Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Media Sosial, Strategi Pemasaran, Jasa Pengiriman Kunci Sukses UMKM

Media Indonesia
24/12/2023 17:25
Media Sosial, Strategi Pemasaran, Jasa Pengiriman Kunci Sukses UMKM
Kelas bisnis bersama pelaku UMKM yang digelar J&T Cargo bersama Kompas.com, Jakarta, belum lama ini. (Dokpri.)

SALAH satu strategi para pelaku UMKM dalam mengembangkan bisnis melalui promosi di media sosial. Medsos merupakan sarana efektif untuk memasarkan produk atau jasa dari suatu usaha. Lewat sarana ini, usaha dapat menjangkau lebih banyak konsumen di berbagai wilayah, tidak hanya di sekitar lokasi usaha.

"Dengan potensi seperti itu, medsos merupakan media yang tepat untuk menjangkau target pasar yang luas. Para pelaku usaha dapat memanfaatkannya untuk mempromosikan produk atau jasa, membangun brand awareness, dan meningkatkan penjualan, Namun, untuk memaksimalkan potensi medsos, pelaku usaha perlu memiliki strategi pemasaran yang tepat," ujar Head of Social Media and Video Production KG Media Luthfi Kurniawan dalam kelas bisnis bersama pelaku UMKM yang digelar J&T Cargo bersama Kompas.com, Jakarta, belum lama ini. 

Untuk mengoptimalkan pemasaran produk UMKM di medsos, ada tiga tahapan perjalanan konsumen (customer journey) yang perlu diperhatikan oleh para pelaku usaha tersebut. Pertama, awareness. Ini tahapan pengenalan produk kepada konsumen. "Pada tahap tersebut, (pelaku usaha) perlu membuat konten yang menarik dan informatif untuk memperkenalkan produk kepada konsumen,” terang Luthfi. 

Baca juga: Target PNM Fasilitasi 1 Juta Sertifikat NIB Tercapai

Kedua, consideration, yaitu tahapan pertimbangan konsumen untuk membeli produk. "Pelaku perlu membuat konten yang lebih mendalam agar calon konsumen semakin yakin bahwa produk tersebut sesuai dengan kebutuhan mereka," jelasnya. Ketiga, conversion, yaitu tahapan pembelian produk. Pada tahap ini, perlu dibuat konten yang mendorong konsumen untuk segera membeli produk. 

Pada perhelatan ini juga diundang sebagai pembicara pelaku UMKM yang telah sukses dalam berekspansi. CEO dari Tambiyaku Bayu Hermawan menekuni usaha pengolahan sorgum. Ia mengaku nama usaha diambil dari bahasa Dayak yang berarti nenek. Sorgum mengandung nutrisi yang melimpah, seperti protein, serat, vitamin B kompleks, zat besi, magnesium, dan zinc. Selain itu, sorgum rendah kolesterol dan lemak.

Bayu membeberkan sejumlah strategi yang dilakukan dalam memperluas pasarnya. Pertama, membangun kesadaran masyarakat tentang sorgum lewat edukasi dan promosi. Kedua, membangun hubungan dengan komunitas, seperti komunitas hidup sehat dan komunitas pecinta produk lokal. Hal ini dilakukan untuk memperkenalkan produk-produk Tambiyaku kepada komunitas tersebut. Ketiga, mencari distributor agar produk dapat dipasarkan secara lebih luas. Pemilihannya harus berdasarkan kriteria tertentu, seperti pengalaman dan reputasi. Terakhir, melakukan kolaborasi dengan UMKM lain untuk saling mendukung dalam mengembangkan bisnis.

Baca juga: Cak Imin Serap Aspirasi Pelaku UMKM Kudus

Selain itu, Bayu menekankan pentingnya menyusun strategi pemasaran yang tepat. Contohnya, aktif di medsos dan mengikuti pameran. "Penggunaan konten yang murah, seperti pertukaran produk dengan influencer atau kolaborasi dengan komunitas, menjadi alternatif yang efektif," ujarnya. Ia juga menyoroti aspek pengiriman. Ia mengimbau pelaku UMKM memilih jasa pengiriman yang dapat diandalkan dan aman, serta menawarkan efisiensi dari segala hal, seperti J&T Cargo.

Merespons hal tersebut, Network Manager J&T Cargo Muhammad Said Abdullah menuturkan, pihaknya telah mencatatkan pertumbuhan signifikan sejak diluncurkan pada Agustus 2021. Salah satu prestasi itu dapat dilihat pada November 2023. J&T Cargo tersebut mampu mengirimkan 1.500 ton barang per hari. Kemampuan ini tak lepas dari inventaris yang dimiliki J&T Cargo. "J&T Cargo mampu melayani pengiriman paket dengan berat di atas 10 kg dengan segmentasi pengguna B2B, B2C, dan C2C," terang Said.

Sebagai informasi, hingga saat ini, J&T Cargo memiliki 98 gateway atau warehouse dengan total 3.330 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia dan jumlah fleet lebih dari 2.500 unit yang terdiri dari truk, pesawat, dan kapal. Dengan begitu, perusahaan dapat membantu para pelaku UMKM untuk menjangkau konsumen lebih luas, bahkan hingga daerah pelosok.

Untuk pengiriman menggunakan J&T Cargo, Said menjelaskan, biayanya ditentukan berdasarkan berat barang, jarak pengiriman, dan layanan yang dipilih. Nominalnya pun terbilang kompetitif jika dibandingkan dengan jasa pengiriman lain. Dengan demikian, para pelaku UMKM bisa melakukan penghematan biaya distribusi dan mengalihkannya untuk peningkatan kualitas produk. Penghematan juga semakin terasa karena J&T Cargo kerap memberikan diskon bagi penggunanya. 

Terkait keamanan pengiriman, ia melanjutkan, J&T Cargo memiliki sistem pelacakan yang akurat dan mudah digunakan, serta CCTV untuk memantau pengiriman barang. Selain itu, perusahaan memberikan layanan asuransi dengan jaminan sampai Rp200 juta per resi. Perusahaan juga unggul dalam hal efisiensi distribusi. Dengan sebaran mitra hingga daerah terpencil, perusahaan ini dapat memberikan layanan lebih cepat ketimbang kompetitor yang mungkin harus menunggu lebih lama karena terkumpulnya barang. "Jadi, kami tidak menunggu paket penuh untuk pengiriman," jelas Said. (RO/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya