Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
PEMERINTAH Kota Batam terus mendorong perluasan investasi dan pengembangan sektor Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions (MICE) sebagai bagian dari strategi pembangunan daerah yang berkelanjutan. Langkah ini sejalan dengan komitmen Pemkot Batam dalam menjadikan Batam sebagai kota bisnis dan pariwisata berkelas dunia.
Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, mengatakan pengembangan sektor MICE merupakan salah satu dari 15 program prioritas yang diusung bersama Wakil Wali Kota Batam, Li Claudia Chandra. Menurutnya, sektor ini memiliki potensi besar dalam memperkuat perekonomian daerah serta menarik lebih banyak investasi.
“Batam memiliki banyak keunggulan, baik dari sisi geografis, infrastruktur, maupun regulasi yang mendukung. Ini menjadi daya tarik tersendiri bagi investor dan pelaku industri MICE,” katanya, Rabu (24/7).
Secara geografis, Batam terletak di jalur perdagangan internasional dan berdekatan langsung dengan Singapura dan Malaysia. Letak strategis ini didukung oleh infrastruktur seperti Bandara Internasional Hang Nadim, pelabuhan internasional, kawasan industri terintegrasi, hingga hotel berbintang.
Batam juga memiliki status sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (FTZ), serta termasuk dalam Zona Ekonomi Khusus (SEZ). Proses perizinan yang kini terintegrasi melalui sistem Online Single Submission (OSS) membuat iklim investasi semakin kondusif.
Kinerja ekonomi Batam dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan tren positif. Pada 2022, pertumbuhan ekonomi Batam mencapai 6,48 persen. Angka ini meningkat menjadi 7,04 persen pada 2023 dan tercatat sebesar 6,69 persen pada 2024. Capaian tersebut berada di atas rata-rata nasional dan Provinsi Kepulauan Riau.
Dia menargetkan peningkatan investasi lebih dari 10 persen per tahun dan penciptaan 5.000 hingga 10.000 lapangan kerja baru. Ia juga berharap Batam masuk lima besar tujuan investasi asing langsung (FDI) di Indonesia.
“Transformasi ekonomi Batam tidak hanya pada pembangunan fisik, tapi juga penguatan sektor-sektor strategis seperti MICE yang berkelanjutan dan modern,” ujarnya.
FAKTOR UTAMA
Pemkot Batam mencatat beberapa faktor utama yang mendukung pengembangan MICE, antara lain regulasi pro-investasi, infrastruktur digital untuk mendukung penyelenggaraan acara hybrid, aksesibilitas transportasi udara dan laut yang luas, serta ketersediaan SDM yang kompeten di bidang hospitality.
Pemerintah juga terus membenahi infrastruktur pendukung, seperti pembangunan hotel dan resort bertaraf internasional, pelebaran jalan, serta penguatan layanan transportasi umum. Selain itu, pelatihan dan sertifikasi tenaga kerja di bidang event organizer dan perhotelan terus digencarkan, sejalan dengan pemberian insentif fiskal dan non-fiskal bagi investor.
Dengan strategi ini, Pemko Batam optimistis dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), memperluas peluang kerja, menggerakkan UMKM, serta meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara. “Batam akan terus berkembang menjadi salah satu destinasi unggulan di kawasan Asia Tenggara,” tambahnya. (E-2)
APINDO dorong penguatan UMKM melalui program AUM, DSC, dan kerja sama pentahelix untuk meningkatkan daya saing usaha lokal di tengah tantangan global.
OBSESI untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi 8% agar Indonesia keluar dari middle income trap (MIT) masih terasa berat.
Kekayaan Intelektual (KI) terbukti menjadi motor penting pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini ditegaskan Direktur Jenderal KI Kementerian Hukum, Razilu.
DI dunia ekonomi yang penuh kalkulasi dan proyeksi, kita sering terbuai oleh ilusi keteraturan.
capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat menjadi 5,12 persen. Itu dinilai ekonom didorong oleh investasi dan konsumsi rumah tangga
Meski konsumsi kelas atas cenderung melemah, kekuatan konsumsi secara keseluruhan banyak berasal dari sektor informal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved