Selasa 07 Februari 2023, 20:10 WIB

IPO Tingkatkan Daya Saing Pertamina Geothermal Energy

mediaindonesia.com | Ekonomi
 

SENIOR Advisor Asosiasi Panas Bumi Indonesia (API) Abadi Poernomo menilai positif initial public offering (IPO) PT Pertamina Geothermal Energy (PGE).

Dengan masuk ke bursa saham, lanjut Abadi, PGE akan semakin efisien yang pada akhirnya akan meningkatkan pula daya saing perusahaan. 

“Efisiensi berpengaruh terhadap daya saing PGE. Dan pada akhirnya tarif listrik bisa ditekan lebih kuat lagi,” kata Abadi kepada media pada Selasa (7/2). 

Peningkatan efisiensi dan juga efektivitas penggunaan dana, lanjut Abadi, terkait erat dengan keberadaan pemegang saham dari luar. Terlebih, karena juga terdapat prinsip transparansi pada perusahaan terbuka.

“Karena itulah, melalui IPO, kontrol terhadap perusahaan menjadi lebih ketat,” kata dia. 

Baca juga: IPO Jumbo Perdana 2023, PGE Bidik Dana Rp9,78 Triliun

IPO PGE sendiri, menurut Abadi merupakan upaya yang tepat. Dalam hal ini, menjadi cara untuk mendapatkan dukungan pendanaan yang lebih murah.

Dana tersebut sangat dibutuhkan, karena investasi geothermal memang sangat mahal.

“Misal kalau posisi sekarang untuk mengembangkan 100 MW, maka dibutuhkan USD500 juta. Artinya, dengan masuknya dana lewat IPO, PGE bisa ekspansi lebih kuat,” urai Abadi. 

Dengan demikian, imbuh Abadi, melalui IPO PGE bisa lebih fokus mandiri, walau 70% masih dipegang Pertamina. Tetapi setidaknya, lebih lincah dari sisi pendanaan.

Memang, sebelumnya PGE bisa saja memperoleh dari lembaga pinjaman, misal World Bank dengan bunga murah. Tetapi perlu diingat, bahwa perusahaan wajib membayar pinjaman setiap tahun.

“Ini yang berbeda dengan IPO. Karena melalui IPO, untung atau rugi bisa di-share ke pemegang saham,” jelasnya. 

Begitu pula di luar negeri, jelas Abadi. Sudah jamak ditemui perusahaan energi yang masuk ke bursa saham. Pada umumnya, perusahaan tersebut bergerak di bidang energi terbarukan, seperti hydro dan hybrid photoponic solar.

“Banyak banget, di Amerika saja banyak,” kata Abadi.

Di sisi lain, Abadi sepakat bahwa IPO PGE juga mendukung pencapaian target Net Zero Emission (NZE) paling lambat 2060. Pasalnya, geothermal memang menjadi backbone dalam upaya mendukung dekarbonisasi.

Geothermal dan hydro paling sustain dengan energi baru terbarukan. Efektivitas panas bumi bisa mencapai 90%-100%. Sementara, photoponic yang hanya sekitar 17 persen,” pungkasnya. (RO/OL-09)

Baca Juga

ANTARA/INDRIANTO EKO SUWARSO

IHSG Ditutup di Zona Merah

👤Antara 🕔Senin 20 Maret 2023, 17:42 WIB
Indeks LQ45 turun 8,68 poin atau 0,94% ke posisi...
Ist

Jakcloth Ramadan 2023 Targetkan 1,5 Juta Pengunjung di 13 Kota

👤mediaindonesia.com 🕔Senin 20 Maret 2023, 17:11 WIB
Kampanye JakCloth hingga hari ini adalah membawa serta produk pakaian lokal agar masyarakat Indonesia mencintai produk dari negeri...
ANTARA/GALIH PRADIPTA

Jumlah Peserta BI-Fast Bertambah

👤Fetry Wuryasti 🕔Senin 20 Maret 2023, 17:07 WIB
Ada 14 bank yang baru ikut serta menggunakan...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya