Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PENGGILINGAN padi berperan strategis jaga stabilitas harga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, industri penggilingan padi mempunyai peran strategis dalam menjaga stabilitas harga beras di tingkat konsumen.
"Penggilingan padi punya peran strategis terutama untuk menjaga stabilitas harga beras di tingkat konsumen," kata Menko Airlangga dalam Rapat Kerja Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) seperti dilansir dari Antara, Rabu (25/10).
Airlangga menjelaskan bahwa saat ini Indonesia tengah menghadapi tantangan El Nino, yang diprediksi oleh BMKG masih akan terjadi sampai dengan Februari 2024. El Nino menyebabkan peningkatan suhu dan kekeringan, serta berpotensi menurunkan produksi komoditas pertanian.
Baca juga: Kementan Gandeng Perpadi untuk Lancarkan Distribusi Beras
Mengutip data dari Badan Pusat Statistik (BPS), diperkirakan akan terjadi penurunan total luas panen padi sebesar 2,45 persen dari 10,45 juta hektare (ha) pada 2022 menjadi 10,20 juta ha pada 2023.
Hal itu akan berdampak langsung pada penurunan total produksi Gabah Kering Giling (GKG) dan produksi beras. Menko Airlangga memaparkan lebih lanjut, harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani per September 2023 tercatat mengalami kenaikan sebesar 11,69 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Harga Gabah Kering Giling (GKG) September 2023 pun tercatat naik sebesar 9,18 persen. Dampaknya, harga beras premium dan beras medium di tingkat penggilingan pun mengalami kenaikan masing-masing 9,75 persen dan 10,55 persen. Di sinilah industri penggilingan padi mempunyai peran kunci untuk menjaga stabilitas harga.
Baca juga: Program SPHP belum Mampu Turunkan Harga Beras di Klaten
Namun, menurutnya selama 50 tahun terakhir industri penggilingan padi masih menghadapi sejumlah tantangan seperti tingginya kehilangan hasil padi pada tahap pengeringan dan penggilingan, rendemen giling yang sulit ditingkatkan, dan kualitas beras yang dihasilkan tidak optimal.
Hal itu dikarenakan banyak beras patah, serta harga pokok produksi beras relatif tinggi khususnya untuk beras dengan kualitas yang lebih baik.
Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa pemerintah terus berfokus pada revitalisasi dan restrukturisasi penggilingan padi dengan mendorong penggilingan padi untuk melakukan revitalisasi sarana prasarana produksi.
Diharapkan revitalisasi mampu meningkatkan kualitas gabah dan beras yang dihasilkan. Berbagai dukungan program dan kebijakan juga disediakan baik melalui Kredit Usaha Rakyat, bantuan sarana prasarana dan juga KUR Alsintan.
"Saya berharap semua pihak untuk terus meningkatkan produktivitas, memaksimalkan peran dalam menjaga pertumbuhan ekonomi, ketersediaan pangan," pungkasnya. (Z-6)
Presiden rabowo Subianto menyoroti capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,12% sebagai salah satu yang tertinggi di kawasan G20 maupun ASEAN.
Dari jumlah tersebut, 70% merupakan batu bara berkualitas rendah, sedangkan sisanya adalah batu bara berkualitas sedang dan tinggi.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan pemerintah menargetkan total investasi sebesar Rp13.000 triliun pada periode 2025-2029.
Pada semester pertama 2025 ini, tiga lembaga pemeringkat skor kredit internasional memberikan outlook stabil terhadap Indonesia, yakni Moody’s (Baa2), Fitch (BBB), dan S&P (BBB).
PROSES perundingan antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) mengenai kesepakatan tarif perdagangan telah ditempuh melalui tahapan yang panjang dan inklusif.
Menko Airlangga juga mengatakan bahwa Indonesia sebagai negara dengan cadangan batubara yang besar, tidak hanya mengandalkan batubara sebagai sumber energi
Melemahnya daya beli masyarakat menyebabkan penjual beras menurun hingga 50%.
Nantinya, beras konsumsi harian akan disederhanakan hanya menjadi satu jenis, yaitu beras reguler.
Hasil pengamatan Ombudsman menunjukkan bahwa isu pengoplosan beras yang selama ini menimbulkan kekhawatiran masyarakat sebenarnya tidak sepenuhnya tepat.
Setelah ada keputusan, pemerintah akan memberikan waktu transisi untuk penyesuaian sehingga tidak serta merta langsung diterapkan.
BPS melaporkan kenaikan harga beras pada Juli 2025, dengan inflasi mencapai 4,14%. Beras medium mengalami lonjakan tertinggi. Simak detail selengkapnya.
Harga beras terus merangkak naik terutama terjadi pada beras premium super semula dijual Rp13.500 perkg menjadi Rp 15 ribu hingga Rp 16 ribu per kg.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved