Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
MENTERI Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengusulkan pagu anggaran sebesar Rp14 triliun pada RAPBN 2024 mendatang. DPR menyoroti turunnya pagu indikatif anggaran pertanian jika dibandingkan APBN Tahun 2023 yang sebesar Rp15 triliun.
Anggaran tersebut sedianya dipergunakan untuk meningkatkan produksi pangan dalam negeri.
“Berdasarkan Pagu Kementan TA 2024 sesuai Surat Bersama (SBPI) Menteri PPN/Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan Nomor : B.292/M.PPN/D.8/PP.04.02/04/2023 & 5-28//MK.02/2023 tanggal 10 April 2023 ditetapkan pagu anggaran sebesar Rp14,66 Triliun,” ujarnya dalam rapat kerja dengan komisi IV DPR RI pada Selasa (13/6).
Baca juga : Kemendikbud Ristek Dapat Pagu Rp81,79 T untuk RKP dan Pagu Indikatif 2024
Turunnya anggaran pertanian tersebut mendapat sorotan dari anggota Komisi IV DPR RI. DPR menyayangkan turunnya anggaran lantaran ancaman terhadap sektor pertanian sangat krusial terutama dalam waktu dekat Indonesia dihadapi oleh el nino.
“Kita sudah melihat data dan rilis media el nino mengancam luar biasa terhadap produktivitas pertanian. Apakah kementerian dan lembaga terkait sudah melakukan hitung-hitungan berapa persentase produktivitas kita akan menurun dampak dari el nino,” cetus anggota DPR dari Fraksi Nasdem, Yessy Melania.
Baca juga : Ditjen Perbendaharaan Kemenkeu Usulkan Pagu Indikatif 2024 Sebesar Rp7,33 Triliun
Lebih jauh, dirinya menyoroti kebijakan beberapa negara tetangga yang telah membatasi ekspor bahan pangan ke negara lain, salah satunya Indonesia.
“Anggaran kita turun terus sementara kompleksitas, dan kewajiban kita semakin tinggi,” tambahnya.
Hal senada juga diungkapkan anggota DPR dari Fraksi PKS Andi Pasluddin. Turunnya pagu anggaran pertanian Indonesia memperlihatkan ketidakberpihakan pemerintah.
Bahkan, menurutnya pagu indikatif anggaran 2024 harus dinaikkan sebanyak Rp3 triliun. Dirinya menyoroti anggaran dana harus dialokasikan pada produk strategis pangan mengingat sektor pertanian yang bertahan pada masa Covid-19.
“Menurut saya (anggaran) dialokasikan untuk meningkatkan produk-produk strategis yang hari ini masih tergantung impor. kedua harus diberikan anggaran yang lebih besar pada pengendalian penyakit hewan. ketiga peningkatan kapasitas penyuluh kita,” jelasnya. (MGN/Z-4)
Kondisi perekonomian global telah memengaruhi kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024. Hal itu terlihat dari pendapatan negara pada Mei 2024 dibanding dengan Mei 2023
MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada Konferensi Pers Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) KiTA, 2 Januari 2024, menyampaikan kinerja positif APBN 2023.
Dana tersebut sebagian besar digelontorkan untuk memperluas kesempatan belajar serta meningkatkan kualitas pendidikan di Tanah Air.
Realisasi tersebut dinilai merupakan capaian positif lantaran berada jauh di bawah desain defisit yang sebelumnya
MENTERI BUMN Erick Thohir mengusulkan suntikan modal Rp 57,9 triliun untuk 8 BUMN di tahun 2024. Usulan tersebut seharusnya ditolak oleh DPR RI
KINERJA Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga April 2023 mencatatkan surplus sebesar Rp234,7 triliun, setara 1,12% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
PERKEMBANGAN teknologi digital membantu perkembangan sektor pertanian yang lebih transparan dan efisien. Hal itu membuat ekosistem pertanian menjadi lebih maju dan berdaya saing.
LSPR Institute of Communication and Business Jakarta melalui mahasiswa Batch 26 Kelas Excellence mendukung kegiatan pertanian perkotaan di Kampung Anggur RT 09, Jakarta Timur
APAPTF merupakan federasi yang secara aktif terlibat langsung dengan pemerintah Pakistan, dianggap sebagai perwakilan resmi dari seluruh insan pertanian yang ada di negara tersebut.
Dwikorita juga menegaskan pentingnya kesiapsiagaan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat, untuk merespons dinamika iklim yang semakin tidak menentu.
Rumah Produksi Baraka Films memproduksi film Seribu Bayang Purnama dengan tema drama keluarga yang mengangkat kisah nyata kehidupan petani.
Sejumlah perusahaan Belanda sebelumnya telah berminat untuk berinvestasi di sektor pertanian Indonesia, meskipun sempat menghadapi beberapa kendala.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved