Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Batal Dikerjakan

M. Ilham Ramadhan Avisena
26/7/2023 18:02
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Batal Dikerjakan
Rangkaian kereta inspeksi atau comprehensive inspection train (CIT) yang disambung kereta electric multiple unit (EMU) Kereta Cepat(MI / Insi Nantika Jelita)

RENCANA pengerjaan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya akan dibatalkan. Hal tersebut terjadi lantaran belum ada kematangan skema pembiayaan hingga penggarapan proyek moda menjadi kereta cepat atau semi cepat.

"Kalau usulan Kemenhub begitu (didrop), ada suratnya. Itu karena belum ada financial closing. Pembiayaannya saja kita belum tahu," ujar Deputi IV Bidang Pengembangan dan Tata Wilayah Kemenko Perekonomian Wahyu Utomo kepada pewarta di Jakarta, Rabu (26/7).

Wahyu yang merupakan Ketua Pelaksana Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) itu menyebutkan, kajian rencana proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sedianya telah dilakukan oleh Kementerian Perhubungan. Namun karena diketahui membutuhkan waktu yang lama dan pembiayaan yang besar, maka rencana tersebut diusulkan dibatalkan.

Baca juga : Kereta Cepat Bisa Menggeliatkan Pariwisata Yogyakarta

Sekalipun rencana itu dieksekusi, kata Wahyu, pembiayaan untuk mengerjakan proyek tersebut tak mungkin mengandalkan APBN. Pembiayaan yang berasal dari Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) menurutnya menjadi opsi yang rasional.

Baca juga : Simak, Ini Dia Fasilitas 3 Kelas di Kereta Cepat Jakarta-Bandung

"Ya pastilah, tidak mungkin dengan APBN itu. KPBU pun itu kan sektor yang agak berat untuk yang antarkota," jelasnya.

Namun Wahyu mengaku tidak mengetahui berapa kisaran pembiayaan yang dibutuhkan untuk mengerjakan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Hitungan dan dasar usulan pembatalan proyek tersebut secara pasti diketahui oleh Kemenhub.

Sementara itu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Basuki Hadimuljono mengungkapkan, pemerintah melalui Kemenhub sedianya telah melakukan studi kelayakan pembangunan kereta semi cepat Jakarta-Surabaya pada tahun lalu.

Namun dari studi itu diketahui akan muncul banyak kerumitan, utamanya terkait peniadaan simpang sebidang untuk membuat jalur kereta tersebut.

"Sebetulnya tahun lalu itu sudah melakukan studi kelayakan untuk meningkatkan kecepatan, bukan kereta cepat, tapi yang semi (cepat) dari Jakarta (ke) Surabaya. Nah salah satunya adalah meniadakan simpang sebidang," kata Basuki.

"Di jalan nasional itu ada 187 simpang sebidang kereta api dan jalan itu yang harus ditiadakan. Tapi ini (studi) di (Kementerian) Perhubungan, kami implementing-nya untuk yang sebidang," pungkasnya. (Z-8)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya