Produk Ekspor Terbesar AS ke RI Tarif 0 Persen, Ini Daftarnya!

 Gana Buana
17/7/2025 14:52
Produk Ekspor Terbesar AS ke RI Tarif 0 Persen, Ini Daftarnya!
Daftar produk ekspor AS yang bebas tarif masuk Indonesia(Reuters)

Produk ekspor terbesar AS ke RI tarif 0% kini menjadi perhatian utama dalam hubungan perdagangan Indonesia-Amerika Serikat. Melalui kesepakatan strategis yang diumumkan pada Juli 2025, sejumlah komoditas dari Amerika kini dapat masuk ke Indonesia tanpa dikenakan tarif bea masuk.

Langkah ini diambil untuk memperkuat kerja sama ekonomi serta menjaga stabilitas pasokan dan harga di dalam negeri.

10 Produk Ekspor AS ke Indonesia yang Bebas Tarif (0%)

Berikut adalah daftar 10 produk utama yang masuk kategori ekspor AS ke Indonesia dengan tarif 0%:

1. Gandum

Digunakan untuk industri makanan dan minuman, khususnya pabrik roti dan mi instan. Indonesia mengimpor jutaan ton per tahun dari AS.

2. Jagung

Komoditas penting untuk pakan ternak dan industri makanan. AS adalah pemasok utama dunia dengan kualitas unggul.

3. Kedelai

Bahan baku utama tahu, tempe, dan kecap. AS merupakan eksportir kedelai terbesar dunia.

4. Kapas

Digunakan dalam industri tekstil dan garmen. Kapas AS terkenal karena kualitas seratnya yang panjang dan bersih.

5. Gas Alam Cair (LNG)

Mendukung kebutuhan energi nasional untuk pembangkit listrik dan industri berat.

6. LPG (Liquefied Petroleum Gas)

Banyak digunakan untuk kebutuhan rumah tangga dan industri, kini lebih terjangkau karena bebas tarif.

7. Pesawat Boeing

Indonesia membeli 50 unit Boeing baru tanpa bea masuk, mendukung pengembangan sektor transportasi udara.

8. Besi dan Baja AS

Komoditas penting untuk infrastruktur dan konstruksi. Sebelumnya dikenai tarif 5–10%, kini menjadi 0%.

9. Alat Kesehatan dan Medis

Termasuk MRI, ventilator, hingga alat bedah dari AS kini bisa diimpor tanpa beban tarif.

10. Laptop dan Elektronik Konsumen

Termasuk ponsel, komputer, dan perangkat digital lainnya. Tarif turun drastis hingga mendekati 0%, mendukung transformasi digital nasional. 

Tarif Impor Trump 19 Persen ke Indonesia

Seperti yang diketahui, sebelumnya pmerintah Amerika Serikat dan Indonesia resmi mencapai kesepakatan dagang besar yang menandai berakhirnya ketegangan dagang dua negara dalam beberapa bulan terakhir. Kesepakatan ini menyusul kebijakan agresif tarif impor baru yang dicanangkan Presiden Donald Trump awal April lalu.

Pada 2 April 2025, Presiden Trump mengumumkan kebijakan "reciprocal tariffs" dalam pidato bertajuk Liberation Day, yang menetapkan tarif dasar 10% bagi mayoritas barang impor ke AS.

Negara-negara dengan defisit perdagangan besar terhadap AS, termasuk Indonesia, menghadapi ancaman tarif khusus hingga 50%, dan khusus Indonesia ditetapkan 32% mulai 9 April 2025. Namun, penerapannya ditunda selama 90 hari guna memberi ruang negosiasi.

Dalam kurun waktu dua bulan pasca pengumuman tersebut, pemerintah Indonesia yang dipimpin Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan diplomasi intensif. Jakarta menawarkan sejumlah konsesi strategis kepada Washington, termasuk membuka keran impor untuk bahan baku industri, menurunkan ambang batas kandungan lokal dari 40% menjadi 25%, serta komitmen peningkatan impor energi dan produk pertanian dari AS senilai puluhan miliar dolar.

Upaya tersebut membuahkan hasil pada 7 Juli 2025, ketika kedua negara menandatangani nota kesepahaman (MoU) dagang bernilai antara US$34–52 miliar. Paket tersebut mencakup:

  • Pembelian energi AS senilai US$15–15,5 miliar
  • Impor komoditas agrikultur sebesar US$4,5 miliar
  • Pembelian hingga 75 unit pesawat Boeing

Presiden Trump secara resmi mengumumkan finalisasi kesepakatan melalui media sosial kemarin, Selasa (15/7). Dalam pernyataannya, Trump menyebut bahwa Indonesia kini memberikan "Complete and Total Access" bagi produk ekspor AS dengan tarif 0%.

Sebagai bagian dari kesepakatan timbal balik, AS menetapkan tarif tetap 19% untuk ekspor Indonesia ke pasar Amerika—angka yang secara signifikan lebih rendah dibandingkan rencana tarif 32% yang sebelumnya diumumkan. (Financial Times/Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya