Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SEBAGIAN pedagang di Pasar Tanah Abang, Jakarta, mengaku sepi dagangan mereka akhir-akhir ini. Mereka mengeluh dan hanya mendapatkan rejeki besar saat musim haji dan Lebaran.
Saat musim haji dan lebaran, memang banyak orang yang membutuhkan perlengkapan ibadah sebagai suvenir. Seperti sajadah, mukena, sarung, tasbih, sampai kurma dan air Zam-Zam dalam kemasan.
Pendapatan mereka bisa mencapai ratusan juta rupiah, hanya dalam sebulan. Pun saat lebaran tiba. Itu artinya, mereka mendapatkan penghasilan besar selama dua bulan untuk bisa menghidupi kebutuhan mereka selama 10 bulan
Baca juga: Presiden Panggil Menteri untuk Bahas Masa Depan TikTok di Indonesia
Selebihnya, jumlah pembeli yang datang menurun drastis.Mereka mengaku jualannya kalah bersaing dengan penjualan secara online melalui social commerce.
Namun sebagian pedagang Tanah Abang justru bisnisnya terdongkrak berkat memanfaat media sosial melalui social commerce TikTok Shop.
Seorang perempuan pemilik toko di Tanah Abang, Nadia mengatakan jika selama satu tahun terakhir, hampir seluruh pedagang di Tanah Abang mulai familiar berkoar-koar secara live di TikTok Shop, termasuk dirinya.
Nadia sudah setahun bergabung dengan TikTok Shop karena terbukti ampuh mendatangkan cuan meski di luar bulan haji dan lebaran.
"Saat bulan Ramadhan, banyak orang beli ke toko kami di Tanah Abang untuk parcel, suvenir. Juga saat musim haji, biasanya pada beli untuk oleh-oleh. Sisanya, 10 bulan itu sepi," jelas Nadia.
Baca juga: UMKM Terdampak Aktivitas E-Commerce, Presiden: Aturannya Tengah Difinalisasi Lintas Kementerian
"Nah, sejak ada TikTok Shop kita fokus jualan di sana, online. Konsumennya jadi lebih banyak lagi, lebih luas dari mana-mana. Ada yang dari Papua, Timika, Kalimantan, Sulawesi karena memang harganya lebih murah," tuturnya.
"Banyak diskon untuk reseller, pakai harga grosir. Yang pasti, belanja ga perlu repot lagi ke Tanah Abang, cukup dari keranjang TikTok Shop," ujar Nadia, pemilik akun @TokoPutriBungsu.
Namanya tokonya memang unik, sesuai dengan posisi Nadia dalam keluarga. Anak bungsu yang dipilih orang tuanya untuk melanjutkan bisnis keluarga.
Ya, toko di Tanah Abang ini memang milik kedua orang tuanya. Saat lulus kuliah, dia pun diminta untuk bantu mengembangkan bisnis keluarga tersebut.
Berdiri sejak 1997, Toko Putri Bungsu selalu tak pernah keluar dari Tanah Abang. Sampai akhirnya mereka memanfaatkan TikTok. Kini, setiap hari Nadia (yang bertindak sebagai host) harus live di TikTok.
Meski awalnya malu dan sempat meratapi nasib karena hanya sedikit yang menonton, Nadia kini mantap untuk mengasah keahliannya cuap-cuap depan kamera.
Baca juga: Tiktok Shop: Ancaman Terhadap Ekosistem Bisnis Lokal
Toko Putri Bungsu sudah mampu mempekerjakan 11 karyawan dan membuka lapangan kerja baru.
"Live ini benar-benar membantu kami sekali yang awalnya hanya mengandalkan pendapatan dengan cara jualan konvensional, hanya dari orang-orang yang datang ke Tanah Abang," jelasnya.
"Semenjak TikTok Shop ada, konsumen kami lebih luas lagi. Memang ada beberapa platform lagi yang punya fitur live jualan online, tapi kami sekarang fokus jualan live di TikTok Shop karena pendapatannya memang lebih besar di situ," ujar Nadia.
Makanya, kata Nadia, ketika ada wacana untuk memisahkan fitur jualan di TikTok-nya dan teman-teman pedagang di Tanah Abang jadi bingung.
Tidak Niat Belanja Jadi Beli Beli Barang
"Kenapa tidak boleh berjualan di media sosial? Padahal terasa sekali bedanya. Orang-orang yang berbelanja di TikTok itu emang sebenarnya tidak niat berbelanja," tanyanya.
"Hanya saja ketika melihat konten yang kami buat terlihat menghibur, ada sisi humanis yang tersentuh. Mereka juga disuguhkan produk real, bisa melihat khasiat dari produk tersebut secara langsung. Ini yang kemudian membuat mereka tertarik," papar Nadia.
"Yang tadinya cuma scroll cari hiburan, malah akhirnya jadi beli," papar Nadia.
Baca juga: Di Tengah Kontroversi, Pelaku UMKM Curhat Soal Pentingnya Social Commerce
Nadia berani mengatakan hal ini karena dia pernah mengalami mendapatkan jumlah penonton live hanya sedikit. Itu karena konten yang mereka tampilkan biasa saja.
Namun saat digarap serius, dengan menghadirkan sebuah drama, dibumbui hal-hal yang lucu, konten live mereka menjadi lebih menarik. Bahkan, konten yang pernah membuat mereka booming itu sampai ditonton 3 juta kali.
Seorang affiliator TikTok Shop, Nahda Nabilla setuju dengan Nadia terkait konten menghibur yang ada di TikTok, yang menjadi salah satu alasan para pengguna TikTok membeli sebuah produk.
Akun Nahda, yang kini telah memiliki lebih dari 300 ribu followers, kerap menyajikan konten marketing yang sifatnya soft selling. Ini kerap dilakukan oleh para pengguna TikTok lainnya yang bergabung dalam program affiliate. (S-4)
POLISI menggerebek kamar indekos yang dijadikan sebagai tempat penyimpanan obat keras di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Seorang pria berinisial DS ditangkap.
Pakar Hukum Pidana dari Universitas Trisakti Abdul Fickar Hadjar mengatakan jukir liar bisa dijerat pidana jika mematok tarif parkir tinggi bahkan memaksa pengendara membayar.
POLISI mengungkap peredaran uang palsu yang berawal dari penemuan tas di gerbong kereta rel listrik (KRL) tujuan Rangkasbitung. Dalam kasus ini, delapan orang pelaku berhasil ditangkap.
Firdaus mengatakan, korban belum membuat laporan polisi terkait peristiwa yang terjadi. Namun pihak kepolisian tetap menyelidiki kasus tersebut.
MAYAT bayi ditemukan warga di Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Selasa (25/3). Bayi yang diketahui berjenis kelamin perempuan tersebut ditemukan dalam tumpukan sampah.
Temuan mencengangkan terjadi di Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Sesosok jasad bayi ditemukan di tumpukan sampah Putaran Jati Baru
Pelaku industri konveksi dengan mengajak ikon anak muda Citayam Gank (Bonge, Kurma, dan Roy) untuk berbelanja produk lokal di Blok A Pasar Tanah Abang, Jakarta, Senin (12/5).
Polisi sudah menangkap lima juru parkir liar di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, yang diduga minta uang parkir sebesar Rp60 ribu per mobil.
PEDAGANG Tanah Abang merasakan kesulitan ekonomi pada tahun ini. Hal tersebut tampak dari omzet menurun dan pengunjung yang tidak ramai seperti tahun lalu.
Ridwan Kamil dalam debat kedua Pilkada DKI Jakarta mengatakan akan membangun hunian bagi generasi Z agar bisa terlibat dalam perekonomian di kawasan Tanah Abang
PARA pedagang di Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) mengancam akan menutup akses skybridge pasar Tanah Abang.
PEDANG Pasar Tanah Abang, Jakarta keberatan dengan tarif layanan (service charge) kios Jembatan Penyeberangan Mutliguna (JPM) atau Sky Bridge yang dinilai terlalu tinggi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved