Jumat 03 Februari 2023, 10:07 WIB

Pilot Project Pabrik Minyak Makan Merah Belum Juga Rampung

Despian Nurhidayat | Ekonomi
Pilot Project Pabrik Minyak Makan Merah Belum Juga Rampung

Ist/Dok.Pri
Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM bidang Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan Riza Damanik.

 

PEMBANGUNAN pilot project pabrik minyak makan merah di Sumatra yang sebelumnya dijanjikan oleh Kementerian Koperasi dan UKM akan rampung pada Januari 2023 mengalami keterlambatan.

ampai saat ini, diketahui bahwa baik pembangunan pabrik dan perakitan mesin masih berlangsung.

"Prosesnya sedang berlangsung. Infonya pembangunan pabrik sudah 90% dan perakitan mesin 60%. Agak mundur sedikit karena ini juga baru dan faktor cuaca juga," ungkap Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM bidang Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan Riza Damanik kepada Media Indonesia, Jumat (3/2).

"Mohon doa dan dukungan agar proses harmonisasi kebijakannya bisa selesai segera dan pabrik minyak makan merah oleh koperasi segera dapat beroperasi," kata Riza.

Lebih lanjut, Riza menambahkan bahwa tidak ada kendala dalam pembangunan pilot project pabrik minyak makan merah.

Menurutnya, saat ini masih dilakukan harmonisasi kebijakan lintas kementerian atau lembaga.

Baca juga: Teten: Kasus Indosurya Preseden Buruk bagi Dunia Koperasi Simpan Pinjam

Dia menegaskan bahwa skema pembiayaan dalam pembangunan pabrik minyak makan merah juga diupayakan oleh pemerintah melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

Sementara itu, terkait modal kerja untuk koperasi pengelola pabrik minyak makan merah sendiri rencananya akan didukung oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB).

Sebelumnya, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menegaskan pembangunan pabrik minyak makan merah tidak boleh gagal. Menurutnya, hal ini akan menjadi kembangkitan bagi petani kelapa sawit di Indonesia.

"Tidak boleh gagal, karena pemerintah akan menghentikan program ini jika gagal. Ini akan menjadi fondasi dan tonggak kebangkitan petani (sawit) di Tanah Air," kata Teten.

Teten menjelaskan, pihaknya telah diutus oleh Presiden Joko Widodo untuk dapat lebih menyejahterakan petani sawit di Indonesia.

Presiden Jokowi ingin petani sawit yang menguasai 41,42% kebun sawit di Indonesia tidak hanya menjual TBS (Tandan Buah Segar) ke industri.

"Presiden ingin kesejahteraan petani sawit meningkat. Oleh karena itu pengembangunan pabrik minyak merah khusus untuk koperasi petani sawit, bukan untuk korporasi besar, hal tersebut menjadi bukti keberpihakan pemerintah terhadap petani sawit," tuturnya.

Lebih lanjut, Teten mengatakan dengan harga yang bersaing berkisar Rp9 ribu rakyat dapat mengakses minyak yang sehat dan murah.

"Minyak makan merah memiliki khasiat yang baik untuk tubuh, bahkan dapat mencegah stunting dengan memiliki vitamin A dan E," pungkas Teten. (Des/OL-09)

Baca Juga

Dok. APRI

Cegah Penambangan Ilegal, APRI Gandeng GMB Urus Izin Pertambangan

👤Mediaindonesia.com 🕔Minggu 26 Maret 2023, 23:25 WIB
MoU yang bertujuan mencegah praktik penambangan ilegal itu ditandangani Gatot Sugiharto yang mewakili APRI dan Wisnu Salman dari...
MI/USMAN ISKANDAR

Di Bulan Puasa Harga Bawang Putih Naik, Masalah yang Terus Berulang

👤mediaindonesia.com 🕔Minggu 26 Maret 2023, 21:49 WIB
Perlu evaluasi yang dilakukan pemerintah terutama Badan Pangan Nasional (Bapanas) kenapa terjadi kenaikan harga, sedangkan di negara...
ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

BPKN Nilai tak Perlu Melarang Angkutan Logistik pada Momen Lebaran

👤mediaindonesia.com 🕔Minggu 26 Maret 2023, 21:38 WIB
Malah pemerintah seharusnya bukan melarang tapi memikirkan bagaimana mekanisme pengamanan terkait angkutan logistik dan kendaraan mudik...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya