Headline

Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.

Ekonom : Pertumbuhan Ekonomi 5,12 Persen Dipicu Investasi dan Konsumsi Rumah Tangga

Ihfa Firdausya
11/8/2025 18:18
Ekonom : Pertumbuhan Ekonomi 5,12 Persen Dipicu Investasi dan Konsumsi Rumah Tangga
Ilustrasi.(Antara Foto)

CHIEF Economist Permata Bank Josua Pardede menyebut capaian pertumbuhan ekonomi nasional meningkat menjadi 5,12 Persen year-on-year (yoy). Hal tersebut didorong oleh penguatan investasi (Pembentukan Modal Tetap Bruto/PMTB) dan konsumsi rumah tangga, meskipun belanja pemerintah masih mengalami kontraksi.

Capaian itu menurutnya lebih tinggi dibandingkan 4,87% pada triwulan sebelumnya. Angka itu juga melampaui konsensus pasar sebesar 4,80%.

"Pertumbuhan di atas ekspektasi ini mencerminkan ketahanan ekonomi domestik di tengah ketidakpastian global. Investasi swasta, khususnya pada mesin dan peralatan, melonjak signifikan, sejalan dengan meningkatnya impor barang modal dan percepatan sejumlah proyek infrastruktur," ujarnya dalam media briefing secara daring, Senin (11/8).

"Konsumsi rumah tangga juga tetap solid, didukung oleh momentum hari raya Idul fitri dan Idul adha. Ke depan, tantangan eksternal seperti tensi dagang global masih perlu diwaspadai," imbuh Josua.

Sepanjang triwulan Il 2025, kata dia, investasi tumbuh 6,99% yoy, tertinggi sejak awal 2021. Pertumbuhan signifikan terjadi pada kategori mesin dan peralatan sebesar 25,30% dan bangunan serta struktur sebesar 4,89%.

Konsumsi rumah tangga tumbuh 4,97% yoy. Capaian itu sedikit meningkat dari triwulan sebelumnya, terutama pada sektor transportasi & komunikasi, makanan & minuman, serta  restoran & hotel.

Dari sisi perdagangan luar negeri, ekspor tumbuh 10,67% yoy dan impor 11,65% yoy. Hal tersebut, kata Josua, mencerminkan aktivitas front-Ioading oleh mitra dagang yang mana mereka membeli produk impor lebih awal dan menumpuknya menjelang implementasi tarif timbal balik AS.

Sektor manufaktur, perdagangan, informasi & komunikasi, serta konstruksi menurutnya menjadi kontributor utama pertumbuhan. Sementara sektor jasa Iainnya mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 11,31%.

"Dengan mempertahankan kebijakan fiskal dan moneter yang akomodatif, kami memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 berada di kisaran 4,8%-5,1%," ungkap Josua.

"Pertumbuhan ekonomi pada semester dua diperkirakan akan ditopang oleh belanja pemerintah serta dukungan paket stimulus untuk menjaga konsumsi rumah tangga. Investasi akan ditopang oleh belanja modal pemerintah dan kebijakan moneter yang akomodatif termasuk lanjutan pemotongan suku bunga kebijakan," pungkasnya. (H-4)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya