Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Komitmen pada Lingkungan dan Tata Kelola, Syarat Perusahaan Tangguh Atasi Krisis

Iis Zatnika
12/9/2024 13:35
Komitmen pada Lingkungan dan Tata Kelola, Syarat Perusahaan Tangguh Atasi Krisis
Sebanyak 112 perusahaan yang terdiri atas BUMN, BUMD, serta swasta, mengikuti Top GRC (Governance, Risk, and Compliance) 2024(Dok Istimewa)

Sebanyak 112 perusahaan yang terdiri atas BUMN, BUMD, serta swasta, mengikuti Top GRC (Governance, Risk, and Compliance) 2024 yang bertema Leadership for Sustainable Impact: GRC, ESG, and SDGs. Kompetisi ini menguji konsep dan implementasi pendekatan GRC, ESG (environment, social, and governance), dan SDGs (sustainable development goals).

Ketua Dewan Juri Ketua Dewan Juri Top GRC Awards 2024 Antonius Alijoyo menyatakan, agar bisnis tumbuh berkelanjutan, maka implementasi GRC juga harus berkelanjutan. “Untuk itu, diperlukan leader yang memiliki komitmen dan kesungguhan dalam menjalankan GRC di perusahaannya. Menariknya, tema ini relevan dengan keseriusan para peserta yang pada sesi wawancara dengan juri menyertakan dewan komisaris untuk hadir, selain direksi dan tim GRC. Ini menunjukkan tingginya perhatian dan komitmen para pemimpin perusahaan dalam keberhasilan GRC di perusahaannya,” kata Antonius.

Para peserta kegiatan ini, di antaranya Pupuk Sriwidjaja Palembang, Pos Indonesia, Bumi Resources, BTN, Bank BNI, Jasa Raharja, Lintasarta, Kaltim Melati Bhakti Satya, Sarana Multi Infrastruktur, Haleyora Power, Pupuk Kujang, Geo Dipa Energi, Pertalife Insurance, Aviasi Pariwisata In Journey Holding, Pelayaran Bahtera Adhiguna, Indo Tambangraya Megah, Asuransi Sinar Mas, serta Bukit Asam.

Baca juga : 11 Perusahaan Pemerintah Raih Top Digital Corporate Brand Award 2022

Penganugerahan Top GRC Awards 2024 yang diselenggarakan keenam kalinya dilaksanakan pada Rabu, (11/9), di Jakarta. “Terdapat temuan menarik selama proses penilaian dan wawancara penjurian, di antaranya kelengkapan sistem dan infrastruktur GRC sudah semakin lengkap dan meningkat, namun sebagian masih belum terintegrasi dan bersifat silo. Untuk menjalankan integrasi GRC, bisa dilakukan dengan penyusunan ulang dokumen dan kebijakan integrated GRC, membangun sistem digital, serta melakukan pertemuan rutin semua unit terkait dan unit bisnis perusahaan,” ujar Antonius.

Selanjutnya, lanjut Antonius, pihaknya mengidentifikasi pentingnya integrasi GRC, ESG, dan SDG’s dalam manajemen bisnis, untuk mengungkit citra di depan para investor, sekaligus agar perusahaan memiliki ketahanan dan kelincahan bisnis.

“Dibutuhkan pula sosok pemimpin yang memiliki komitmen tinggi untuk menerapkan GRC, mulai tingkat presiden direktur, dewan direksi, hingga dewan komisaris. Dengan begitu GRC dapat menjadi budaya sehingga perusahaan mampu mengantisipasi situasi ketidakpastian serta memiliki perilaku yang berintegritas.”

Kompetisi ini merupakan kolaborasi Asosiasi GRC Indonesia, Indonesia Risk Management Professional Association, Institute Compliance Professional Indonesia, serta dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran Bandung. Dalam kegiatan penjurian, peserta bukan diuji namun dewan juri melakukan pendalaman, penilaian didasarkan atas sistem, infrastruktur, dan implementasi GRC di perusahaan, sehingga dapat mendukung peningkatan kinerja bisnis perusahaan secara berkelanjutan. (X-8)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Iis Zatnika
Berita Lainnya