Headline

Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.

Beras Premium di Sejumlah Toko Retail Ditarik, Pembeli Keluhkan Harga Beras Mahal

Kristiadi
26/8/2025 21:42
Beras Premium di Sejumlah Toko Retail Ditarik, Pembeli Keluhkan Harga Beras Mahal
Petani sedang menjemur gabah meski saat ini kebutuhan beras merangkak naik lantaran setiap daerah kembali tanam dan yang lain ada sebagian melakukan panen.(MI/Kristiadi)

Beras premium di sejumlah toko retail di wilayah Kota Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, Tasikmalaya, Garut, Pangandaran, Jawa Barat sejak beberapa bulan terakhir ditarik lantaran beredar beras oplosan. Kebutuhan beras di pasaran masih terus merangkak naik dan membuat pembeli mengeluhkan masalah tersebut.

Pegawai toko retail, Taufik mengatakan, kebutuhan beras premium yang selama ini dijualnya memang sudah lama dilakukan penarikan setelah beredar beras oplosan di berbagai daerah ditarik dan sekarang tidak ada penjualan. Namun, memang selama ini banyak pembeli selalu menanyakan terkait beras tersebut lantaran di pasar tradisional harganya merangkak naik.

"Beras premium berbagai merek berada di toko retail Priangan Timur sudah lama ditarik lantaran ditemukan beras oplosan. Akan tetapi, kebutuhan beras saat ini kosong dan tempat penyimpanan sudah diisi minyak goreng, gula pasir, terigu dan lainnya tapi pengisian beras setiap toko retail kurang tahu," katanya, Selasa (26/8/2025).

Ia mengatakan, penarikan beras premium kemasan 5 kilogram dengan harga berbeda membuat para pembeli secara leluasa memilih berbagai merek yang ada, karena sejauh ini konsumen dapat merasakan meski untuk harga satuannya Rp 15 ribu perkg dan jauh dengan harga pasar. Namun, kenaikan beras dipasaran untuk sekarang membuat banyak warga mengeluhkan.

"Biasanya saya membeli beras premium di toko sendiri dan untuk sekarang berpindah ke pasar meski harganya sebanding, tetapi memang kualitas beras premium berbeda. Akan tetapi, harga yang dijual di sejumlah pasar tradisional bervariatif mulai Rp 14 ribu, Rp 15 ribu dan warungan Rp 16 ribu perkg," ujarnya.

Sementara itu, Toto, 69, warga Kampung Sambongpari mengatakan, harga beras di sejumlah pasar tradisional sekarang telah mengalami kenaikan lantaran produksi gabah di tingkat petani menurun drastis dan pasokan menipis. Akan tetapi, kenaikan beras premium di tingkat pasar tradisional telah membuat warga harus membeli Rp 14 ribu hingga Rp 15 ribu perkg.

"Kenaikan beras yang terjadi sekarang ini bagi masyarakat berat sekali terutama untuk beras premium di pasar tradisional masih menjual Rp 13.500 hingga Rp 15 ribu perkg. Kenaikan beras disebabkan, karena sejumlah petani sudah melakukan masa tanam dan kebutuhan beras sudah pasti akan dijual mahal lantaran pasokan menipis," paparnya. (H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya