajemen investasi, secara resmi mengumumkan kemitraan strategis dengan Standard Chartered Indonesia.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Rabu 23 Juli 2025, dibuka menguat 47,67 poin atau 0,65% ke posisi 7.392,41.
Para pelaku pasar makin optimistis memandang pasar saham sehingga membuka peluang bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan penguatannya.
Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat di awal pekan ini, Senin (21/7).
KETUA Badan Anggaran DPR Said Abdullah, meminta otoritas bursa dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk tetap tenang dan tidak bereaksi berlebihan atas IHSG anjlok
Fundamen perbankan Indonesia secara umum masih cukup solid, namun fluktuasi harga saham perbankan banyak disebabkan oleh persepsi investor.
Mulai berinvestasi sejak dini tidak hanya membantu memanfaatkan efek bunga majemuk, tetapi juga memungkinkan kita untuk mengeksplorasi investasi yang sesuai dengan profil risiko
Profesionalisme adalah kunci utama dalam mengembangkan BUMN agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat
Investor sedikit lebih optimis pada pekan ini setelah pergolakan yang terjadi pada minggu lalu.
Kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 15,20 poin atau 1,62 persen ke posisi 920,31.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved