Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Jaga Momentum Pertumbuhan,Pemerintah Berencana Terbitkan Insentif bagi Sektor Properti

M Ilham Ramadhan
24/10/2023 10:39
Jaga Momentum Pertumbuhan,Pemerintah Berencana Terbitkan Insentif bagi Sektor Properti
Pemerintah berencana memberikan insentif bagi sektor properti,utamanya masyarakat berpenghasilan rendah.(Antara)

Presiden Joko Widodo berencana memberikan insentif untuk sektor properti nasional. Itu dilakukan dalam rangka memperkuat perekonomian di tengah ketidakpastian ekonomi global yang berpotensi mengganggu pertumbuhan dalam negeri.

"Hari ini kita juga akan rapat bagaimana untuk men-trigger ekonomi. Kita akan memberikan insentif, tapi belum kita putuskan, masih rapat pada sore hari ini memberikan insentif kepada dunia properti, dunia perumahan," ujarnya saat membuka BNI Investor Daily Summit 2023 bertema Sustainable Growth, Global Challenges di Jakarta, Selasa (24/10).

Kepala Negara mengatakan, stimulus di sektor properti itu diberikan untuk menjaga momentum perekonomian dalam negeri. Namun bentuk konkret dari gula-gula tersebut belum disampaikan dan baru akan diputuskan sore nanti.

"Kita nanti akan putuskan mungkin akan putuskan segera putuskan PPN akan ditanggung oleh pemerintah," tutur Joko Widodo.

Pria yang karib disapa Jokowi itu mengatakan, insentif properti utamanya ditujukan untuk Masyarakat Berpendapatan Rendah (MBR). Opsi yang tersedia ialah dalam bentuk bantuan uang administrasi senilai Rp4 juta bakal ditanggung oleh pemerintah.

Dengan cara itu diharapkan ekonomi nasional akan tetap bertumbuh dan melaju konsisten seperti yang ditargetkan. Dukungan tersebut dapat diberikan karena kinerja penerimaan negara dari pajak dinilai cukup mumpuni.

"Kemarin Ibu Menteri Keuangan juga menyampaikan pajak masih tumbuh 5,6% dari baseline tahun lalu artinya masih ada pertumbuhan penerimaan negara," ungkap Jokowi.

"Artinya kalau orang bayar pajak, bisnis dia jalan. Asal penerimaan negara masih tumbuh, penerimaan pajak masih tumbuh, berarti ekonomi kita masih baik, tetapi sekali lagi, kita semuanya harus melihat kembali tantangan-tantangan," pungkas dia. (Mir/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud
Berita Lainnya