Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
MENTERI Perdagangan Zulkifli Hasan berencana mengenakan bea masuk tinggi untuk impor tekstil dalam bentuk jadi. Langkah itu bertujuan untuk menjaga keberlangsungan industri tekstil di dalam negeri, yang sekarang mengalami pelemahan.
Zulhas, sapaan akrabnya, mengungkapkan bahwa saat ini banyak produk asing dalam bentuk jadi, seperti pakaian, yang masuk ke Tanah Air. Hal itu terjadi karena impor beberapa jenis tekstil dalam bentuk jadi tidak dikenai pajak.
Baca juga: Penerimaan Pajak 2022 Lampaui Target, Capai 115%
Sementara, impor bahan baku, seperti benang, malah dikenai bea masuk. "Sekarang sedang kami perbaiki. Saya sudah pelajari dan ketemu masalahnya di mana," jelasnya di Istana Kepresidenan, Senin (16/1).
"Impor bahan baku ada pajaknya, tapi kalo impor barang jadi malah pajaknya beberapa jenis tidak ada. Tentu industri kita bisa mati. Ini yang mau kita perbaiki aturannya," sambung Zulhas.
Baca juga: Kemiskinan Dikhawatirkan Terus Meningkat Tahun Ini
Selain untuk menjaga pasar dalam negeri dari gempuran produk asing, kebijakan tersebut juga diharapkan mendongkrak industri tekstil nasional. Dengan tidak adanya pajak untuk bahan baku, pelaku usaha bisa menghemat biaya produksi, hingga akhirnya memiliki harga jual yang berdaya saing.
"Nanti tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, tapi juga bisa ekspor. Bisa menghasilkan devisa untuk negara," tutur Zulhas.(OL-11)
perluasan kesempatan kerja ke luar negeri amat penting. Namun, pendekatan pemerintah seharusnya lebih manusiawi dan berkeadilan.
Pelepasan ekspor ini merupakan bagian dari strategi nasional untuk memperkuat ekonomi biru melalui integrasi digital, keberlanjutan, dan kolaborasi lintas sektor.
Jumlah ekspor gula kelapa kristal atau gula semut sebanyak 18,5 ton senilai US$35 ribu
MENTERI Perdagangan (Mendag) Budi Santoso memantau harga dan pasokan barang kebutuhan pokok (bapok) di Pasar Kebon Kembang, Bogor, Jawa Barat pada Rabu, (26/3).
KEMENTERIAN Perdagangan (Kemendag) mendukung peningkatan volume dan nilai ekspor produk sarang burung walet Indonesia ke Tiongkok.
Kemendag mengimbau para pelaku usaha pengemas (repacker) minyak goreng Minyakita untuk mematuhi ketentuan.
Pelaku usaha mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam mempermudah perizinan impor dengan menghapus kebijakan kuota.
Industri tekstil nasional tengah mengalami tekanan berat disebabkan massifnya impor produk jadi dari Tiongkok sehingga mengganggu daya saing industri.
Kebijakan tarif terbaru ini dijadwalkan mulai berlaku pada 7 Agustus 2025.
Kebijakan tarif tersebut mulai berlaku pada 1 Agustus 2025 dan menjadi salah satu tarif terendah yang diberikan AS untuk negara di kawasan Asia Tenggara.
Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Ilham Akbar Habibie mengingatkan Indonesia tengah menghadapi ancaman serius berupa tsunami barang impor.
Mendag Budi Santoso menyatakan belum melihat adanya indikasi kekhawatiran akan banjir impor pasca-pengaturan deregulasi dan relaksasi kebijakan impor
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved