Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Anggota Komisi XI DPR RI Anis Byarwati meminta pemerintah untuk segera melakukan langkah-langkah antisipatif untuk menstabilkan harga beras.
Pemerintah pun disarankan untuk lebih sering melakukan operasi pasar guna mengintervensi harga beras kembali normal.
Jadi, saya mendorong pemerintah untuk lebih cepat bergerak, sementara harga beras ini yang menjadi kebutuhan pokok bangsa Indonesia ini masih terus naik," kata Anis di Jakarta Timur, Selasa (24/10).
Baca juga: Industri Penggilingan Padi Berperan Jaga Stabilitas Harga
"Pemerintah harus cepat melakukan langkah-langkah antisipatif. Jadi sebetulnya banyak yang bisa dilakukan operasi pasar, misalnya. Dan pemerintah mengambil intervensi untuk bisa menstabilkan harga-harga beras,” jelas Anis.
Politikus Fraksi PKS ini pun menyampaikan keprihatinannya atas kejadian ini. Ia menyebut Indonesia yang dikatakan sebagai negara gemah ripah loh jinawi, lumbung padi, lumbung beras, ternyata mengalami kesulitan beras.
“Memang ada pengaruh-pengaruh cuaca, pengaruh-pengaruh lain yang membuat produksi beras itu menjadi menurun," ucapnya.
"Kemudian juga kondisi luar negeri yang tidak menentu yang membuat impor beras itu juga tidak bisa sesuai dengan yang diharapkan. Akibatnya adalah terjadi kelangkaan beras tidak mudah didapatkan dan kalaupun ada itu harganya tinggi,” kata Wakil Ketu Badan Akuntabilitas Keuangan (BAKN) DPR RI ini.
Baca juga: Pemerintah Beri Sinyal Bakal Subsidi Harga Beras
Lebih lanjut, Anis juga meminta pemerintah melakukan kerja sama lintas kementerian untuk segera melakukan langkah efektif dan tidak mengeluarkan pernyataan-pernyataan provokatif yang bisa memancing kegaduhan di tengah masyarakat.
“Beras ini adalah makanan pokok bagi bangsa Indonesia. Ya kita tidak bisa mengganti dengan serta merta begitu. Ayo sekarang makan singkong dan sebagainya’, sampai saat ini beras jadi makanan pokok, karena itu memang tugas pemerintah untuk bisa mengatasi inflasi beras ini,” pungkasnya. (RO/S-4)
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2025 mencapai 5,12% (yoy), meski dihadapkan pada ketidakpastian global
BPS Provinsi Maluku Utara mencatat inflasi bulan Juli 2025 sebesar 2,46 persen secara bulanan (month-to-month/mtm), dengan penyumbang inflasi tertinggi yakni cabai rawit.
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Jakarta pada Juli 2025 sebesar 0,11% (mtm), lebih rendah dari bulan sebelumnya (0,13%; mtm).
penyumbang utama inflasi Juli 2025 secara year-on-year yakni kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil sebesar 1,08%.
BPS melaporkan kenaikan harga beras pada Juli 2025, dengan inflasi mencapai 4,14%. Beras medium mengalami lonjakan tertinggi. Simak detail selengkapnya.
Hingga semester I 2025, pemerintah terus menjalankan peran counter cyclical untuk meredam tekanan ekonomi, serta tetap mendorong kesejahteraan masyarakat, khususnya kelompok rentan.
Melemahnya daya beli masyarakat menyebabkan penjual beras menurun hingga 50%.
Nantinya, beras konsumsi harian akan disederhanakan hanya menjadi satu jenis, yaitu beras reguler.
Hasil pengamatan Ombudsman menunjukkan bahwa isu pengoplosan beras yang selama ini menimbulkan kekhawatiran masyarakat sebenarnya tidak sepenuhnya tepat.
Setelah ada keputusan, pemerintah akan memberikan waktu transisi untuk penyesuaian sehingga tidak serta merta langsung diterapkan.
BPS melaporkan kenaikan harga beras pada Juli 2025, dengan inflasi mencapai 4,14%. Beras medium mengalami lonjakan tertinggi. Simak detail selengkapnya.
Harga beras terus merangkak naik terutama terjadi pada beras premium super semula dijual Rp13.500 perkg menjadi Rp 15 ribu hingga Rp 16 ribu per kg.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved