Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PT Danareksa Investment Management (DIM) mengadakan acara Investor Gathering dengan tema “ESG Investing: Building Sustainable Resilient Portfolio.” Acara tersebut menjadi ajang bagi para investor mendapatkan kabar terbaru bagi para investor di dunia yang mereka geluti. Sehingga mereka bisa mengoptimalkan investasi secara berkelanjutan atau ESG, melalui Reksa Dana Indeks MSCI Indonesia ESG Screened.
“Acara ini dilaksanakan sebagai bentuk komitmen kami untuk dalam memberikan insight dan mendukung investasi secara ESG atau investasi yang berfokus pada lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan yang semakin populer di kalangan investor global,” ujar Upik Susiyawati, Direktur Sales & Marketing DIM, dalam keterangan pers yang diterima pada Selasa (21/3).
“Tentunya kami juga ingin memberikan apresiasi tertinggi kepada seluruh investor yang telah berkomitmen untuk mendukung investasi secara berkelanjutan. Hal ini menunjukan semakin tingginya perhatian investor terhadap dampak lingkungan dan sosial yang ditimbulkan serta meningkatnya kesadaran akan pentingnya tata kelola perusahaan yang baik untuk berbisnis secara keberlanjutan,” tutup Upik.
Baca juga: Riset Jadi Kunci bagi Investor Kripto Pascakrisis Silvergate
Adapun acara Investor Gathering kali ini dihadiri oleh berbagai ahli di bidangnya, di antaranya yaitu Anton Hendranata, Chief Economist BRI.
Dalam pemaparannya, ia menyampaikan bahwa tahun lalu telah menjadi waktu yang penuh tantangan bagi pasar keuangan dan investasi global maupun domestik. Meskipun pandemi covid-19 telah mereda, hal tersebut telah menyebabkan gangguan terhadap perekonomian dan bisnis, serta menimbulkan ketidakpastian yang signifikan di pasar keuangan dan investasi.
Selain itu kenaikan suku bunga acuan bank sentral di berbagai negara, termasuk Indonesia, dan tingginya inflasi menyebabkan ketidakpastian di pasar saham, meningkatkan imbal hasil obligasi, dan melemahkan berbagai nilai tukar terhadap dolar AS. Belum lagi kondisi geopolitik antara Rusia dan Ukraina telah mendisrupsi pasokan energi dan pangan ke berbagai negara. Begitu juga dengan perubahan iklim dan lingkungan yang semakin memburuk dalam beberapa dekade terakhir dan peningkatan emisi CO2 yang naik secara signifikan menjadi tantangan bagi perekonomian, termasuk di Indonesia.
Senada dengan Anton, Chief Investment Officer (CIO) DIM, Herman Tjahjadi, mengatakan bahwa pada Maret ini, pasar saham global sedang dilanda ketidakpastian yang tinggi setelah krisis yang menimpa Silicon Valley Bank (SVB) di Amerika Serikat dan Credit Suisse di Eropa.
Baca juga: SLC Malaysia: Banyak Investor Ingin Berinvestasi di IKN Nusantara
Namun perekonomian di Indonesia tetap baik dan terjaga. Hal tersebut akan menjadi daya tarik bagi investor global yang sedang mencari safe heaven investment opportunity di tengah ancaman resesi di negara-negara belahan utara. Dengan terkoreksinya IHSG ke sekitar level 6,500-6,600, ini menjadi kesempatan berharga untuk mengakumulasi saham-saham domestik berkualitas tinggi berdasarkan kriteria ESG, yang sangat menekankan investasi yang sustainable, resilient, dan berkelanjutan untuk jangka panjang.
Adapun acara dihadiri juga oleh Yunarto Wijaya selaku Direktur Utama Charta Politika dan Jessica Yupano Client Coverage at MSCI Inc.
Sebagai informasi perihal produk ESG DIM, yaitu produk Danareksa MSCI Indonesia ESG Screened Kelas B, produk yang diperdagangkan khusus untuk investor Institusi melalui tenaga pemasar DIM dan merupakan produk investasi yang mengacu kepada indeks MSCI Indonesia ESG Screened, melalui proses screening “ESG Screened” dengan menggunakan metodologi negative screening, yang mana mengecualikan perusahaan yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip Global Compact PBB, dan ditinjau setiap kuartal. (RO/Z-6)
Kawasan Canggu kian dilirik investor dunia sebagai aset investasi potensial, tak hanya untuk masa kini tetapi juga jangka panjang.
Pemerintah Indonesia terus berupaya menggaet investor asal Korea Selatan. Langkah teranyar dilakukan melalui penyelenggaraan Gwangyang Business Forum 2025.
OJK mencatat, per 31 Juli 2025, IHSG menguat ke level 7.484, membukukan kenaikan 5,71% ytd.
Tokenize Indonesia, sebuah inisiatif akselerator yang diinisiasi BRI Ventures, Saison Capital, dan Coinvestasi, secara resmi menggelar rangkaian workshop.
PT Allianz Global Investors Asset Management Indonesia, sebuah perusahaan manajemen investasi, secara resmi mengumumkan kemitraan strategis dengan Standard Chartered Indonesia.
MAYORITAS investor pemula merasa kebingungan saat memulai saham apa yang dipilih, kapan membeli, bagaimana mengelola risiko, dan siapa yang bisa dipercaya untuk bertanya.
Ara Grace telah jatuh cinta pada dunia bisnis, tapi katanya musik tetap menjadi bagian tak terpisahkan, dia tetap akan kembali ke musik.
Lonjakan kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali—mencapai 2,64 juta orang dalam lima bulan pertama 2025—menjadi mesin penggerak utama.
Permintaan hunian sementara seperti rumah kos dan apartemen terus tumbuh di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, hingga Bali.
Kerja sama ini bertujuan meningkatkan efektivitas penanganan dan penyelesaian masalah hukum perdata dan tata usaha negara yang dihadapi Peruri, baik di dalam maupun di luar pengadilan.
BISNIS food and beverage (FB) masih menjajikan sebagai penggerak ekonomi makro. Salah satunya bisnis donat yang disukai banyak kalangan.
PENETAPAN kembali Zarof Ricar sebagai tersangka kasus korupsi oleh Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (JAM-Pidsus) Kejaksaan Agung dinilai belum cukup
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved