Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
HILIRISASI komoditas lokal di desa terbukti mampu memacu pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Seperti yang diterapkan di Papua melalui Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (Tekad).
Pelaksanaan Program Tekad ini dilakukan bersama bersama dengan Green Economy Growth (GEG) yang selalu terakselerasi dan berjalan seiringan.
Program ini bersama GEG mampu meningkatkan taraf perekonomian, kesejahteraan dan kesetaraan sosial masyarakat Papua. Selain itu, mengurangi risiko kerusakan lingkungan secara signifikan merupakan salah satu prioritas Program Tekad.
Baca juga: Dukung Hilirisasi Industri, PLN Gandeng Lima Mitra Strategis Sediakan Listrik 4000 MW
Direktur Jenderal Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (PPDT) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Eko Sri Haryanto memaparkan hilirisasi komoditas lokal pada sesi sosialisasi praktik baik GED dalam rangkaian kegiatan Workshop Nasional Pengelolaan Program Tekad di Denpasar, Bali, Rabu (13/4).
“Di dalam pelaksanaan ini ada tujuan untuk kesejahteraan masyarakat di Papua mulai dari proses dari hulu ke hilir. Karena yang terjadi ketika masyarakat bisa memproduksi, belum tentu bisa menjual,” terang Eko Sri Hayanto, dalam keterangan resmi yang diterima, Minggu (16/4).
Baca juga: Kinerja Menteri Bahlil On The Track Jalankan Program Hilirisasi
Menurut Eko, hilirisasi komoditas potensi lokal akan mampu meningkatkan nilai tambah bagi masyarakat, penyerapan tenaga kerja, yang pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
Dengan adanya intervensi GEG, maka kegiatan yang dilakukan bebas dari emisi karbondioksida terhadap lingkungan, hemat sumber daya alam dan berkeadilan sosial.
Komoditas yang saat ini dikembangkan adalah kopi, kakao, rumput laut, sagu, ecowisata, produk olahan kelapa, pala dan produk olahan lainnya. Komoditas itulah yang menjadi potensi yang ada di Provinsi Papua.
Eko menjelaskan, setidaknya terdapat 4.500 lowongan kerja penuh di sektor agribusiness, agroforestry dan sektor pariwisata serta sektor lainnya yang terbuka di Papua.
Sebanyak 22.000 orang asli Papua yang pendapatannya tergantung dari hutan mulai mengalami peningkatan pendapatan melalui perluasan akses pasar, serta perluasan akses pembiayaan.
“Meningkatkan lowongan kerja dan memperbaiki sosial masyarakat ini adalah poin pentingnya,” ujarnya.
Sebelum intervensi GEG, sebagian besar petani belum memiliki alat pengupas kulit biji kopi.
Pengupasan biji kopi masih menggunakan cara tradisional dan biji kopi dijemur diatas karung. Selain itu juga belum ada off taker yang membeli dengan harga layak.
Namun setelah adanya intervensi GEG hingga tahun 2022, teknologi penunjang pengolahan kopi pun mulai tersedia, misalnya adanya unit mesin pulper, gergaji pangkas, gunting pangkas dan lainnya.
Lalu, sebanyak 167 petani mendapatkan pelatihan business plan, olahan dan mutu pasca panen, penggunaan mesin pengupas dan perawatan tanaman kopi.
Tak hanya itu, petani kopi binaan GEGG telah berhasil menjual 8,5 ton kopi green bean, dan terhubung dengan 17 cofee shop. Sehingga pertumbuhan ekonomi bebasiis pengolahan potensi lokal dapat dilakukan.
Workshop nasional Program Tekad ini bertujuan untuk menyamakan persepsi guna meningkatkan sinergitas untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa yang lebih baik.
Selain itu penegasan komitmen dan peran aktif baik dari pemerintah pusat maupun daerah dalam mendorong keberhasilan Program Tekad.
Workshop ini digelar Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) bersama International Fund For Agricultural Development (IFAD). (RO/Z-10)
Pada komoditas telur ayam misalnya, saat ini harganya kisaran Rp27.600 dari sebelumnya Rp27.800 per kg.
Harga beras sudah cukup stabil. Tapi dengan memasukinya musim panen padi yang diperkirakan bulan ini, kami harapkan harganya bisa kembali normal.
KELOMPOK Tani Kopi Wanoja Jawa Barat mengekspor tujuh ton kopi Arabika secara langsung ke Arab Saudi, Kamis (22/2).
Bersamaan naiknya harga sejumlah cabai dan bawang, terdapat juga komoditas yang harganya turun. Di antaranya tomat kecil dari Rp8 ribu menjadi Rp6 ribu per kg dan tomat besar dari Rp10 ribu
Harga beberapa barang komoditas pangan yang perlahan bergerak naik menjelang bulan puasa.
Berbagai skenario yang diupayakan Kementrian Perdagangan agar harga bahan pangan tetap stabil menjelang ramadan.
Pelabuhan Bitung, Pusat Pertumbuhan Ekonomi dan Akses Terpadu di Sulawesi Utara
Digitalisasi diyakini menjadi kunci bagi pertumbuhan ekonomi masa depan. Semakin masif teknologi digital diimplementasikan, semakin cepat pertumbuhan ekonomi melesat.
Di Indonesia, bisnis yang dipimpin oleh perempuan memiliki potensi ekonomi yang sangat besar
Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat masih dapat ditingkatkan hingga akhir 2023.
Investasi Jabar masih akan tertinggi secara nasional
PEMERINTAH daerah dan kalangan pebisnis di Jawa Barat optimistis investasi yang masuk ke wilayah ini pada 2024 masih akan tinggi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved