Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
PRESIDEN Republik Indonesia Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa harga cokelat di pasar internasional tengah mengalami lonjakan tajam. Permintaan terhadap komoditas ini meningkat signifikan, termasuk dari negara-negara nontradisional seperti Belarus.
“Harga cokelat dunia saat ini sangat tinggi. Banyak negara menantikan pasokan dari Indonesia. Namun kita juga harus segera melakukan pembibitan dan peremajaan tanaman cokelat. Ini akan segera kita laksanakan,” kata Presiden Prabowo usai bertemu Presiden ke-7 RI Joko Widodo di kediamannya di Gang Kutai Negara Nomor 01, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah.
Menurut Prabowo, lonjakan harga tersebut dipicu oleh gangguan produksi di negara-negara produsen utama seperti Amerika Latin dan Afrika. Ia menyebut adanya wabah tanaman yang menyebabkan kerusakan serius pada pohon-pohon cokelat di wilayah tersebut.
“Di Amerika Latin dan Afrika tampaknya sedang terjadi wabah yang menyerang tanaman cokelat. Banyak pohon yang rusak,” jelasnya.
Menanggapi situasi ini, Prabowo menilai Indonesia memiliki peluang besar untuk meningkatkan peran dalam rantai pasok global. Ia menekankan pentingnya revitalisasi sektor perkebunan cokelat nasional guna menjawab permintaan pasar yang meningkat.
“Kita harus ambil kesempatan ini. Revitalisasi perkebunan harus dipercepat agar Indonesia bisa menjadi pemain utama di pasar cokelat dunia,” tegasnya.
Sejumlah Komoditas Ekspor Indonesia Diupayakan Kena Tarif 0% ke AS
Indonesia hapus tarif 0% untuk produk ekspor AS. MoU dagang senilai USD 52 miliar mencakup energi, agrikultur, dan Boeing. Tarif ekspor RI ke AS turun ke 19%.
SUB Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), PT Perkebunan Nusantara IV menyebut capaian komoditas non core (bukan inti) teh dan karet meraih laba positif untuk pertama kali sejak 1996.
Kolaborasi ini membantu pelaku industri dan petani komoditas kopi dan kakao untuk memenuhi poin-poin keberlanjutan agar komoditas dapat diekspor dan diterima pasar global.
PRESIDEN Prabowo Subianto membantah anggapan bahwa ekonomi Indonesia hanya bagus di atas kertas. Ekonom UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, meresponsnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved