Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BADAN Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) kembali menggelar Gerakan Rumah Pertama Tapera (Gema Tapera). Kali ini, Gema Tapera hadir di Kementerian Agama, di Lapangan Utama mulai dari tanggal 8 Maret hingga 10 Maret 2023.
Dalam kegiatan Gema Tapera, BP Tapera menghadirkan Rumah Tapera. Rumah Tapera adalah pembiayaan perumahan yang diberikan oleh BP Tapera ‘untuk rumah pertama’ meliputi Rumah Tapera Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Bangun Rumah (KBR) dan Kredit Renovasi Rumah (KRR).
Komisioner BP Tapera, Adi Setianto menyampaikan, sejak 2022, BP Tapera sudah ditunjuk menjadi Operator Investasi Pemerintah. Sehingga, Rumah Tapera lainnya yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat umum adalah pembiayaan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Baca juga: Jeratan Pinjol Persulit Proses KPR
“Semua fasilitas pembiayaan di Rumah Tapera ini, ditawarkan dengan bunga rendah dan tetap sepanjang masa angsuran yaitu di 5% dengan batas penghasilan di angka Rp8 juta di luar domisili di Papua dan Papua Barat dan Rp10 juta untuk Papua dan Papua Barat,” ungkap Adi dalam keterangan resmi yang diterima.
Ia menjelaskanc Rumah Tapera jenis KPR uang mukanya (dp) adalah 0% dengan masa angsuran hingga 30 tahun. Sedangkan untuk KBR bisa dengan masa angsuran hingga 15 tahun dengan limit pembiayaan hingga Rp150 juta.
Baca juga: BP Tapera Percepat Pemutakhiran Data Peserta
Untuk KRR peserta Tapera bisa memanfaatkan dengan masa tenor 5 tahun dengan pembiayaan paling tinggi hingga Rp75 juta. Untuk FLPP uang muka ringan, bebas premi asuransi, bebas PPN, selama masa angsuran hingga 20 tahun.
“Kami berharap Rumah Tapera dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat, baik dari PNS maupun masyarakat umum lainnya. Rumah dengan harga terjangkau, cicilan ringan dan bahkan bisa dengan uang muka 0%,” tambah dia.
Agar fungsi BP Tapera lebih jelas, pihaknha akan mengadakan sosialisasi terkait hal ini di kantor Kementerian Agama. Program Gema Tapera ini didukung oleh bank penyalur Rumah Tapera yaitu BTN, BTN Syariah, BRI, Mandiri, BNI dan BSI serta 17 pengembang perumahan.
Dalam acara tersebut pengunjung memiliki kesempatan untuk memenangkan hadiah uang elektronik hingga jutaan Rupiah setiap harinya. Pengunjung bisa berkonsultasi di Rumah Cantik, bertanya kepada ahlinya bagaimana menata Rumah Tapera agar asri, nyaman dan kekinian.
Selain itu, bagi peserta Tapera bisa melakukan pemutakhiran data dan cek saldo tabungannya.
Pada 2023, BP Taperamemiliki target membiayai Rumah Tapera untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Renovasi Rumah (KRR) dan Kredit Bangun Rumah (KBR) sebanyak 12.072 unit senilai Rp1,5 triliun. Sedangkan untuk Rumah Tapera FLPP sebanyak 229 ribu unit senilai Rp25,18 triliun.
Hingga Senin (6/3) kemarin, telah disalurkan Rumah Tapera FLPP sebanyak 28.948 unit senilai Rp3,23 Triliun. Sedangkan Rumah Tapera per periode yang sama sebanyak 606 unit senilai Rp91,42 Miliar. (Z-10)
Impian punya rumah sendiri kini semakin dekat! Dengan Fasilitas Pembiayaan Rumah Tapera dari BP Tapera
Pekerja yang sudah memiliki hunian atau rumah tetap wajib ikut simpanan Tapera
BP Tapera ditargetkan oleh pemerintah menyalurkan dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebesar 220 ribu unit rumah senilai Rp28,2 Triliun pada 2025.
Hasil pemantauan yang dilakukan oleh para petugas ini menjadi rujukan bagi Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dalam (PKP) memastikan hunian yang layak.
Maruarar Sirait mengapresiasi kinerja Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) yang berhasil merealisasikan penyaluran FLPP Kuartal I Tahun 2025 yang mencapai 53.874 unit.
Program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebagai upaya menyediakan akses rumah subsidi
KSPSI Jabar menilai kebijakan pemerintah terkait kewajiban iuran untuk Tapera dengan potongan sebesar 3% dari gaji setiap bulan dianggap tak sensitif dengan kondisi perekonomian rakyat.
Pasalnya, kebijakan tersebut dianggap memberatkan pekerja yang harus diwajibkan ikut dalam kepesertaan Tapera. Iuran kepesertaannya pun cukup besar dengan penghitungan
Ratusan masa aksi dari kalangan buruh melakukan demo di kawasan patung kuda, Jakarta Pusat. Salah satu tuntutanya yakni mendesak pemerintah mencabut peraturan tentang Tapera
Guru-guru swasta dan honorer atau Non ASN cemas. Tapera rencananya bukan hanya menyasar ASN namun juga pekerja swasta dan pekerja yang dikategorikan pekerja mandiri.
Mendikdasmen Abdul Mu'ti membahas rencana pembangunan rumah untuk guru. Mendikdasmen menyoroti rencana pembangunan rumah untuk guru agar dapat memberikan semangat dalam mengajar
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved