Headline
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Guru Besar IPB University Edi Santoso mengapresiasi gebrakan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang secara berani telah membongkar adanya praktek kecurangan kualitas beras pada beras premium dan medium yang beredar di pasaran. Edi menilai sikap tegas dan juga keberanian semacam itu yang saat ini dibutuhkan bangsa dan negara terutama untuk menjamin kualitas beras Indonesia dari tangan-tangan pengoplos yang menyebabkan kerugian masyarkat.
“Saya kira persoalan beras memang sudah seharusnya dibenahi baik dari hulu sampai hilir agar masyarakat memiliki kemampuan dalam memilih beras berkualitas. Dalam hal ini saya mengapresiasi keberanian Pak Menteri (Amran Sulaiman),” ujar Prof Edi dikutip dari siaran pers yang diterima, Selasa (7/8).
Dari sisi ekonomi, Edi mengatakan sektor perberasan memiliki dampak yang sangat besar pada lini dan bidang lainya, termasuk juga dari sisi peningkatan kesejahteraan dan juga kemakmuran masyarakat secara luas.
“Beras itu akan ada banyak dampak terutama dari sisi nilai ekonomi, dimana ada sekitar 400 triliun uang yang berputar di sana. Kenapa? Karena beras menjadi makanan pokok sehari-hari masyarakat Indonesia,” katanya.
Sementara itu, Wakil Sekjen HKTI 2023-2025, Muhammad Sirod mengatakan bahwa reformasi beras harus segera dilakukan dalam mendukung visi besar Presiden Prabowo yang memiliki perhatian khusus pada ketahanan pangan.
“Dan saya melihat apa yang dilakukan pak menteri sudah sangat tepat atau berada di jalan yang benar dalam membenahi beras. Menurut saya ini juga yang diharapakan masyarakat karana beras adalah komponen vital bagi pemenuhan kehidupan masyarakat Indonesia,” ujar Sirod.
Sirod menambahkan Indonesia dibawah komando Presiden Prabowo sedang mengumpulkan kekuatan besar dalam mendorong kemajuan sektor pertanian, dimana swasembada dan juga lumbung pangan dunia meniadi target utamanya.
“Dan ini yang sedang dikerjakan pak menteri sekarang. Kita menuju negara kuat di bidang pangan. Dan untuk mencapai bangsa yang berdaulat pangan itu ternyata menempuh jalan yang terjal, untuk itu kita musti memahami gambaran besarnya dan sebisa mungkin adaptasi pada proses yang timbul karena perubahan ke arah kemajuan ini,” pungkasnya. (E-3)
FORUM Konsumen Berdaya Indonesia (FKBI) menyampaikan keluhan soal kelangkaan beras premium di ritel modern. Ketua FKBI Tulus Abadi menyebut kelangkaan akibat kasus beras oplosan
DINAS Pangan dan Pertanian Kabupaten Karimun menemukan beras tak layak konsumsi beredar di sejumlah toko dan swalayan.
Hingga pertengahan Agustus ini, hasil panenan gabah petani dihargai kisara Rp7450 - Rp7850/kg oleh pengusaha besar.
Pabrik besar cenderung membeli gabah dengan harga lebih tinggi, Rp6.700–Rp7.000 per kilogram, dibanding pabrik kecil yang membeli sekitar Rp6.500.
Pedagang beras di Pasar Induk Beras Cipinang mengeluhkan penurunan penjualan antara 20%-50% sejak isu beras oplosan mencuat di publik.
ANGGOTA Ombudsman Republik Indonesia (RI), Yeka Hendra Fatika, menegaskan bahwa pencampuran (mixing) varietas beras merupakan praktik yang lumrah dilakukan di dunia perberasan.
Perum Bulog mencatat penyaluran harian beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) per 25 Agustus 2025 mencapai lebih dari 8 ribu ton.
Beras premium yang selama ini dijualnya memang sudah lama ditarik setelah beredar beras oplosan di berbagai daerah ditarik dan sekarang tidak ada penjualan.
Hingga September stok beras nasional mencapai 28,22 juta ton berdasarkan kerangka sampel area (KSA).
Kapolres, AKBP Kartyana Widyarso Wardoyo Putro menyebut kegiatan ini merupakan bentuk komitmen Polres dalam mendukung program pemerintah menjaga stabilitas harga pangan.
Kemendag buka suara terkait dengan kosongnya stok beras premium di ritel-ritel modern.
Kelangkaan beras di sejumlah ritel modern justru memberikan dampak positif bagi pedagang di Pasar Induk Cipinang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved