Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
ASOSIASI Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) mendorong ketersediaan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Ibu Kota Nusantara (IKN). Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Apersi Junaidi Abdillah menilai saat ini perencanaan untuk rumah MBR di IKN masih belum terlihat.
“Di IKN butuh juga hunian yang mendukung pemerintahan yang ada di sana. Termasuk di antaranya, siapa yang akan support misalnya cleaning service, office boy, staf-staf kelas bawah, itu kan semua butuh rumah,” ujar Junaidi kepada wartawan di Jakarta, pekan lalu.
Apersi yang berfokus pada pembangunan rumah MBR berharap hunian menengah ke bawah juga menjadi perhatian dalam pembangunan IKN.
Baca juga : Rumah Tipe Kecil Jadi Favorit Milenial
“Jangan yang diperhatikan hanya kelas atas semua. Sampai sekarang untuk rumah MBR belum jelas di IKN,” ujar Junaidi.
Di sisi lain, ia yakin kepindahan ibu kota tidak menghilangkan potensi sektor perumahan di Jakarta dan sekitarnya.
“Pusat ekonomi masih di sekitar Jabodetabek. Kalau di IKN kan kaitannya menyuplai untuk yang migrasi ke sana. Tapi kaitan (pasar properti) Jabodetabek saya pikir tidak ada masalah,” jelasnya.
Baca juga : BP Tapera Salurkan Rp9 Triliun untuk Rumah Subsidi bagi MBR di 2024
Hal senada juga diungkapkan Head of Research Rumah123 Marisa Jaya. Proporsi popularitas tahunan Jakarta dalam pencarian rumah masih terus meningkat sejak akhir tahun 2023, terutama di area Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, dan Jakarta Utara.
“Hal ini mengindikasikan bahwa rencana perpindahan ibu kota dari Jakarta ke IKN belum terlihat berdampak signifikan pada sektor properti hunian di Jakarta. Tren pencarian masih tercatat stabil sejak tahun lalu, dan popularitas Jakarta sebagai lokasi hunian masih akan terus bertumbuh,” ujarnya dalam keterangan resmi, pekan lalu.
Rumah123 Flash Report edisi Juli 2024 menunjukkan pertumbuhan popularitas tahunan masih dipimpin kota-kota di Jakarta dan sekitarnya. Pada Juni 2024, pertumbuhan permintaan (enquiries) terhadap rumah di Jakarta yang disewa tumbuh 59,8% dan hunian yang dijual sebesar 114,9% secara tahunan.
Baca juga : Program Sejuta Rumah 2024 Kementerian PUPR Capai 79.568 Unit di Akhir Februari
“Secara keseluruhan, pertumbuhan permintaan terhadap rumah tapak di Jakarta pada bulan Juni tercatat sebesar 90,1% secara tahunan,” katanya.
Walaupun kenaikan indeks harga cenderung stagnan, lanjutnya, rumah seken di Jakarta masih menjadi opsi utama bagi pencari properti yang mencari hunian di tengah kota namun dengan harga terjangkau.
“Hal ini mengingat suplai rumah seken yang ditawarkan di Jakarta terbilang masih sangat beragam dan memiliki rentang harga yang bervariasi, sehingga dapat mengakomodasi kebutuhan atau preferensi kelas menengah, menengah-atas,” pungkasnya. (H-2)
Pemerintah diminta membedakan skema subsidi perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan masyarakat berpenghasilan tanggung (MBT).
Laporan Pinhome menyebut bahwa preferensi dan tingkat kemampuan finansial generasi milenial umumnya pada segmen harga rumah menengah ke bawah.
PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) telah menyalurkan pembiayaan untuk kepemilikan lebih dari 57 ribu rumah subsidi bagi masyarakat Indonesia hingga Juni 2023.
Harga rumah bersubsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) akhirnya mengalami penyesuaian setelah 3 tahun terakhir stagnan.
Penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) rumah subsidi hingga Juli 2023 mencapai 103.749 unit rumah atau 47,15% dari target tahun ini.
PROGRAM nasional Presiden Prabowo Subianto dalam membangun 3 juta rumah layak huni untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) terus dijalankan di berbagai daerah.
Hal tersebut akan meningkatkan akses masyarakat untuk memiliki rumah
Enam paket program Gratis yang diluncurkan adalah, pendidikan gratis, kesehatan gratis, hingga penyediaan rumah gratis untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Sebanyak 483.816 guru di Indonesia belum memiliki rumah layak huni. Pemerintah memberikan perhatian khusus kepada para guru dengan menargetkan penyediaan 20.000 hunian terjangkau pada 2025
PROGRAM 3 juta rumah yang bakal dieksekusi oleh pemerintah dinilai berpotensi menimbulkan risiko di pasar portofolio. Itu karena salah satu skema pembiayaan ialah penerbitan SBN
DINAS PRKP DKI Jakarta akan memberlakukan pembatasan waktu sewa rumah susun (rusun). Hal ini dilakukan agar penggunaan rusunawa sesuai dengan peruntukannya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved