Headline

Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.

Langkah Mentan Bongkar Kecurangan Beras Oplosan Diapresiasi

Naufal Zuhdi
07/8/2025 11:58
Langkah Mentan Bongkar Kecurangan Beras Oplosan Diapresiasi
Ilustrasi(Antara)

Guru Besar IPB University Edi Santoso mengapresiasi gebrakan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang secara berani telah membongkar adanya praktek kecurangan kualitas beras pada beras premium dan medium yang beredar di pasaran. Edi menilai sikap tegas dan juga keberanian semacam itu yang saat ini dibutuhkan bangsa dan negara terutama untuk menjamin kualitas beras Indonesia dari tangan-tangan pengoplos yang menyebabkan kerugian masyarkat.

“Saya kira persoalan beras memang sudah seharusnya dibenahi baik dari hulu sampai hilir agar masyarakat memiliki kemampuan dalam memilih beras berkualitas. Dalam hal ini saya mengapresiasi keberanian Pak Menteri (Amran Sulaiman),” ujar Prof Edi dikutip dari siaran pers yang diterima, Selasa (7/8).

Dari sisi ekonomi, Edi mengatakan sektor perberasan memiliki dampak yang sangat besar pada lini dan bidang lainya, termasuk juga dari sisi peningkatan kesejahteraan dan juga kemakmuran masyarakat secara luas.

“Beras itu akan ada banyak dampak terutama dari sisi nilai ekonomi, dimana ada sekitar 400 triliun uang yang berputar di sana. Kenapa? Karena beras menjadi makanan pokok sehari-hari masyarakat Indonesia,” katanya.

Sementara itu, Wakil Sekjen HKTI 2023-2025, Muhammad Sirod mengatakan bahwa reformasi beras harus segera dilakukan dalam mendukung visi besar Presiden Prabowo yang memiliki perhatian khusus pada ketahanan pangan.

“Dan saya melihat apa yang dilakukan pak menteri sudah sangat tepat atau berada di jalan yang benar dalam membenahi beras. Menurut saya ini juga yang diharapakan masyarakat karana beras adalah komponen vital bagi pemenuhan kehidupan masyarakat Indonesia,” ujar Sirod.

Sirod menambahkan Indonesia dibawah komando Presiden Prabowo sedang mengumpulkan kekuatan besar dalam mendorong kemajuan sektor pertanian, dimana swasembada dan juga lumbung pangan dunia meniadi target utamanya.

“Dan ini yang sedang dikerjakan pak menteri sekarang. Kita menuju negara kuat di bidang pangan. Dan untuk mencapai bangsa yang berdaulat pangan itu ternyata menempuh jalan yang terjal, untuk itu kita musti memahami gambaran besarnya dan sebisa mungkin adaptasi pada proses yang timbul karena perubahan ke arah kemajuan ini,” pungkasnya. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya