Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
DIREKTUR Utama Indonesia Battery Corporation (IBC), Toto Nugroho, mengungkapkan sejumlah keuntungan dari adanya hilirisasi baterai listrik di dalam negeri.
Dia mengatakan, saat ini sudah ada dua perusahaan besar dunia yang telah berkomitmen untuk melakukan investasi, yakni CATL dan LG untuk memproduksi baterai kendaraan listrik di Indonesia yang totalnya mencapai 400 gigawatt per hour (GWH).
"Jumlah yang kita lakukan untuk hilirisasi yang sudah di-confirm dengan kedua calon mitra ini, itu sekitar hampir 400 gigawatt totalnya," kata Toto saat konpers di Media Center Indonesia Maju, Jakarta, Senin (11/12).
Baca juga : Pabrik Feronikel di Halmahera bakal Perkuat Hilirisasi Mineral Antam
Toto mengatakan, dibutuhkan investasi hingga ratusan triliun untuk membangun satu kesatuan ekosistem kendaraan listrik, mulai dari hilir hingga hulu, mulai dari pembangunan smelter dengan teknologi HPAL atau High Pressure Acid Leaching, sampai komponen baterainya.
"Di situ lah kenapa kita kerja sama dengan partner internasional. Jadi LG itu produsen baterai EV nomor 3 di dunia, terbesar. CATL nomor 1 terbesar di dunia. Nah ini lah hal yang sangat benar-benar dilihat strategis," kata Toto.
Adapun IBC berencana memproduksi baterai kendaraan listrik pertama sebesar 10 GWH dan 5.000 stasiun penukaran baterai (swap battery) di tahun 2024. Produksi baterai dari pabrik hasil kerja sama dengan perusahaan asal Korea Selatan, LG dan Hyundai.
Baca juga : Heru Budi: Mobil Dinas Baru Pejabat Pemprov DKI Gunakan Anggaran 2023
Toto melanjutkan, bila semua investasi itu direalisasi dan ekosistem kendaraan listrik sudah terbangun, akan memberikan benefit berganda bagi Indonesia, mulai dari genjot pendapatan negara sampai serap tenaga kerja.
"Manfaatnya kalau kita lakukan hilirisasi ke eV baterai dan eV ekosistem, pengurangan emisi CO2 hampir 14 juta ton per tahun, itu ekuivalen dari 8-10 persen transportasi," kata Toto.
Manfaat kedua adalah penurunan impor BBM. Orang yang pernah bekerja di Pertamina itu mengatakan, dalam satu tahun Indonesia pernah mengimpor BBM dan LPG mencapai Rp500 triliun.
Baca juga : Gotion Siap Garap Industri Baterai Kendaraan Listrik di Indonesia
"Kalau kita menggunakan mobil eV itu akan menghemat hampir 26 juta barel, itu ekuivalen hampir USD 4-5 miliar per tahun," kata Toto.
Manfaat lain yang dirasakan Indonesia dari investasi LG dan CATL di Indonesia adalah berkontribusi meningkatkan pendapatan negara. Dia menghitung, dengan investasi mencapai USD 10 miliar, akan memberikan ribuan triliun dalam hitungan 30 tahun.
"Otomatis kenaikan PDB secara keseluruhan itu hampir Rp 3.000 triliun dalam 30 tahun operasi. Dan ini bukan angka abal-abal, diverifikasi oleh lembaga independen Universitas Indonesia," tegas Toto.
Baca juga : Pabrik Baterai Raksasa se-ASEAN akan Hadir di Indonesia
Tidak sampai disitu saja, industri ini akan menyerap tenaga kerja yang jumlahnya tidak sedikit. Toto merinci, selama proyek ini berjalan akan ada 150 ribu orang pekerja akan terserap. (RO/Z-7)
Limbah baterai sekarang dikelola oleh orang-orang yang tidak mematuhi aturan apa pun dan tidak memiliki pengalaman dalam mengumpulkan bahan berbahaya.
INDIA menawarkan US$455,2 miliar atau Rp6,7 triliun sebagai insentif bagi perusahaan yang menyiapkan proyek penyimpanan baterai dengan total 4.000 megawatt jam (MWh).
kedua negara memiliki potensi dalam kerja sama produksi baterai kendaraan listrik (EV) dengan memanfaatkan cadangan nikel Indonesia dan lithium yang dimiliki Australia
Dalam bidang investasi, Presiden Jokowi menyambut baik peningkatan investasi oleh Italia ke Indonesia.
DI tempat lahirnya program atom di Prancis, para peneliti menggunakan pengetahuan nuklir mereka untuk proyek penting dalam transisi energi negara tersebut.
Pabrik baterai yang berlokasi di Morowali Sulawesi Tengah ke depan akan menyuplai kebutuhan perusahaan kendaraan bermotor dunia.
Anak-anak dikenalkan mengenai kelistrikan serta kegunaannya dan bagaimana penerapan listrik di kehidupan sehari-hari.
dampak negatif dari efek rumah kaca yaitu kondisi yang membahayakan bumi dan sudah terasa sejak tahun 80an dan hingga kini semakin besar dampaknya
Program itu merupakan kegiatan Sosial Bantuan Pasang Baru Listrik Gratis bagi masyarakat kurang mampu di Wilayah kerja PLN. Dana kegiatan sosial ini berasal dari donasi pegawai.
Agar kelistrikan di sekitar kita selalu aman, berbagai peralatan kelistrikan seperti instalasi listrik dalam rumah, alat elektronik, dan aset listrik milik PLN perlu diperhatikan
Program Bedas Caang Baranang merupakan salah satu program Bupati Bandung Dadang Supriatna, yang bertujuan untuk memberikan pelayanan penerangan listrik gratis kepada masyarakat
. Bantuan diperoleh dari donasi pegawai PLN Jabar yang diberikan kepada 177 pelanggan golongan rumah tangga dan 35 pelanggan golongan rumah ibadah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved