Headline

Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.

Rumah Subsidi Hadir Merata untuk Rakyat Indonesia

Media Indonesia
15/8/2025 14:46

PROGRAM Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) kian membumi. Pemerintah hadir memberikan karpet merah bagi rakyat berupa kemudahan kepemilikan rumah yang layak dan terjangkau. Dari ujung barat Aceh hingga timur Papua, dari pekerja formal hingga non-formal, dari petani, nelayan, guru, tenaga Kesehatan, buruh pabrik hingga ASN bisa menikmati manfaat dari program rumah subsidi, KPR Sejahtera FLPP.

Pemerintah telah merealisasi program rumah subsidi KPR Sejahtera FLPP dari 2010 hingga 12 Agustus 2025 sebanyak 1.750.914 unit rumah senilai Rp170,085 triliun. Khusus untuk BP Tapera sebagai operator investasi pemerintah (OIP) yang ditunjuk Kementerian Keuangan untuk mengelola dana FLPP sejak 2022 hingga 12 Agustus 2025 telah menyalurkan total dana FLPP sebanyak 807.335 unit rumah senilai Rp94,91 triliun.

Rumah subsidi FLPP tersebut dibangun oleh 7.064 pengembang di 10.719 lokasi perumahan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia di 33 provinsi, 391 kabupaten/kota.

Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho menyampaikan bahwa target penyaluran FLPP pada 2025 sebesar 350 ribu unit dengan penyebaran yang tersegmentasi dan berpihak pada semua profesi. 

Saat ini penyaluran subsidi yang sudah dan sedang dilakukan ialah untuk para guru sebanyak 20 ribu unit rumah, tenaga kesehatan sebanyak 20 ribu unit, wartawan 3.000 unit rumah, pekerja migran 20 ribu unit, buruh 20 ribu unit, BPS 20 ribu unit, Polri 14.500 unit, Kemendagri sebanyak 2 ribu rumah, asisten rumah tangga (ART) 1.000 unit, dan driver taksi, baik online maupun konvensional sebanyak 1.000 unit rumah dan Papua Pegunungan sebanyak 2.200 unit rumah.

Rumah subsidi ini tersebar di seluruh wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Keberhasilan ini tidak terlepas dari kolaborasi erat bersama dengan 41 bank penyalur dan 20 asosiasi perumahan. Kontribusi asosiasi perumahan seperti REI, Apersi, Himperra, Asprumnas, dan asosiasi perumahan lainnya turut memperluas cakupan rumah subsidi di berbagai daerah.

Dengan pencapaian tahun ini, yakni realisasi penyaluran dana FLPP per 12 Agustus 2025 sebesar 152.035 unit rumah dengan Rp18,86 triliun, tentu masih panjang jalan untuk mencapai target 350 ribu unit. Namun BP Tapera optimistis target tersebut akan tercapai.

Komitmen pemerintah, semangat gotong royong para pengembang dan peran aktif masyarakat menjadi kunci mewujudkan impian memiliki rumah layak dan terjangkau untuk semua.

Ayo Segera Manfaatkan Peluang ini! Bagi masyarakat Indonesia yang belum memiliki rumah segera manfaatkan peluang ini. Dengan uang muka mulai dari 1% dengan tenor cicilan hingga 20 tahun, masyarakat calon penerima FLPP bisa mengangsur dengan cicilan yang sangat terjangkau, cukup Rp1 jutaan. 

“Dari pada ngontrak rumah, lebih baik cicil rumah. Harga rumah terjangkau, dapat bantuan uang muka lagi Rp4 juta. Bebas premi asuransi jiwa, kebakaran dan kredit, serta PPN,” ungkap Komisioner Heru menegaskan.

Saat ini harga rumah subsidi dengan minimal luasan 21 m2 - 36 m2 untuk daerah Jawa (tidak termasuk Jabotabek) dan Sumatera hanya Rp166 juta, Kalimantan senilai Rp182 juta, Sulawesi Rp173 Juta, serta Jabodetabek, Maluku dan Bali NTB senilai Rp185 juta.

Adapun di Papua harga rumah subsidi dipatok sebesar Rp240 juta. Dengan berbagai kemudahan dan harga rumah yang relatif terjangkau, semestinya tidak ada alasan bagi masyarakat untuk tidak memiliki akses ke pembiayaan perumahan.

Nah, sebelum mengakses pembiayaan rumah subsidi ini, pastikan memenuhi persyaratan yang ada. Belum memiliki rumah sendiri, belum pernah menerima subsidi pembiayaan perumahan dan tentunya warga negara Indonesia. Yang terpenting lagi ialah pastikan memiliki batas penghasilan sesuai dengan zona yang ada, sesuai wilayah masing-masing.

Pemerintah melalui Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) telah memperluas akses masyarakat untuk bisa menikmati manfaat FLPP dengan membaginya menjadi empat zona. Zona di pulau Jawa (kecuali Jabodetabek) dengan batas penghasilan Rp8,5 juta hingga batasan tertinggi untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi memiliki batas penghasilan Rp12 juta untuk yang tidak kawin dan Rp14 juta untuk yang sudah kawin.

Untuk mengakses pembiayaan perumahan FLPP ini pastikan juga mengunduh terlebih dahulu aplikasi SiKasep melalui android. Melalui aplikasi ini nantinya masyarakat diminta untuk mengisi data diri, memilih lokasi perumahan subsidi yang tersebar di seluruh Indonesia dan bank penyalur. Di situ akan tertera info rumah subsidi, baik harga maupun lokasi dan pengembang yang membangunnya.

Jika sudah memilih lokasi dan bank penyalur, masyarakat yang merupakan calon debitur tinggal mengikuti prosedur pengajuan melalui bank penyalur. “Prosesnya mulai dari mendaftar hingga akad kredit maksimal 3 bulan, bahkan bisa lebih cepat jika semua persyaratan terpenuhi dan lolos subsidi dan BI checking,” jelas Komisioner Heru.

Ia menambahkan BP Tapera memastikan bahwa rumah bukanlah impian bagi segelintir orang, tapi hak yang bisa dijangkau semua kalangan.

“Karena itu, jika rumah subsidi sudah diperoleh, pastikan rumahnya dihuni, jangan dipindahtangankan dan disewakan,” ujar Komisioner Heru mengingatkan. (RO)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya