Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BADAN Pemeriksa Keuangan (BPK) mengusulkan tambahan anggaran senilai Rp2,71 triliun untuk menjalankan program dan kegiatan lembaga di tahun 2024. Apabila usulan itu disetujui, anggaran lembaga pemeriksa di tahun depan bakal menjadi Rp7,38 triliun dari pagu indikatif sebelumnya, yaitu Rp4,67 triliun.
"Kami mengusulkan tambahan anggaran senilai Rp2,71 triliun, sesuai dengan kebutuhan anggaran yang kami sampaikan pada proposal sebesar Rp7,38 triliun," ujar Sekretaris BPK Bahtiar Arif dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI DPR, Kamis (22/6).
Usulan penambahan anggaran itu bakal digunakan BPK untuk menjalankan dua program, yaitu pemeriksaan keuangan negara dan dukungan manajemen. Untuk menjalankan program pemeriksaan keuangan negara, BPK membutuhkan anggaran Rp5,85 triliun, sedangkan yang ada di dalam pagu indikatif awal sebesar Rp3,95 triliun.
Baca juga: Asumsi Makro Pendahuluan RAPBN 2024 Disepakati, Ini Angkanya
Dengan begitu, BPK mengusulkan penambahan anggaran sebesar Rp1,89 triliun untuk menjalankan program tersebut. Secara rinci, program pemeriksaan keuangan negara itu meliputi pemeriksaan keuangan negara dan pemantauan penyelesaian ganti kerugian negara dan pengawasan oleh inspektorat.
Lalu pendidikan dan pelatihan pemeriksaan keuangan negara; pembinaan, pengembangan dan bantuan hukum pemeriksaan keuangan negara; dan perencanaan, analisis kebijakan dan evaluasi pemeriksaan keuangan negara.
Baca juga: Ada El Nino, Pagu Anggaran Pertanian RAPBN 2024 Malah Turun?
Sedangkan pada program dukungan manajemen, BPK membutuhkan anggaran senilai Rp1,53 triliun. Karenanya lembaga pemeriksa mengusulkan penambahan anggaran Rp814 miliar dari pagu indikatif awal sebesar Rp719 miliar pada program tersebut.
Kegiatan yang akan dijalankan dalam program dukungan manajemen itu ialah pelayanan dukungan pemeriksaan keuangan negara. Salah satu rincian aktivitasnya yakni peningkatan kualitas pelayanan dukungan pemeriksaan dengan kebutuhan anggaran sebesar Rp54,79 miliar.
Menanggapi usulan tersebut, Wakil Ketua Komisi XI DPR Dolfie O.F.P selaku pemimpin RDP menyatakan pihaknya belum bisa mengambil persetujuan atas usulan penambahan anggaran BPK. Sebab, di dalam penambahan usulan tersebut terdapat pergeseran anggaran program yang harus disampaikan langsung oleh Ketua, Wakil, ataupun anggota BPK.
Karenanya, dia meminta agar Ketua, Wakil, atau anggota BPK dapat menyampaikan secara langsung mengenai usulan penambahan anggaran itu kepada Komisi XI. "Penjelasan dan pembahasan lebih lanjut atas kebutuhan anggaran BPK akan dilakukan dalam rapat konsultasi BPK dengan Komisi XI DPR sebelum tanggal 14 Juli 2023," kata Dolfie. (Z-10)
Prof Noor mengatakan Baznas memiliki target pengumpulan pada 2022 sebesar Rp26 triliun.
WTP merupakan opini audit yang diterbitkan BPK jika laporan keuangan dianggap memberikan informasi yang bebas dari salah saji material.
Yuan menjelaskan pihaknya meminta kepada Pemprov DKI bisa menyerahkan laporan keuangan tahun anggaran 2018 tepat waktu sesuai kesepakatan sebelumnya yakni pada 15 Maret mendatang.
Pentingnya mempertahankan WTP, lanjut Anies, akan berpengaruh pada Tunjangan Kinerja Daerah (TKD) pada seluruh jajaran.
Data kerugian uang negara dari kasus Jiwasraya dan Asabri tersebut paling lambat akan tuntas di akhir bulan Februari.
LHP BPK atas Laporan Keuangan Pemprov DKI Jakarta 2019 tersebut dibacakan langsung oleh Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Bahrullah Akbar di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (22/6).
"Yang menjadi perhatian kita, persiapannya sudah dua tahun dan APBN dikeluarkan tidak sedikit termasuk merenovasi stadion dan sebagainya."
Selain aspek hukum harus juga diperhatikan etika, asas kepatutan dan prinsip pengelolaan APBN yang sehat, inklusif dan bermanfaat bagi masyarakat luas.
Anggaran kelurahan tidak hanya dari APBD, tapi juga dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Hari ini kondisi Sulawesi Tengah perlu dana yang sangat besar untuk menyelesaikan berbagai persoalan mulai dari infrastruktur hingga ekonomi.
"Berkurang sebesar Rp25.459.080.122 atau 20,21% dari usulan kebutuhan anggaran Polri 2021," ungkap dia.
Berdasarkan hasil rapat Badan Musyawarah (Bamus) DPRD DKI Jakarta, pengesahan akan diawali dengan penelitian akhir di rapat pimpinan gabungan yang akan digelar pada Selasa (7/9) besok.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved